Sungjin Crush and Surprise
“Loe beneran ketemu Jae?” Martha bertanya dengan mata terbelalak gak percaya. Aku mengangguk.
“Di mana? Kok loe gak cerita?” Gumam Martha kepo.
Aku hanya mengangkat bahu. Ketemu Jae lagi. Ditatap dengan tatapan sinis bukan sesuatu yang membanggakan untuk diceritakan.
“Gereja. Kemarin,” aku meletakkan kepalaku di meja. Hari ini jadwal kuliah padat banget. Untung ada jeda sejam jadi aku bisa ngadem bentar di kantin. Niatnya sih ngadem, tapi direcokin sama Martha gimana jadi ngadem.
“Kan kemarin kita nugas, ya masa gue mau curhat,” decakku.
“Ya setidaknya loe cerita ke gue kek, Nes,” desak Martha sambil menggoyang-goangkan lenganku.
“Bukannya kamu yang bilang aku harus move on ya, sekarang malah kepo banget,” sindirku.
“Habisnya cerita loe menarik sih, Nes. Kok bisa sih loe suka sama dia---“
“Suka sama siapa, Mar?” gumam suara seseorang menginterupsi. Aku dan Martha spontan menoleh.
“Kak Sungjin?” kataku dan Martha hampir bersamaan.
“Hai, Nes,” Ujar Sungjin menyunggingkan senyum manisnya. Astaga Agnes, tadi bilang apa? Senyum manis… senyum manis ya?
“Agnes suka sama siapa, Mar?” Gumam Kak Sungjin yang hari ini rapi banget dengan setelan kemeja kotak-kotak biru kesayangannya.
“Itu Kak suka sama cowok. Udah tiga tahun padahal cowoknya gak peka,” celepos Martha. Aku baru saja mau menginjak kaki Matha namun dia terlebih dahulu mengatakannya pada Kak Sungjin.
Kak Sungjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia melirikku, “Serius, Nes?” Gumamnya bertanya dengan nada datar, namun aku tak tahu harus menjawab apa.
“Enggak kok, Kak. Jangan dengerin Martha deh, dia sukanya ngacau,” gumamku menjelaskan.
“Oh, kirain beneran,” gumam Sungjin.
“Enggak kok,” Aku menyahut sebelum Martha menyahut lagi dan menimbulkan masalah.
“Kamu sih,” gumamku menyikut lengan Martha.
“Memangnya kenapa kak kalau Agnes suka sama cowok lain? Kakak cemburu ya?” Gumam Martha tanpa tedeng aling-aling. Ini anak ya beneran tak bisa dilepas sebentar saja.
“He’em cemburu, kan aku suka sama dia,” ceplos Kak Sungjin.
Mati aku! Martha senyam-senyum gak jelas. Aku sebenarnya tak buta dengan perasaan Kak Sungjin padaku. Aku tahu setiap kali dia perhatian itu bukan hanya perhatian biasa. Namun aku tidak ingin memberikan Kak Sungjin harapan sementara hatiku masih saja berkutat dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
FanfictionWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...