Sekuel: Hujan, Rumah, Aku Dan Kamu

434 47 25
                                    

Note.  Sebelum  baca ini ada baiknya baca Hujan,  Rumah aku dan Kamu yang pertama. Ada baiknya sambil dengerin  i'll try.

"Kamu,  jika kamu mengatakan aku adalah rumah.  Kenapa kamu hanya singgah?"  Debby.

"Karena tak setiap rumah harus kutempati. Jika pada akhirnya  aku akan menyakitimu.  Kamu tetaplah rumah. Tempat setiap  bahagiaku

berpulang." Jae.

Aku terus memikirkan di mana  keberadaannya selama tiga tahun terakhir.  Seorang lelaki asing yang kutemui  di bawah  hujan tiga tahun yang lalu.  Entah kenapa bangku gereja seolah kehilangan penghuninya. Padahal kamu bukan salah satu umat Tuhanku.

Kamu  asing tapi entah kenapa aku memikirkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu  asing tapi entah kenapa aku memikirkanmu


"Jae? Dia ke sini bukan untuk beribadah. Dia ke sini  untuk melihatmu,  Debby," gumam pastur tiga tahun yang lalu.  Aku masih  menyimpan dengan baik catatan  milikmu.  Entah kenapa aku tak bisa melupakanmu. Meski aku tidak boleh  seperti  ini.

"Kamu ke gereja cuma buat ngelamun,  Deb?" Gumam Dowoon  menggenggam tanganku lembut.
Dowoon,  baiklah  akan kuperkenalkan dia padamu.  Dia adalah tunanganku.  Tiga bulan lagi kami akan menikah. 

Dowoon lelaki yang baik.  Meski dia tidak  sepertimu,  Jae.  Dia tidak pernah berhasil menggetarkan perasaanku.  Aku dan dia berteman baik.  Dowoon  baru  kembali ke indo  setahun yang lalu.  Dia teman masa kecilku.  Jauh sebelum  aku mengenalmu. Namun aku tidak pernah berpikir kalau aku dan dia akan bertunangan. Dan aku tidak pernah berpikir akan menikah dengannya.

Dowoon,  tunanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dowoon,  tunanganku.  Tapi aku belum bisa mencintainya.

Namun  aku tidak bisa menolak permintaan mama papa.  Bagaimanapun juga aku tidak mungkin  mengharapkanmu.  Tiga tahun ini aku tak bisa menemukan keberadaanmu. Lalu apa aku boleh berharap  bahwa aku akan bertemu  lagi denganmu?

Day6  HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang