25. PENYESALAN

2K 242 322
                                    


Una membuka mata perlahan, mendapati ruangan serba putih mengelilingi dirinya. Bau obat-obatan menyengat penghidunya, sungguh mmebuatnya tidak nyaman. Una hafal betul tempat apa ini, tapi kenapa dia bisa ada disini?

"akhirnya kamu sadar juga"

Una menoleh ke arah sumber suara, ia melihat seorang pria asing tersenyum padanya, sangat manis. Kalau suasana hatinya tidak kelabu Una yakin dia pasti terpesona melihatnya.

"kenapa saya ada disini?"

"tadi kamu pingsan dijalan terus aku bawa aja ke klinik terdekat,"

Una mengerjap lemah, ia ingat sekarang terakhir kali dirinya memang jatuh pingsan.

"makasih, tapi saya mau pulang aja, suami saya nanti panik kalo tahu saya nggak ada di rumah"

Una menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, mencoba untuk bangun dengan dibantu oleh pria asing baik hati itu.

"kamu, bukannya istri Jeki ya?"

Una menoleh kaget, darimana laki-laki ini tahu suaminya. Jangan-jangan stalker. Melihat kerutan di kening wanita itu, sang pria pun mengenalkan diri secara resmi.

"maaf bikin kamu kaget, aku eunwoo sebelumnya kita pernah ketemu di acara peresmian resort Jeki waktu di uluwatu beberapa bulan yang lalu. Kamu nggak inget yah?"

Una menggeleng, ia memang tidak ingat, tapi wajah pria ini terasa familiar. Ahh masa bodo yang jelas ia ingin pulang sekarang. Una takut Jeki kembali dan tidak mendapati dirinya disana. Urusannya bisa rumit kalau sampai Jeki salah paham lagi.

"maaf aku nggak inget tapi wajah kamu emang familiar, sekali lagi makasih tapi maaf saya harus pulang sekarang"

"owh yaudah kalo gitu saya anter"

"nggak usah saya naik taxi aja"

"serius mau naik taksi saya anter aja yah, kamu kan masih lemah"

"nggak apa-apa naik taxi aja"

"owh yaudah kalo gitu saya antar kamu ke depan"

Una hanya menurut saat pria itu memapah tubuhnya, karena memang ia masih lemas.

___oOo___

Gerimis masih membasahi jalan, awan mendung setia mengiringi langkah kakinya. Una sudah sampai di rumah, beruntung pria baik itu sudah menolongnya. Dia bahkan memanggil dan memberikan ongkos taxi untuknya, tanpa memaksa ingin mengantar ataupun bertanya lebih jauh apa yang terjadi sebenarnya.

"eunwoo. Kayaknya orang itu nggak asing" gumamnya lirih

Una memegang kepalanya yang masih pusing, langkahnya terasa lambat karena tubuhnya yang masih lemah. Ia meraih handle pintu dan membukannya dengan perasaan gelisah. Berharap semoga Jeki sedang menunggunya di dalam.

Ternyata harapan tidak berjalan sesuai kenyataan. Una tidak menemukan sosok suaminya disana, bahkan ia mencari ke seluruh sudut ruangan namun Jeki tetap tidak muncul.

"jadi dia beneran balik ke Jakarta?"

Sesak kembali merenggut nafasnya, membuat tenggorokan sakit seperti ditusuk-tusuk. Ia berlari ke arah dapur, membuka kulkas dan meneguk sebotol air dingin hingga tandas. Berharap bisa sedikit mendinginkan perasaannya. Una tidak ingin menangis lagi, ia lelah tapi semakin ditahan tenggorokannya semakin sakit. Jatuh sudah airmata itu untuk yang kesekian kali, Una kembali menangis.

Wanita itu bahkan lupa mengganti bajunya yang basah. Una hanya duduk termenung di ruang tamu, menatap TV yang menyala hanya untuk penghilang sepi. Sedang pikirannya berkelana entah kemana. Airmatanya masih berlinang, ia menangis pilu seorang diri. Meratapi nasibnya yang selalu berakhir ditinggalkan.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang