Epilog 2

2.4K 197 262
                                    

Hari ini Jeki memaksa Una pergi ke Rumah Sakit untuk memeriksa kandungannya, padahal seminggu lalu ia sudah kesana, tidak ingatkah dia bahwa istrinya benci suasana Rumah Sakit. haruskan Una mengingatkannya? Intinya ia sebal sekali dengan Jeki hari ini.

Sampai di RS pun mereka masih harus menunggu antrian, dari perjalanan hingga sampai di ruang tunggu Una hanya diam dan sibuk sekali dengan ponselnya.

"kamu marah sama aku?"

"nggak, Cuma males aja balik ke RS, kamu tahu kan aku nggak suka suasana disini"

"maaf tapi kemarin kamu kan pingsan, aku Cuma mau make sure aja kondisi kamu sama bayi kita, sekaligus aku mau liat dia di sini, aku kan belum pernah liat" terang Jeki sambil mengelus perut istrinya lembut.

Una pun menoleh malas, namun melihat wajah menggemaskan Jeki yang seolah minta dikasihani, membuatnya menyerah. Calon mamah muda itu akhirnya menarik nafas panjang lalu bergumam pelan.

"hmmm, yaudah iyah"

"kalo gitu senyum dong"

Una kembali menoleh dengan senyum yang sedikit dipaksakan.

"senyumnya yang ikhlas dong" rajuk Jeki yang sukses membuat Una tersenyum lebar

"ciumnya mana?" Una melempar tatapan galak pada suaminya sambil melihat sekitar

"nggak usah gila kamu" gumamnya lirih

Chup

Secara tiba-tiba Jeki mengecup pipinya kilat lalu tersenyum menggemaskan seperti kelinci jantan yang baru saja mendapat wortel segar.

Dua gigi depannya menyembul di sela bibirnya membuat wanitanya menyerah, jeki terlalu manis dan imut secara bersamaan, bagaimana ia bisa marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua gigi depannya menyembul di sela bibirnya membuat wanitanya menyerah, jeki terlalu manis dan imut secara bersamaan, bagaimana ia bisa marah. Una lantas memajukan wajahnya membuat jantung Jeki berdegup kencang. Berharap Una membalas kecupannya, namun harapannya pupus ketika sebuah suara lirih berbisik di telinganya.

"ayah Jeki jangan genit, disini banyak orang, kalo mau nanti aja di kamar"

Mata bulat Jeki melebar takjub, bibirnya melengkungkan senyuman lebar, wajah sumringah yang begitu kentara membuat jantungnya semakin berdebar. Rasanya tidak sabar untuk segera pulang.

"apakah ini sebuah Undangan?" tanya Jeki dengan tatapan mesumnya, sedang Una hanya mengendikan bahunya acuh namun bibirnya tersenyum penuh arti.

"Ibu Laluna, " panggil seorang suster

"saya sus"

"silahkan masuk"

Jeki dan Una pun masuk ke dalam ruangan, dokter Sinbi menyambut mereka dengan senyum lebar.

"selamat siang ada yang bisa saya bantu, tapi Bu Luna udah periksa ya minggu kemarin, ada apa nih Bu kok balik lagi? ada keluhan?"

"nggak ada sih Dok, tapi ini ini suami saya kan baru pulang jadi katanya dia mau liat babynya"

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang