Maaf kalo banyak typo aku udah ngantuk soalnya
Happy reading
____________TRUE LOVE______________
Suasana tegang yang menyelimuti ketiganya membuat keadaan semakin mencekam. Baik Tiway, Jeki maupun Una masih sama-sama kaget dan bingung harus bagaimana. Tiway merasa tidak enak karena takut Jeki salah paham, Una yang semakin gelisah melihat sorot mata Jeki yang sarat akan kebencian. Jeki yang tidak terima ada pria lain di rumahnya terlebih pria itu adalah Tiway, pria yang selama ini dikagumi istrinya.
"lo udah dateng sory gue nggak tahu kalo lo mau dateng tadi tuh.." Tiway mencoba menjelaskan, namun jeki segera memotongnya
"diem lo, jangan sampe tangan gue melayang ke muka lo" tatapannya beralih ke Una, matanya menyorot tajam membuat nyali Una menciut. Bahkan wanita itu tidak sanggup menatap suaminya yang sedang marah.
"ngapain si brengsek itu disini?" nada bicaranya begitu tajam sampai menusuk hati
"Bro gue bisa jelasin semuanya lo jangan marahin Una, dia.."
"DIEM" bentaknya kasar "mending sekarang lo pergi atau lo emang mau mati disini" ancamnya garang.
"gue nggak akan pergi sebelum lo janji nggak akan marah-marah ke istri lo"
"Jangan ikut campur urusan rumah tangga gue, PERGI LO SEKARANG" teriak Jeki marah, pria itu sudah tidak bisa lagi menahan emosinya.
Dengan segenap keberaniannya Una memandang wajah tampan jeki yang kini berubah menyeramkan.
"Jek kamu tenang dulu aku bakal jelasin semuanya, tapi kamu jangan marah.." Una mencoba meraih tangan Jeki namun pria itu menyentaknya kasar. Membuat Una ketakutan
"gimana aku nggak marah! siapa yang izinin kamu bawa laki-laki lain ke rumah disaat aku nggak ada HAH? Apa kamu pernah minta izin sama aku buat ketemu si brengsek itu. owh apa jangan-jangan selama ini kalian sering ketemu iyah hah?"
Una merunduk takut, bibirnya terkatup rapat dan nyalinya menciut. Una tahu dia salah, tapi dia tidak menyangka Jeki akan semarah ini.
"Eh lo nggak usah teriak-teriak gitu dong, kita bisa selesain semuanya baik-baik kan. lo nggak liat istri lo jadi ketakutan kayak gitu"
"kamu takut sama aku hmm? kalo kamu nggak salah kenapa harus takut. tatap aku Una"
Una meneguk ludahnya susah, setetes airmata berhasil lolos dengan sempurna. Ragu-ragu ia mengangkat wajah, dan sialnya tatapan jeki masih sama. Dingin dan penuh amarah, tidak ada kelembutan disana, Jeki yang berdiri di depannya terasa sangat asing.
"sekarang jawab pertanyaan aku, ngapain dia disini, dan sejak kapan kalian ketemu?"
"a..aku...aku"
"gue nganterin dia pulang tadi, terus hujan dan gue numpang neduh bentar apa itu salah?" sela Tiway membuat emosi Jeki tersulut.
Bugh
"AAAAA" teriak Una, mulutnya menganga lebar ketika satu bogeman mentah berhasil menyentuh pipi mulus Tiway. Bahkan disudut bibirnya mengalir darah segar.
"lo masih tanya itu salah HAH? ya jelas salah goblok. Yang lo deketin itu istri gue" teriak Jeki di depan wajah Tiway, tangannya mencengkram kuat kerah baju lawannya. Tiway hanya bisa meringis sakit dan mengusap sudut bibirnya pelan.
"ya terus kenapa kalo dia istri lo" tatapan yang seolah menantang membuat jeki tak segan untuk kembali melayangkan tinjunya.
Bugh
"jadi lo mau mati disini hah"
"kita liat aja siapa yang bakal mati disini" kali ini Tiway memutuskan untuk melawan
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)
Fiksi PenggemarCINTA Sejati tidak pernah benar-benar pergi, dia akan menemukan jalannya kembali.