28. Dilema

1.7K 179 146
                                    



"Hallo Vik?"

"hallo Jek, lo dimana?"

"di Bali kenapa?"

"kapan lo pulang"

"belum tahu, emang ada apaan?"

"Sheren Jek"

Mendengar nama itu Jeki lantas menjauh, dia tidak ingin Una mendengar pembicaraan mereka. pria itu memilih pergi ke pantai untuk berbicara lebih lanjut dengan Viki.

"kenapa lagi sheren? sakit kepalanya kambuh?"

"bukan, ini lebih parah, masa dia nggak mau ketemu gue lagi."

"kok bisa"

"Dia inget kejadian itu, waktu gue mukulin lo di lapangan basket. Dia jadi benci sama gue dan mungkin sekarang dia mikir gue nih monster yang udah gebukin orang yang dia sayang. gue mau tanya sama lo, waktu kalian ke sekolah lo cerita tentang masalah itu juga Jek?"

"enggak, sumpah gue emang ngajak dia ke lapangan basket, tapi gue sama sekali nggak cerita soal itu. gue Cuma bilang kalo kita ber4 sering nongkrong disana. nah habis itu Sheren mendadak sakit kepala terus pingsan. Ya gue panik dong, makanya gue bawa ke rumah sakit, untungnya dia nggak apa-apa"

"Ok gue paham sekarang, lo kapan pulang, kita harus ketemu dan bicara soal ini secepatnya"

"gue belum tahu, masalahnya istri gue lagi sakit, gue harus jagain dia disini"

"yaudah kalo gitu gue yang kesana ya, lo kirimin aja almatnya"

"e..eh..eh, jangan mau ngapain" seketika mukanya panik, bisa gawat kalo sampe si alien itu nekat datang ke Bali

"bicara lewat telepon aja nggak bisa"

"nggak bisa Jek, masalahnya gue butuh bantuan lo juga"

Jeki memijat kepalanya pusing, kenapa semua jadi rumit begini. namun dia juga sudah janji pada Viki akan membantu Sheren sampai gadis itu sembuh total. Sekarang dirinya yang dilema sendiri.

"Ok, gini aja, kalo istri gue udah baikan gue pulang besok. Lo jemput gue di bandara aja gimana, abis itu kita langsung bicara 4 mata. Deal?"

"OK deal"

Jeki bisa bernafas lega sekarang, namun tiba-tiba Viki membawa kabar yang lebih mengejutkan lagi.

"oh iya Jek, gue juga mau ngasih tahu satu hal lagi yang nggak kalah penting. Sheren, dia udah inget kalo kalian pernah pacaran"

Deg..deg..deg

Kaget adalah hal pertama yang Jeki rasakan, dia juga mulai merasa takut bahwa masalah ini akan berbuntut panjang. Bahkan mengancam kelangsungan rumah tangganya dengan Una.

"Jek, woiii lo masih denger gue kan"

"oh iyah kenapa Vik?"

"gue tahu ini berat, tapi gue harap lo bisa lebih sabar, dan mungkin lo harus mulai kasih pengertian ke istri lo soal masalah ini. supaya nggak ada salah paham diantara kalian"

"iyah nanti gue pikirin lagi Vik"

"gue tutup dulu ya"

"OK"

Sambungan terputus, jeki menghela nafas panjang, mengusap kasar wajah lelahnya. Kepalanya pusing, perasaannya gelisah. Ingin berkata jujur namun setiap kali mulutnya terbuka, ada saja hal yang membuatnya tidak jadi bicara.

"Heii, kamu ngapain disitu?" teriak Una ketika melihat Jeki masih diam terpaku di tepi pantai

Merasa terpanggil, Jeki pun menoleh mencari-cari arah datangnya suara. Matanya menyipit untuk melihat lebih jelas nochunya yang kini berdiri di atas balkon. Kakinya mulai melangkah untuk mendekat.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang