Jeki sudah mendarat dengan selamat di Bali, tidak ada yang menjemputnya. Dia memang sengaja merahasiakan kepergiannya ke Bali untuk memberikan surprise pada istrinya.
Pria tampan itu berjalan lenggang sambil menggeret kopernya santai. Jam menunjukkan pukul 24.00 WITA, mungkin saat ini istrinya sudah terlelap.
Butuh waktu satu jam untuk sampai di Villa menggunakan taxi. Setelah memberi beberapa lembar uang pada supir taxy, Jeki pun masuk ke dalam tanpa kesulitan apapun. Karena memang ia mempunyai kunci sendiri. Bunyi gerbang terbuka membuat Pak wayan berlari ke arah gerbang demi memastikan siapa yang datang.
"loh tuan kenapa tak bilang mau kesini?" tanya pria paruh baya itu sedikit terkejut melihat majikannya datang tanpa pemberitahuan.
Buru-buru ia mengambil alih koper milik Jeki untuk dibawa masuk.
"nggak apa-apa Cuma nggak sempet aja, Una udah tidur pak?"
"sepertinya sudah tuan, mari saya antar ke dalam" Jeki dan Pak wayan pun berjalan beriringan
"gimana keadaannya seminggu ini pak, baik-baik aja kan?"
"baik tuan, non Luna kelihatan sangat senang disini"
"baguslah kalo gitu, dia nggak pernah keluar malem pak?"
"tidak pernah tuan, nona selalu pulang sore hari dan tidak pernah kemana-mana selain ke sanggar"
Jeki mengangguk paham lalu tersenyum, istrinya begitu penurut rupanya. Jadi ingin cepat-cepat melihatnya, Jeki sudah tidak sabar ingin memeluk buntalan kesayangannya itu.
"yaudah makasih ya Pak, udah jagain Una selama aku nggak ada, owh iyah besok bapak boleh pulang, saya akan menginap disini untuk beberapa hari, jadi bapak nggak usah khhawatir"
"baik tuan, kalo gitu saya pamit ke belakang"
Selepas kepergian Pak Wayan, jeki melanjutkan langkahnya menuju kamar Utama. Tangannya meraih handle pintu lalu menariknya sepelan mungkin. Ia tidak ingin membangunkan istrinya yang kini tengah berbaring lelap membelakanginya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"good night bunny" ucapnya pelan seraya berbaring di samping istrinya.
Lantas memeluknya erat tanpa berniat membangunkan. Kecupan manis di kepala Una menjadi penutup malam Jeki, sebelum ia menyusul istrinya ke alam mimpi.
___oOo___
Una terbangun saat alarm ponselnya berbunyi, namun betapa terkejutnya saat ia melihat sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya. Seingat Una tadi malam dia hanya tidur sendiri.
terus ini tangan siapa?
Tiba-tiba saja ia merasa takut, Una melihat ke balik selimut dan bajunya masih utuh tak tertinggal satupun. Ia tidak berani menoleh, pikiran buruk terus menghantuinya.