6. Secret Talk

2.1K 229 100
                                    


Di sebuah taman kecil yang perada di pelataran belakang rumah keluarga Alfandi, di sanalah Jeki sedang berdiri bersama ayah mertuanya. Menjadi pengamat yang baik ketika sang ayah masih sibuk merapikan tanaman bonsai kesayangannya.

"kamu bosen ya Jek liatin ayah mainin bonsai?"

"ahh nggak kok yah, seneng kok liatnya, bonsainya lucu-lucu pasti ayah ngerawatnya baik banget"

Sang ayah hanya tersenyum simpul mendengar pujian dari menantunya.

"sudah selesai, sekarang mari kita duduk disana"

Pria paruh baya itu menyimpan guntingnya, lalu mengajak Jeki untuk duduk di beranda yang menghadap langsung ke taman.

Bunga-bunga bermekaran mampu memanjakan mata, pepohonan rindang dan tanaman hijau memberikan kesan sejuk dan asri pada rumah itu. Jeki sendiri merasa sangat nyaman berada disana.

"kamu mau merokok Jek?"

"Ahh nggak yah, kebetulan jeki nggak ngerokok"

"baguslah, Una sangat tidak suka asap rokok. Dia akan mengomel seharian kalau ayah kedapatan merokok. Bahkan dia bisa mencium bau tembakau dari jarak dua meter, hahaha" sang ayah terkekeh sendiri membayangkan putrinya yang marah-marah setiap kali mencium bau rokok di mulutnya.

"jadi ayah suka ngerokok?"

"dulu, sebelum ayah jadi penyakitan seperti sekarang."

"tapi ayah keliatan sehat,"

"oh ya? baguslan berarti make up artis yang kusewa tidak mengecewakan"

"maksudnya yah?" jeki mengernyit bingung, satu alisnya terangkat. Benaknya menerka-nerka apa maksud dari perkataan ayah mertuanya.

Jadi ayah pake make up sekarang.

Tanpa Una dan Jei ketahui bahwa sebelum mereka tiba disini, pria itu sudah menyewa seorang make up artist yg mampu mengubah wajah pucatnya menjadi lebih segar.

"sudah-sudah jangan dipikirkan. Oh iyah gimana sama honeymoon kalian lancar?" tanyanya dengan senyum sumringah

Jeki nampak malu-malu menjawabnya entah karena apa tapi ia merasa pipinya merona. "hamdalah lancar yah, tadinya kita mau sebulan disana, tapi Jimi bilang kantor butuh kehadiran aku secepatnya, Una juga bilang dia kangen ayah, makanya kita memutuskan untuk balik ke Jakarta"

"emm gitu, jadi kalian berapa hari disana?"

"dua minggu yah"

"lama juga yah, hmmm kallo gitu ayah sudah bisa mengharapkan cucu dari kalian dong"

"Ah, emm ya gitu lah yah. Ini juga lagi proses, doain ya yah semoga kita cepet dapet momongan hehe"

"Pasti ayah doain"

Keduanya saling melempar senyum, Jeki senang bisa kembali berbicara santai bersama pria yang sudah ia kenal sejak lama. Meski rada canggung tapi Jeki menikmati waktu kebersamaan mereka.

Selama ini ia hanya mengenal pria disampingnya lewat ayahnya, dan hubungan mereka menjadi dekat ketika Jeki memulai bisnisnya.

Ia begitu mengagumi sosok disampingnya, di usianya yang masih muda dulu pria itu sudah sukses membangun kerajaan bisnisnya sendiri. Waktu itu jeki masih berusia 10 tahun, dan ayah mertuanya berteman baik dengan papahnya.

Bahkan dia banyak membantu bisnis keluarganya hingga bisa sebesar sekarang. Beliau pula yang memberikan modal awal ketika Jeki memulai bisnisnya. Sungguh tidak pernah terpikirkan oleh Jeki, seorang Alfandi Wikrama Atmaja akan menjadi ayah mertuanya.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang