61. True Love

2.3K 228 279
                                    

Masih lima bulan yang lalu

Jeki sudah mendarat kembali ke Jakarta dengan keadaan yang bisa dibilang kacau. Wajah sembab, mata bengkak dengan hidung memerah. Efek menangis sepanjang malam membuatnya kurang tidur dan lelah. Maka sebelum keluar ia bergegas memakai kaca mata hitam dan masker untuk menghindari pertanyaan dari dua manusia tampan yang sedang melambai-lambai padanya.

Hari ini dia di jemput oleh Aming dan Juga Jimi di Bandara. Keduanya nampak tersenyum sumringah melihatnya. Aming memeluk Jeki seperti biasa dan Jimi hanya merangkul bahu sahabatnya bangga.

"gimana pertemuannya lancar?" tanya Jimi antusias

"hamdalah semuanya aman terkendali" jawab jeki membuat sahabatnya tersenyum lega

Jimi juga bertanya soal Una dan ayah mertuanya, jeki hanya menjawab seadanya saja. Hari ini Jeki minta diantar ke rumah orang tuanya, Aming sempat menukikan alisnya bingung. Tumben sekali jeki ingin berkunjung kesana, tapi sudahlah mungkin memang lagi kangen saja pikirnya.

Tak banyak yang dibicarakan sepanjang Jalan juga Jeki hanya diam. Hal ini menimbulkan perasaan khawatir teman-temannya. Bahkan kacamata hitam dan juga maskernya tidak ia lepas sama sekali. Seperti ada yang ditutupi.

"Jek are you OK?"

"Ok kok"

"kok murung, ada masalah?"

"nggak ada ini masih jetleg aja"

Jimi mengangguk paham dan tidak ingin bertanya lebih jauh. Ia memilih untuk menanyakan masalah akuisisi perusahaan ayah fandi, dan jeki menanggapinya cukup semangat. Bahkan ia mengusulkan untuk party bersama setelah semua urusannya kelar.

Disinilah Jeki selanjutnya, menangis tersedu-sedu dipelukan ibunya. Kontan membuat wanita paruh baya itu terheran-heran ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi sampai si bungsu menangis pilu begini. Namun Jeki tak mau bicara, Ia hanya berdalih bahwa dirinya rindu pelukan sang Ibu tercinta.

Alasan yang tidak masuk akal, seorang Ibu tahu segalanya hanya dengan melihat sorot mata anaknya. Feelingnya mengatakan ada masalah dalam rumah tangga anaknya, namun ia tetap diam dan menuruti kemauan anaknya. Ia percaya bungsunya sudah dewasa dan bisa menyikapi segala hal dengan bijak. Dirinya hanya bisa berdoa semoga semuanya baik-baik saja.

___oOo___

Keesokan harinya proses akuisisi dan kerjasama antara perusahaan Jeki dan ayah mertuanya berjalan lancar, lalu sorenya Jeki bersama para sahabat absurdnya sepakat untuk mengadakan party atas keberhasilan ini.

ting, suara denting kaleng minuman yang beradu di udara. Malam ini tepat di halaman belakang rumahnya Jeki mengadakan pesta yang cukup meriah untuk ukuran mereka ber4. Yah disana sudah ada tiga manusia ajaib yang selalu menemani hari-hari Jeki. Jimi, Aming, dan Yugo tak henti memberikan ucapan selamat serta mengungkapkan betapa bangganya mereka akan pencapaian Jeki.

lalu dirinya sendiri hanya bisa tersenyum lebar menanggapi ucapan mereka. mengucap banyak terima kasih atas dedikasi mereka yang sudah membantunya selama ini. Bagaimana pun dukungan mereka sangat berarti baginya.

Seperti biasa setiap mereka berkumpul dimana ada tawa disitu juga ada keributan. Di mulai dari Yugo dan Aming yang saling menghina hingga Jimi yang naik pitam karena terus menerus diejek soal tinggi badannya. Hei tinggi badan adalah hal sensitif buat Jimi. akhirnya Tom and jerry itupul memulai aksi kejar-kejaran mereka.

Tawa renyah itu tercipta ketika Jeki menyaksikan kekonyolah ketiga sahabatnya namun semakin lama tawa itu berubah menjadi tangis yang memilukan. Ia bahagia memiliki sahabat seperti mereka, malam ini ia sangat senang namun ada sedih yang mengikuti.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang