43. The Power Of Love

1.9K 270 248
                                    



Una dan Sheren sudah duduk di salah satu kursi taman Rumah Sakit. Suasana hening menyelimuti keduanya, mungkin karena masih sama-sama canggung dan bingung harus mulai darimana.

"Emm, haruskah kita mulai dengan perkenalan diri lebih dulu" ucap Una sedikit kikuk

"owh, emm, kayanya nggak perlu, aku yakin kamu udah tahu tentang aku dan aku juga udah denger soal kamu"

Keduanya saling melempar senyum, membuat suasana sedikit mencair.

"Sheren"

"yes, I am"

"aku minta maaf"

Sheren menoleh kaget, "for what?" tanyanya bingung, bukankah seharusnya dia yang minta maaf.

"Maaf karena aku sudah jadi penghalang kamu sama Jeki, kalo aku nggak ada mungkin sekarang kalian udah bersatu. Mungkin nggak seharusnya aku nerima perjodohan itu, waktu itu keadaannya ayah lagi sakit, dan aku cuma ingin jadi anak yang berbakti sama orang tua."

Sheren hanya tersenyum lembut "Una! Aku cuma nggak berjodoh aja sama Jeki, sesimpel itu jawabannya, dan itu bukan salah siapapun. Nggak ada yang harus dipersalahkan dalam hal ini. Jeki berhak nentuin pilihannya terlepas awalnya dia terpaksa atau nggak, but finnaly he chose you, and he love you so much, i can see that."

Una tertegun beberapa saat. "tapi Jeki bilang dia masih sayang sama kamu, dan aku juga bisa lihat kamu masih sayang sama dia"

"Una, rasa sayang itu mungkin masih ada, tapi bukan berarti kami harus kembali seperti dulu lagi, jujur awalnya aku sakit hati dan cemburu sama kamu. Menjadi istri jeki adalah impian aku dari dulu, tapi aku nggak bisa memaksakan itu harus terjadi. Life must go on OK"

Una hanya bisa tersenyum tipis "She kalau misalkan aku harus pisah sama Jeki karena suatu hal, apa kamu mau kembali lagi sama dia?"

Sheren tertawa "Una apa sih yang sebenarnya kamu pikirin? kamu seperti mengkhawatirkan sesuatu. Ehats wrong with you?"

Una hanya menggeleng "Iam fine" katanya dengan senyum yang seolah dipaksakan.

"Listen to me, everything is not same anymore. Sulit untuk aku bisa balik lagi sama Jeki seperti dulu, karena sekarang cintanya dia Cuma buat kamu." Kata-katanya sungguh meyakinkan

"Lagipula, ada seseorang yang sudah menunggu aku sejak lama, dia yang mencintai aku lebih dari siapapun, dan dia berhak dapet kesempatan itu. Kesempatan untuk menjadi the only one for me. I wanna be a princess for the real life, dan Cuma dia yang bisa memperlakukan aku like a princess"

Sheren tersenyum lepas, membuat wajahnya terlihat sangat cantik. Una saja terpesona apalagi Jeki , dan sontak hal itu membuat Una ikut tersenyum serta turut bahagia.

"syukurlah kalo kamu bisa menemukan cinta sejati kamu"

"kamu beneran mau pindah ke Amerika?"

"yes I do"

"kenapa nggak tinggal di Indonesia aja?"

"aku punya usaha disana, dan keluargaku juga disana, Viki juga punya klinik disana, dan karena memang aku mau memulai sesuatu yang baru di tempat yang baru, jadi kami memilih untuk menetap disana. Una don't worry aku nggak akan kembali untuk Jeki, mungkin sesekali kita akan bertemu sebagai teman lama, nggak lebih"

"I believe you but I doubt with my self" gumamnya tanpa sadar

"hmm? Kenapa Na?"

"ahhh nggak apa-apa, thanks buat waktunya, semoga kedepannya kita bisa berteman baik. Nice to meet you" una mengulurkan tangannya untuk bersalaman, namun yang terjadi Sheren justru memeluknya erat

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang