Bagian 5
Warung Geprek
"Aku mulai nyaman jika berada di sampingmu. Apakah ini cinta?" Mia
“Udah siap belum?” Gumam Brian. Aku mendengus pelan. Malas sekali rasanya pulang. Eceileh pulang. Pulang apaan? Bukannya di sini rumahku?
“Malah bengong sih, ayok!” Gumam Brian menyadarkan lamunanku.
“Iya … iya … sabar kenapa sih,” sungutku mengambil tas dan memasukkan hapeku ke dalamnya.
Beruntung di rumah ini masih ada beberapa bajuku, sehingga aku tidak pulang dengan memakai piyama.
Brian menutup pintu, aku segera menyusulnya turun sebelum dia mengomel lagi.Kami pun berpamitan pada mama dan segera masuk mobil. Brian menyalakan AC dan langsung mengendarai mobil menembus jalan yang lumayan padat. Kami diam. Sepanjang perjalanan hanya ada suara penyiar radio dan musik yang mengalun bergantian.
“Laper enggak?” Gumam Brian memecah keheningan.
“He’em,” Jawabku lemas.
“Mau makan di rumah apa di tempat biasanya?” Tawar Brian.
Aku merebahkan tubuhku ke sandaran kursi. Tangan Brian menjangkau kepalaku dan mengelusnya perlahan. Ya Allah jantungku. Aku melotot ke arah Brian tapi yang kupelototin malah tersenyum santai.
“Memangnya aku biasa makan di mana?”
“Warung kita,” gumam Brian sambil berkonsentrasi menyetir.
“Emang kita punya warung, Bri?”
“Punya dong,” gumamnya sambil tersenyum. Brian melambatkan laju mobilnya ketika lampu hijau berubah menjadi merah.
“Warung apaan?”
“Geprek,” gumam Brian.
“Hah?”
“Warung geprek?” “Iya. Kamu beneran gak ingat apa-apa, Mi? Kok bisa sih? Apa kita ke dokter sekarang?” gumam Brian khawatir.
“Gak mau ah, aku takut disuntik,” ujarku malas.
Brian kembali melajukan mobil dan tertawa, dia mencubit pipiku gemas, “Hahaha. Kamu kayak anak kecil tahu gak sih, Mi. lagian kamu cuma check up, mana ada disuntik,” gumam Brian.
“Ya kali aja dokternya khilaf terus nyuntik aku gitu. Memangnya aku kenapa sih kok bisa kecelakaan sampai gak ingat apa-apa gini?”
Brian mengecilkan volume radio, sebelah tangannya memegang tanganku dan entah dengan entengnya aku manut-manut saja.
“Sebenarnya bukan kecelakaan sih, lebih tepatnya kamu kepleset. Hahaha. Bentar ini lucu banget kalau diingat,” Brian mencoba menahan tawanya. Namun semakin dia menahannya, semakin ia tertawa.
“Jadi kamu itu,” gumam Brian mulai bercerita, “kamu itu kepleset gara-gara es krim.”
“Hah Es krim. Kok gak elit banget keplesetku?”
“Lah kamu maunya kepleset gimana sih?”
“Ya gak gitu, masa aku kayak anak kecil kepleset gara-gara es krim doang,” aku mengerucutkan bibirku.
"Ya emang gitu kok, Sayang. Jadi pas pulang kerja kan aku bawa es krim. Kamunya lagi habis mandi nyobain Hanbok eh apa sih namanya pakaian tradisional korea gitu. Nah, pas aku manggil kamu dan bilang bawa es krim kamu buru-buru keluar, terus kesrimpet hanbok yang kamu pakai, dan gak sengaja kepalamu kebentur lantai. Terus kamu pingsan deh,” gumam Brian panjang lebar.
“Ini mah aku keplesetnya bukan gara-gara es krim, tapi hanbok,” ujarku meralat ucapan Brian.
“Ya gitu deh pokoknya,” gumam Brian mengalah.
Mobil Brian berhenti di sebuah parkiran warung makan “Geprek Bojoku”. Brian melepas sabuk pengaman dan membuka pintu mobil.
“Udah sampai yuk turun,” gumam Brian.
“Kita mau makan di sini? Seriusan?”
Aku menatap warung yang lebih bisa dibilang sebagai rumah makan yang cukup besar dan ramai pengunjung. Sebuah papan besar dengan tulisan mengkilap tertera di sana. "Geprek Bojoku". Kenapa sih namanya bikin ngakak?“He’em. Kan kamu seneng banget makan di sini,” gumam Brian.
“Di sini? Warung Geprek?”
“He’em kata kamu biar nambah omset usaha kita makanya kamu gak pernah mau diajak makan siang di tempat lain.”
“Kamu bercanda kan?”
“Seriusan, Sayang,” Brian mendekatkan wajahnya ke arahku.
Apa-apaan? Jangan-jangan Brian ingin menciumku seperti adegan-adegan di mobil drama korea gitu. Ah, yang bener saja, mana tadi aku lupa sikat gigi di rumah mama.
“Mau ngapain?” Tanyaku gugup, refleks aku menutup bibirku dengan kedua tanganku.
Brian menaikkan sebelah alisnya, tersenyum menggodaku. Gilak! Ganteng banget. Aku tidak bisa mengendalikan pikiranku lagi. Entahlah. Kenapa tiba-tiba aku memejamkan mata secara sukarela.
“Mikir apaan?” Brian menjentikkan jarinya di keningku.
Wajahku memerah karena malu. Ya ampun, Mia. Ngarep apa sih? Lupa yang tadi pagi jerit-jerit gak terima Brian suamimu siapa? Sekarang malah mo nyosor aja pas Brian mau nyium kamu.
“Apaan sih, aku gak mikir apa-apa?” Elakku sambil memalingkan wajah. Brian melepaskan sabuk pengamanku. Dia tertawa lebar.
“Kamu lucu tahu gak. Pasti mikir aku bakal nyium kamu kan? Makanya nutup mata sambil monyongin bibir kayak gitu,” goda Brian.
“Idih siapa yang mikir kek gitu, sorry ya gue ini gak mesum kayak kamu,” ujarku.
“Lagian kalau kamu mau minta cium ngomong aja sih, Mi. Aku kasih kok. Mau minta berapa? Sekali? Dua kali? Sepuas kamu deh,” Brian mengeluarkan mimik wajah menyebalkan.
“Ih apaan sih. Aku tuh gak mau minta ci---“
Cup. Kecupan kecil mendarat di bibirku. Seketika aliran darahku seperti dipercepat. Otakku mendadak ngeblank. Aku seperti orang bodoh yang tidak dapat berpikir apa-apa.
“Kalau mau lagi, nanti di rumah. Turun yuk aku laper,” gumam Brian santai dan berjalan ke luar mobil.
Sementara aku masih bengong dan berusaha mengembalikan kesadaranku setelah shock thterap kecil yang diberikan Brian.
“BRIAAAAAAANNNN!” Teriakku jengkel setelah sekian lama bengong dan baru sadar apa yang diucapkan Brian.
To be continue
A/N Hai hallo ketemu lagi sama series mia dan brian. Gemes ga sih sama couple yang satu ini? Komen ya. Tinggalin pertanyaan juga boleh. Vote juga ya. Makasih banget buat yang udah baca sampai sejauh ini. Thanks banget.Oh ya cerita mia brian ini aku terinspirasi dari novelnya Phoebe yang Husband. Novel lama ini aku cuma dapat e booknya. Cuma aku gak menjiplak ya. Tapi aku beneran terinspirasi sama ceritanya yang gimana kalau kita bangun terus tahu tahu jadi suami orang. Kesekuruhan cerita real ide ku kok. Novel phoebe yang menginspirasi soal bangun terus jadi istri atau suami orang. Dan Keseluruhan alur, isi, ga ada yang sama dengan phoebe. Dialog juga beda.. Hehehe. Kok curhat sih. Gapapa pengen berbagi cerita aja.. Lanjut next chapter ya
😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Day6 Halu
FanficWelcome to zona bebas halu, bucin, dan baper, lemondeul. Harap dijaga baik-baik hatinya biar ga baper. Jangan lupa vote dan komen ya. Request story and pict: Tinggalin komen dan dm aja. Follow Twitter @J_key1219 Mention kalau mau request...