20. Janji

1.7K 200 130
                                    


Una membuka matanya perlahan saat cahaya matahari mulai menembus celah-celah gorden. Kilaunya seakan menusuk-nusuk memaksa Una untuk terjaga sepenuhya. Kedua sudut bibirnya terangkat ketika ia mendapati kamarnya berantakan seperti kapal pecah.

Pakaian yang tercecer kemana-mana, bantal dan guling sudah berserakan di lantai, kain spray yang acak-acakan, semuanya nampak kacau, hanya tersisa selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya saat ini.

Kejadian semalam berputar-putar di kepala Una. Adegan peradegan tergambar jelas di benaknya. Bagaimana dirinya berubah menjadi 'liar' dan membayangkan betapa buasnya jeki membuat pipinya kembali memanas, dan darahnya kembali berdesir.

Semalam adalah malam terpanas yang pernah dilalui keduanya sampai saat ini. Dimana Jeki terus menghujamnya tanpa henti hingga membuatnya hanya bisa terbaring pasrah dibawah kungkungan sang suami. Seluruh tubuhnya serasa remuk dan ngilu bahkan untuk bangun pun rasanya Una tak berdaya.

Wanita itu menguap lebar dan merentangkan tangannya keatas, mengulet bebas untuk sedikit meregangkan badan. Tangannya bergerak meraba ke sisi samping dan tak menemukan sosok Jeki disana. kemana perginya pria itu, tidak mungkin kan dia pergi meninggalkan Una sendirian.

"kamu udah bangun" suara berat yang tak asing lagi menyapa rungunya.

Una menoleh dan menemukan Jeki duduk di sampingnya dengan secangkir teh ditangannya.

"pagi" sapa sang wanita dengan suara seraknya, namun terdengar sexy di kuping Jeki.

"siang" Jeki mengecup bibir una yang sudah membengkak karena ulahnya.

"kamu mau sarapan apa? susu, teh, atau aku?"

"cihhh, apaansih emang kamu enak dimakan"

"ahh atau kalo kamu nggak mau makan aku, mungkin Arthur bisa jadi pilihan sarapan pagi yang luar biasa buat kamu"

"hahahhaha" suara tawa Una mengudara, membuat Jeki ikut tersenyum lebar

"kenapa kok ketawa?"

"Jeki, ihhh udahan ahhh, aku udah kenyang sama Arthur sampe nggak bisa bangun nih"

Kini gantian Jeki yang tergelak dalam tawanya, gigi kelincinya selalu muncul setiap mulut itu terbuka lebar. Sangat lucu sekaligus sexy dalam waktu yang bersamaan. Membuat Una tak pernah jemu melihatnya.

"yaudah jadi kamu mau sarapan apa Nona manis"

"apa aja yang penting bisa dimakan"

"yaudah aku pesenin dulu ya, bisa bangun nggak? atau mau aku bangunin? Eh jangan deh kalo aku bangunin kamu nanti si Arthur ikut bangun lagi"

"JEKIIIIIIIII" teriak Una murka

"wkwkwkwkkk"

___oOo___

Una sudah selesai mandi ia menyanggul handuk rambutnya ke atas lalu berjalan ke kasur untuk mengecek ponselnya. namun langkahnya terhenti ketika matanya menangkap sosok Jeki yang sedang melakukan workout di balkon kamar.

Una bisa melihat dengan jelas, otot-otot lengan Jeki, punggung yang tegap dan perut sixpacknya yang terbentuk sempurna. Keringat yang bercucuran, mengalir dari dahi menuju leher turun kepunggung dan berhenti di pinggangganya, membuat Una tanpa sabar meneguk liurnya. Jeki sangat sexy ketika sedang berolahraga seperti ini.

Apa dia lagi sengaja godain gue, dasar kelinci mesum, dan ohh apa-apaan itu dia workout sambil nggak pake baju, mau pamer otot ke orang-orang. awas kamu ya.

Una memungut kaos suaminya yang tersampir di punggung sofa, berjalan cepat menuju balkon. Dia harus cepat-cepat menutup aset pribadinya agar orang lain tidakbisa mencurinya. Jangankan mencuri menatapnya saja Una tidak rela.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang