23. SURPRISE

1.6K 235 205
                                    


Jeki tersenyum sumringah menatap beberapa paper bag ditangannya. Semua itu adalah hadiah untuk istrinya tercinta.

"udah belum bos? Ada yang mau dibeli lagi nggak?" tanya Aming yang sejak tadi menemani

"emmm" pria tampan itu menggumam sambil berpikir "udah deh kayaknya, kalo Una mau yang lain lagi biar kita beli di sana aja"

"sini mau gue bawain nggak?"

"nggak usah nanti rusak"

Aming merengut sebal, ucapan laki-laki itu memang kadang menyebalkan. Kalo bukan boss udah gue cekik nih orang. Batinnya mendumel.

Aming setia berjalan di belakang seperti pengawal yang siap siaga menjaga bosnya tercinta. Sambil sesekali tersenyum melihat tingkah Jeki seperti remaja baru puber. Hanya demi menyenangkan hati sang istri entah sudah berapa rupiah yang dikeluarkan pria itu. Pantas Jika Jimi selalu menyebut Jeki bucin alias budak cinta.

Semua Jeki lakukan sebagai bentuk permintaan maaf kepada istrinya karena sudah ingkar janji. Bahkan kini dirinya sedang dalam perjalanan menuju Bandara untuk berangkat ke Bali.

"Jek lo nggak capek apa abis rapat langsung terbang ke Bali, nggak nunggu ntar malem aja"

"lebih cepet lebih baik, lagian Una dari kemarin belum ngontak gue, dia pasti masih marah dan gue nggak tahan kalo harus diambekin terus kayak gini"

"caelah, takut nggak dikasih jatah ya bos" Aming terkikik geli membayangkannya

Pletak

"aduh" reflek tangannya mengusap kepalanya yang sakit.

"nggak usah banyak omong jalan aja yang bener ntar gue ketinggalan pesawat lagi"

Aming mengerucutkan bibirnya sebal, dan Jeki hanya tersenyum melihat ekspresi bodoh aming.

___oOo___

Jam makan siang kali ini Jimi tidak sendirian, ia meminta Seje untuk menemaninya hari ini. Entahlah ada apa tapi yang jelas Jimi merasa begitu merindukan kekasihnya.

"makan yang banyak ya sayang, pejuang-pejuang skripsi kan harus kuat" ucap Jimi sembari memindahkan potongan daging di piringnya ke piring Seje.

Eye smile menggemaskan itu membuat hati Seje menghangat seketika.

"makasih sayang" balasnya sambil tersenyum manis meski sebelah pipinya mengembung akibat makanan yang belum sempat dikunyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"makasih sayang" balasnya sambil tersenyum manis meski sebelah pipinya mengembung akibat makanan yang belum sempat dikunyah.

Membuat Jimi gemas ingin menggigitnya, karena pipi Seje lebih menggugah selera dibanding makanan yang ada di depannya. Seje melahap semua makanan tanpa Jaim, dan itu yang Jimi suka. Gadis itu selalu terlihat apa adanya tanpa banyak pencitraan.

Satu-satunya hal yang bisa membuat seorang Seje Jaim adalah ketika ia harus berhadapan dengan keluarga Hadinata Wijaya. Namun Seje tetap Seje, secanggung apapun gadis itu, ia selalu punya cara untuk mencairkan suasana. Membuat Jimi semakin mencintai gadisnya.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang