Splash SUNGJIN: Our Story

345 33 1
                                    

"Bilang  pada Tuhanmu kalau aku mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bilang  pada Tuhanmu kalau aku mencintaimu.  Aku akan berusaha keras untuk membahagiakanmu bersamaku." Sungjin


Langkah kami terhenti di depan masjid.  Suara adzan sedang berkumandang.  Dia berdiri dalam diam mengamati masjid dengan  seksama.  Tangannya  masih menggenggam tanganku. Setelah beberapa saat mata teduh itu beralih pandang ke arahku.

"Kamu kalau berdoa gimana caranya?"  tanyanya tiba-tiba. Aku mengerutkan keningku.

"Kok nanya gitu?" ujarku heran.

Dia tersenyum "Aku mau berdoa nih.  Mumpung  di depan rumah  Tuhan kamu,"  gumamnya sambil  tersenyum  tipis.

"Katanya masjid  adalah rumah Tuhan kamu.  Maka aku boleh juga dong berdoa di sini," gumamnya lagi sambil tersenyum  seperti anak kecil.

Aku tersenyum,  "Begini,"  ujarku sambil memberi contoh padanya.  Lalu dia menengadahkan kedua tangannya.  Dia memejamkan mata  lalu berdoa.  Aku memandanginya dengan  seksama. Beberapa menit kemudian  dia menyelesaikan doanya.

"Udah?" Tanyaku

"Udah."

"Minta apa sama Tuhanku?" dia tersenyum  lagi. Entah kenapa dia banyak senyum hari ini 

"Gak minta apa apa." gumam Sungjin.

"Gak minta aku?"  godaku. 

"Kamu ngapain  diminta. Kan udah bakal jadi milik aku,"  gumamnya. 

"Kok pede ya?"  dia mengembangkan senyumnya lagi. 

"Pede dong kan calon mantu bapak  kamu,"  gumamnya.

"Pede banget,  ya kalau direstuin," ujarku

"Yang penting  Tuhan kita ngerestuin," gumamnya.

"Tuhan yang mana?"

"Tuhanku dan Tuhanmu," gumam Sungjin.

"Kan  Tuhan kita beda," ujarku.

"Tapi restunya mungkin sama. Kita kan gak tahu," ujar Sungjin. Aku hanya bisa tersenyum.

"Malah bengong.  Katanya mau salat," gumam  Sungjin.

"Ah iya.  Aku masuk dulu," ujarku sambil melepas sandal di batas suci.   dia mengangguk. 

"Nanti tunggu di sini ya.  Aku ke seberang dulu.  Mau minta izin milikin kamu sama Tuhanku," ujar Sungjin sambil melepaskan tangannya.

Kami berpisah sejenak. Menghadap Tuhan masing-masing  untuk berdoa.  Sungjin  berjalan menuju ke gereja.  Sementara  aku masuk ke dalam masjid.  Aku tahu takdir apa yang  akan terjadi pada kami nanti.  Aku hanya bisa percaya kalimat sungjin,  mungkin saja restu Tuhan kita sama. Semoga.  End.

A/N Haiiii hellooo huahhhh lama banget  aku liburnya. Kangen banget  nulis tapi kemarin  riewuh banget. Oh ya aku ada kabar baik.  JINSIMURO I LOVE YOU Bakal ada sekuel lagi. Eh sekuel.  Kan ini yang ketiga. Namanya apa ya?  Nah kali ini bedanya Jinsimuro I LOVE YOU Bakal ditulis langsung  sama  tokohnya alias mbak Tyas sendiri. Iyeahhhhhh.  Aku cuma bantu ngedit.  Wahhhh kayak apa nanti  ditunggu ya.  Jangan lupa vote dan komen.  Oh ya soal malming  the series  author minta maaf karena dua minggu  absen. Kondisi kesehatan  author lagi ga baik.  Doakan cepat membaik ya.  Fighting.  Heheyhee jangan  lupa vote dan komen.

Day6  HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang