53. Promise Me

1.5K 230 149
                                    


Seje mendengus malas ketika melihat mobil Jimi sudah terparkir di teras rumahnya. Ia baru saja pulang dari kampus, rasanya ingin sekali beristirahat, namun kalau sudah begini mau tidak mau dia harus meladeni kekasihnya.

"assalamualaikum, Ibu aku pulang" ucapnya malas

Sang Ibu dan Jimi yang tengah berada di ruang tamu langsung menoleh ke arah pintu, lantas tersnyum melihat sosok yang mereka tunggu sejak tadi sudah datang.

"akhirnya pulang juga, gimana persiapan sidangnya udah beres?"

Seje hanya tersenyum lantas menjawab "dikit lagi" kemudian berjalan menghampiri ibunya dan mencium tangan wanita itu sopan.

"mamah udah makan?"

"udah tadi dibawain makanan sama Jimi" sang ibu menunjuk makanan yang tersedia di atas meja, Seje menoleh dan langsung mendapat senyum manis dari kekasihnya, namun Seje mengabaikannya.

"maaf ya Ibu makan duluan, abis kamu pulangnya lama sih"

"iyah bu nggak apa-apa, terus dia ngapain masih disini?" tanya Seje memandang Jimi ketus, membuat pria itu harus meneguk liurnya susah.

"hushh, kamu kalo ngomong, yang sopan ah sama calon suami" tegur sang ibu

"ekhem" Jimi berdehem bangga sambil membenarkan kerah kemejanya yang tak kusut sama sekali, akhirnya diakui juga sebagai calon menantu.

"kalo gitu ibu ke dalam dulu ya, kamu disini aja temenin Jimi"

"nggak mau ah, Seje capek, ngantuk mau tidur" gadis itu mulai merajuk

"heh nggak boleh gitu, sana temenin masmu dulu"

Seje memutar bola matanya malas, namun tetap duduk disamping Jimi.

"ibu tinggal ya Jim," pamit si Ibu

"owh iyah bu" Jimi mengangguk sopan mempersilahkan

Kini tinggalah mereka berdua, seje menyandarkan punggungnya ke sofa, menyilangkan kaki lantas melipat kedua tangannya di depan dada "jadi kamu mau ngapain, cepet ahh aku capek nih mau istirahat"

"kamu kenapa sih? lagi PMS ya?"

Seje mendelik sewot, "nggak, aku emang lagi kesel aja sama kamu. emang kurang jelas ya tadi. udah kubilang kita nggak usah ketemu dulu sebelum kamu nemuin Jeki"

Jimi menyugar rambutnya geram, "Je, pliss jangan campurin masalah Una sama Jeki dalam hubungan kita. Lagian kenapa jadi aku yang harus bertanggung jawab atas hilangnya Jeki sih."

"ya karena kamu keluarganya, kenapa sih laki-laki di keluarga hadinata wijaya suka banget ninggalin istrinya, pertama papah kamu sekarang Jeki, nanti kamu juga gitu lagi. udahlah daripada nanti aku ditinggalin mending kita udahin aja dari sekarang"

Jimi benar-benar dibuat emosi oleh kekasihnya, apa-apaan dia sekarang jadi bawa-bawa keluarganya, "Je, aku tersinggung loh, kok kamu jadi bawa-bawa masalah keluargaku"

"Loh emang aku ada salah ngomong, emang benerkan dulu papah kamu ninggalin mamah kamu dan lebih milih nikah sama gadis pilihan nenek kamu"

"Stop Je" bentaknya kasar, membuat Seje bungkam dan sedikit ketakutan, belum pernah Jimi membentaknya sekasar ini, bahkan Seje dapat melihat amarah dari sorot mata pria itu.

Jimi menarik nafas panjang untuk meredam emosinya, jangan sampai calon mertuanya keluar dan mengusirnya dengan tidak hormat "aku nggak ngerti kenapa kamu kekanakan kaya gini, bahkan sampe bawa-bawa keluarga aku dalam masalah yang sebenarnya bukan masalah kita." Jimi mengambil jeda sejenak

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang