22. Mengenang Masa Lalu

1.5K 216 125
                                    


Sabtu sore, suasana SMA Nusantara terlihat sepi hanya ada beberapa siswa yang masih sibuk dengan kegiatan ekskulnya. Beberapa ruangan terlihat di kunci, namun beruntung ruang perpustakaan masih dibuka.

"jadi dulu kita sekolah disini?" tanya Sheren ketika mereka berjalan di koridor kelas.

"yah begitulah, kamu ingat sesuatu"

Gadis itu menggeleng "aku nggak inget tapi suasana ini terasa familiar. Ngomong-ngomong sekolahnya Asri ya aku suka"

"kamu tahu? dulu kamu suka banget duduk disana" Jeki menunjuk salah satu bangku taman yang terletak di depan ruang perpustakaan.

"owh ya?"

"hmm" Jeki mengangguk lalu tersenyum "kamu selalu duduk disana buat nunggu sampai perpus sepi supaya kamu bisa belajar dengan tenang"

"jadi dulu aku nerd ya, sukanya belajar, diem di perpustakaan, cupu dan nggak suka bergaul gitu ya?"

Jeki langsung menggeleng tidak setuju "kamu itu anak baru paling hits di sekolah"

Gimana tidak hits baru masuksaja gadis itu sudah menjadi manager team basket dan dekat dengan Viki yang saat itu menjabat sebagai ketua osis.

"masa sih?" gadis itu mengernyit heran, "kamu nggak usah bohong buat nyenengin hati aku"

"beneran sumpah nggak bohong"

Sheren masih menatap penuh selidik, namun Jeki segera mengalihkan perhatiannya dengan mempersilahkan gadis itu masuk lebih dulu ke perpustakaan.

"huahh perpusnya nyaman banget"

Dibanding perpustakaan ini lebih mirip seperti Library Kafe. Interiornya didominasi oleh bahan kayu, dari lantai, kursi hingga meja dan rak-rak buku. Terdapat mesin kopi instan di sudut ruangan lengkap dengan beberapa snack yang sengaja di sediakan secara Cuma-Cuma.

Sedang ruang untuk diskusi berada terpisah dengan ruang baca. Dibelakang perpus terdapat taman kecil untuk bersantai dan disanalah Jeki sering menghabiskan waktunya bersama Sheren.

"owh iyah kamu bilang kita pertama kali ketemu di perpus"

"iyah lebih tepatnya disana?" Jeki menunjuk celah diantara rak buku ketiga dan keempat.

Sheren memandang lekat-lekat celah tersebut, mencoba dengan keras untuk mengingatnya kembali.

"waktu itu kamu lagi mau ambil buku di rak paling atas, dan kamu keliatan kesusahan banget ngambilnya, karena emang bukunya yang cukup tebel. Terus nggak sengaja aku liat dan nyamperin kamu, disitu aku.."

"awww" Sheren tiba-tiba mengaduh sambil memegangi kepalanya

"She kamu nggak apa-apa? Sheren" Jeki mengamati gadis itu dengan perasaan khawatir

Sheren nampak menggelengkan kepalanya dan mengerjap-ngerjapkan matanya berulang kali.

"kalo sakit nggak usah di terusin kita pulang aja ya?"

"nggak kok aku nggak apa-apa, aku Cuma ingat sesuatu aja, aku inget aku mau ambil buku sambil jingkat-jingkat terus ada cowok yang tiba-tiba ngambil buku itu dan ngasih buku itu ke aku, abis itu aku lari tanpa sebab dan ingatan aku berhenti sampai disitu. Apa cowok itu kamu Jek?"

"iyah itu aku, dan begitulah pertama kali kita ketemu"

Gadis itu tersenyum senang, membuat Jeki ikut tersenyum lega. Semakin cepat ingatan Sheren pulih semakin cepat juga tugasnya selesai.

"ayo ke tempat lain aku mau inget semuanya, semua kenangan kita" ucapnya bersemangat

"iyah-iyah ayo"

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang