40. I'am Sick

1.9K 238 311
                                    



Satu minggu berlalu dan Jeki masih sibuk dengan urusan kantornya. Sejak kepulangannya dari Singapura, Jeki memutuskan untuk fokus pada pekerjaannya. Mengurung diri dengan tumpukan dokumen dan email kantor yang cukup melelahkan.

Tidak ada hal lain yang ia pikirkan, hanya kerjaa-kerja dan kerja. Namun yang berbeda kini, disela waktu padatnya Jeki selalu menyempatkan diri untuk menanyakan kabar istrinya.

Jeki jadi sering mengirim pesan singkat atau chat lewat aplikasi online atau apapun itu, yang penting bisa digunakan sebagai media komunikasi. Meski balasan Una hanya sekedarnya, tapi Jeki tetap bersyukur wanita itu masih sudi bicara dengannya.

Walaupun hanya lewat chat, karena Una tidak pernah mengangkat panggilannya, Jeki yakin bahwa perasaan mereka masih sama. Cinta itu masih ada, dan akan Jeki perjuangkan sampai titik darah penghabisan, kecuali.......

Tok..tok..tokk

Suara ketukan pintu mengambil alih fokusnya.

"siapa?"

"Ini gue Aming"

"masuk"

Si hitam manis yang masih mempunyai sopan-santun ketimbang Jimi masuk dengan langkah gontai.

"nih makan siang lo" Aming menaruh kotak makan buatannya di meja Jeki, plus sebotol air mineral sebagai pelengkapnya.

Jeki hanya meliriknya sekilas lalu kembali fokus pada komputernya.

"iyah ntar"

"makan Jek, udah dua hari lo nggak makan, liat tuh muka lo pucet gitu"

"gue nggak apa-apa"

Aming gemas melihat si boss yang lagi-lagi ngeyel. Menurut laporan dari Naya dan admin lambe_Tuwir di kantornya, sudah dua hari ini Jeki tidak pernah keluar makan siang. Bahkan dia selalu menolak tawaran Naya untuk membelikannya makan siang. Oleh karena itulah Aming berinisiatif membuatkan makan siang untuk bosnya tercinta.

"makanlah bos masa harus gue suapin"

"iyah nanti, kalo sempet" sahutnya dengan jari-jari yang masih menari diatas keyboard.

Aming tak bisa lagi bersabar langsung saja ia membuka kotak makannya di depan Jeki.

"jangan buka disini nanti meja gue kotor" titah si boss

"Persetan sama meja lo yang kotor, lo harus makan biar tetep idup, karena gue nggak mau jadi pengangguran kalo lo mati"

"AMING" bentakan Jeki membuat pergerakan pria itu terhenti

"kalo gue bilang nanti ya nanti, gue sibuk lo nggak liat. Makasih karena lo udah perhatian tapi sory gue lagi nggak mau diganggu, dan nggak usah perlakukan gue seperti anak kecil"

Aming menghembuskan nafas gusar, menutup kotak makannya kembali lalu menaruhnya di meja tamu.

"gue lebih baik bujukin anak kecil daripada boss pala batu kayak lo, gue buatin ini supaya lo sehat, karena gue tahu lo lagi banyak masalah, setidaknya meskipun hati lo sakit badan  lo harus sehat, tapi kalo lo nggak mau yaudah buang aja"

Aming berlalu pergi dar ruangan Jeki, bertepatan dengan Jimi yang tiba-tiba masuk.

"lah ngapain lo tem?"

"ngasih makan bayi gede tapi dimuntahin duluan sebelum tuh makanan masuk ke mulutnya" katanya sambil melirik Jeki sebal.

Bola mata Jimi bergerak mengikuti arah mata Aming, barulah ia mengerti.

"yaudah ntar gue yang suapin, maklum si boss kurang jatah, jadi gitu kerjanya uring-uringan terus"

"lo berdua bisa pergi aja nggak, gue nggak bisa fokus kalo ada kalian"

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang