Chapter - 01

20.1K 542 11
                                    

Malam ini bulan bersinar dengan indahnya, bintang-bintang pun ikut menghiasi langit-langit yang membuatnya terlihat jauh lebih indah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun terlihat seorang wanita yang masi melakukan beberapa percakapan dengan teman-temannya melalui Facetime.

"Kau yakin akan pindah ke New York?"

"Ya Celine, lagi pula bukankah sebentar lagi Rosie akan menikah?Jadi kuputuskan untuk sekalian pindah ke sana."

"Hei, kenapa kau sangkut pautkan dengan pernikahanku?aku hanya berharap kau datang tapi tidak untuk menetap disini. Lagi pula apa yang akan kau lakukan disini? Bagaimana dengan pekerjaanmu di Indonesia?"

"Ya betul kata Rosie, bagaimana pekerjaanmu itu?"

"Hei!! Apa kalian tidak senang jika aku pindah ke sana? Ayolah.. Jangan fikirkan pekerjaanku disini, kalian kan tau aku punya beberapa orang kepercayaanku yang selalu mengurus pekerjaanku saat aku bepergian."

"Baik lah, jika kau sudah memutuskan seperti itu siapa lagi yang bisa melarangmu. Aku hanya harap kau tidak pindah kesini karna masalalumu itu. Jadi kapan kau akan datang?"

"Jangan mengungkit masalaluku lagi Rosie, itu sudah berakhir. Aku akan datang secepatnya, besok aku akan kabari kalian jika aku sudah mendapatkan tiket pesawatku."

"Baik lah Candice, kabari aku saja karna Rosie pasti sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya."

"Baiklah, akan kukabari besok Celine. Sudah pukul 11 disini, aku harus tidur.
Besok pagi aku ada meeting dengan clientku, sudah dulu ya guys.. Bye see ya."

Wanita itu mematikan Video Call bersama teman-temannya dan memutuskan untuk merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang terlihat cukup luas untuk ditiduri seorang.

"Jujur aku masih belum bisa melupakannya. Aku harap jika aku pergi jauh dari sini aku bisa melupakannya."
Ia menatap langit-langit kamar di atas tempat tidurnya.

"Ma, Pa, Helen aku akan memulai semuanya dari awal, semoga kalian disana juga mendukungku dan semoga keputusanku tidak salah."
Ucap wanita itu sebelum ia terlelap.

Wanita itu bernama Candice. Seorang wanita cantik yang memiliki darah blasteran Indonesia - Jerman berusia 23 Tahun.

Memiliki tubuh mungil, rambut hitam, mata coklat, kulit putih dan juga sangat cerdas yang akan membuat setiap laki-laki meliriknya bahkan mencoba untuk mendekatinya.

Candice hidup sebatang kara, Ayah, Ibu & kakak perempuannya Helena sudah meninggal akibat kecelakaan mobil yang dialami keluarganya 5 tahun lalu.

Saat itu Candice baru saja lulus dari bangku kuliahnya yang bisa dibilang tidak seharusnya gadis berusia 18 tahun sudah lulus dari bangku kuliah, namun karna kecerdasannya maka ia bisa dengan cepat menyelesaikan pendidikannya.

Kecelakaan itu merenggut 3 nyawa anggota keluarganya dan 1 supir. Sekarang hanya tersisa dirinya seorang karena pada malam itu ia tidak satu mobil dengan Ayah, Ibu dan juga Helena.

Kecelakaan itu menuntut Candice menjadi seorang wanita yang mandiri karna semenjak kepergian ayahnya ia diputuskan untuk menjadi pewaris tunggal dari semua harta dan juga pemegang bisnis-bisnis ayahnya seperti perhotelan dan juga properti yang ayahnya geluti sebelum kecelakaan itu terjadi.

Beruntung Candice memiliki beberapa orang kepercayaan ayahnya yang sampai sekarang pun masih mengurus pekerjaan-pekerjaannya di kantor yang ayahnya tinggalkan itu.

Saat ini Candice tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan di kantor ayahnya meskipun ia tidak selalu datang ke kantor dan lebih banyak melakukan pekerjaan itu di rumahnya.

ia juga menjalankan usaha yang dibangunnya sendiri di bidang fashion.

Ia sudah memiliki beberapa boutique di Indonesia dan di beberapa negara Asia lainnya berkat kerja kerasnya.

Kehidupan wanita itu berubah sejak kepergian keluarganya.

Karna ia adalah satu-satunya pewaris tunggal yang memegang kendali atas semua perusahaan yang ayahnya bangun banyak laki-laki yang mendekatinya hanya untuk memanfaatkan kekayaannya.

Tapi tentu saja ia sangat jeli dan dan berhati-hati atas semua prilaku laki-laki yang mendekatinya.

Disini cerita kehidupan Candice dimulai saat ia memutuskan untuk pindah ke kota New York untuk menjalani kehidupan barunya, dimana tidak ada orang yang mengenalnya kecuali beberapa orang sahabat yang dapat di percaya.

-----------------
Keesokan hari...

Seorang wanita sedang memoleskan riasan tipis di wajahnya yang sudah terlihat cantik meskipun tanpa riasan.

Tok..tok..tok..

"Siapa?" sahut Candice.

"Nona ini aku Michael."
Kata seorang yang berada diluar pintu kamar.

"Masuklah Michael." perintahnya.

Tak lama seorang lelaki yang bisa dibilang usianya tidak lagi terlalu muda itu membuka pintu kamarnya.

Ia adalah Michael orang kepercayaan Candice saat ini dan juga orang kepercayaan mendiang Ayahnya.

"Nona, apa ada hal penting hingga pagi-pagi menelponku?" tanya michael dengan sopan.

"Hmm sebenarnya tidak begitu penting." Kata Candice sambil sedikit mengkerutkan dahinya.

"Aku hanya ingin memberi taumu kalau 2 hari lagi aku akan pindah ke New York.
Aku harap kau bisa tetap menjalankan pekerjaan di kantor dengan baik. Tapi jangan kahwatir, aku akan tetap mengerjakannya meskipun aku sudah di New York nanti." Lanjutnya sambil memoleskan bedak di wajahnya.

"Jika ada hal penting kau bisa menelponku kapan saja dan jangan lupa urusan pekerjaan kau bisa meng emailku." ia menatap Michael melalui cermin.

"Oh, dan tanggung jawab rumah ini juga ku serahkan padamu Michael. Aku pasti akan pulang sesekali."
Lanjut Candice.

Michael hanya meng-iyakan saja, karna ia tau sifat Candice yang keras kepala dari kecil.

Ia hanya berharap keputusan apapun yang dibuat oleh Candice bisa membuatnya lebih baik.

Setelah Candice memberi tau semua itu kepada Michael akhirnya Candice pun keluar dari kamar bersiap untuk pergi meeting bersama clientnya diikuti Michael.

--------------------

Hi aku Liani, salam kenal.
Aku penulis baru yang baru belajar nulis.
Terimakasih kalau ada yang baca ceritaku ini, tolong di komen kalau ada yang salah atau ada masukan baru ya.
Jangan lupa juga add aku dan kasi bintang kalau kalian tertarik dengan cerita ini.

XOXO
Liani.K

Trouble With SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang