5. Go Home

2.6K 240 110
                                    


Una masih asik memakan cemilan di depan TV sambil menonton acara komedi lokal yang bahasanya tidak Una mengerti. Namun gadis itu mencoba menikmati tanpa mau tahu isi dari konten acara tersebut.

Yang penting ekspresi mereka lucu-lucu.

Jeki nampak mondar-mandir sejak tadi memikirkan bagaimana caranya mengajak Una untuk segera pulang. Jeki takut istrinya akan ngambek dan uring-uringan.

"kamu kenapa si Jek, dari tadi mondar-mandir terus ada masalah hmm?" tanya Una

"ah, emmm nggak apa-apa"

Tidak mau ambil pusing Una kembali fokus pada layar TV, tertawa terbahak saat salah satu pemain menampakkan wajah konyolnya. Jeki masih sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk bicara dengan Una. tidak mungkinkan dia menceritakan alasan sebenarnya kenapa pria itu ingin segera pulang. Una pasti akan sangat khawatir, lalu bagaimana ini?

Diam-diam Una melirik ponselnya, gadis itu kembali membaca pesan dari Seje. Hatinya sungguh tidak tenang, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Ia tidak ingin membuat Jeki kecewa. Una tahu honeymoon ini sangat berarti untuk Jeki. dia tidak ingin merusaknya hanya karena urusan pribadinya. Jadi Una harus apa?

"bisa kita bicara sebentar?" ucap mereka kompak, lalu keduanya saling tersenyum kikuk

"kamu duluan" Una mempersilahkan Jeki bicara lebih dulu.

"emmm, gimana kalo sambil jalan-jalan sore?"

Una melirik ke arah luar, hari sudah sore, matahari juga semakin turun. Matanya berganti melihat jam yang menunjukkan pukul 5 sore waktu setempat.

"boleh, yuk"

Jeki segera mengulurkan tangannya, yang disambut dengan senang hati oleh Una. keduanya mulai berjalan menelusuri garis pantai sore itu. ditemani semilir angin yang terasa sejuk ke badan.

Meski beberapa kali sempat membuat rambut Una berantakan, namun sepertinya gadis itu tidak merasa keberatan rambutnya diterpa angin, karena ada Jeki yang dengan setia merapikannya.

"jadi kamu mau ngomong apa? nggak mungkin udah sampe ujung kamu baru ngomong kan"

Jeki terkekeh pelan oleh ucapan istrinya "nggak terasa ya, kita udah dua minggu disini"

"owh iyah, cepet juga ya ternyata"

"kamu pasti betah banget disini, sampe nggak sadar gitu"

"ehehehe, yah siapa juga yang nggak betah ditempat bagus kayak gini"

"tapi kok aku kangen kantor ya, kangen rumah, kangen temen-temen di Jakarta. kamu kangen juga nggak?"

Una berpikiri sejenak, harus diakui ia juga merindukan Jakarta, ia rindu rumah, Seje dan juga ayahnya. sudah lama Una tidak mengunjungi ayahnya.

"sejujurnya aku juga kangen Jek, andai mereka ada disini, kapan-kapan kita liburan bareng yuk Jek. Ahh atau nggak, gimana kalo malam ini kita VC sama mereka" ucapnya antusias

"gimana kalo kita aja yang samperin mereka ke jakarta"

"hah gimana maksudnya?"

Jeki menghentikan langkahnya, membuat Una ikut berhenti. tiba-tiba ia berdiri di hadapan Una, sambil menggenggam kedua tangan istrinya begitu erat. Tatapannya begitu serius sampai membuat Una sedikit berdebar.

Jeki mau ngomong apa sih serius banget, gue jadi takut. batinnya cemas.

"Na, aku tahu berat buat kamu ninggalin tempat ini, aku juga masih pengen lama-lama sama kamu disini. Aku menikmati setiap waktu yang kita habiskan di tempat ini. tapi..." ada jeda sejenak.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang