19. Jalan-Jalan

1.8K 190 114
                                    

Hari ini Una ceria sekali, pasalnya semalam Jeki berjanji akan mengajaknya jalan-jalan. Tentunya dengan iming-iming bercinta sepanjang malam. Una pun tak menolak karena jujur iapun menyukai itu, terlebih mereka sudah lama tak bertemu, membuatnya semakin tak berdaya untuk menolak.

"jadi kita kemana dulu bi" ucapnya antusias setelah seat beltnya terpasang dengan kuat

kening jeki berkerut lantas menoleh penuh tanda tanya pada istrinya "bi?"

"kenapa? Aku Cuma mau panggil kamu bebi nggak boleh"

"ya tapi nggak enak ujungnya kalo kamu potong gitu, bi..bi emangnya aku babi. Pokoknya ganti"

"ya terus panggil apa dong, panggil nama aja kayak biasa" sahut Una menyimpulkan

"emmm, tardulu aku pikirin, yang enak panggil apa ya. Ahh gimana kalo pangil oppa aja"

"ihh nggak ah alay"

"kok alay, eh Na banyak yang bilang aku mirip artis korea loh"

"masa? Mirip siapa coba?"

"ada pokoknya tapi aku lupa namanya"

"halah bisa-bisa kamu aja itu mah, aku juga mirip artis korea, banyak yang bilang aku nih kembarannya eunha GFRIEND tau nggak"

"nggak hahahhaa, tapi aku yakin kamu pasti lebih imut dari dia"

"halah bisa aja bapak mujinya, biar dapet jatah kan nanti malem"

"loh serius aku tuh"

"ahh, kayaknya aku tau deh panggilan yang bagus buat kamu"

"apa?"

Una sedikit mencondongkan tubuhnya, berbisik lirih tepat di telinga Jeki "boss mesum" Setelah mengatakannya wanita itu tertawa puas.

Jeki terhenyak untuk sesaat, lantas menatap tajam presensi di depannya, seolah tak terima dengan panggilan tersebut, meski dalam hati ia mengakuinya. Namun, jeki berani bersumpah dia hanya bersikap mesum pada istrinya.

"seneng iyah seneng hah" jeki membalas ucapan Una dengan menggelitik pinggang istrinya, membuat Una bergelinjang kesana-kemari karena geli.

"jeki stop ih geli hahahaha"

____oOo____

Setelah hampir setengah jam bercanda di dalam mobil, barulah jeki dan Una berangkat menuju destinasi wisata yang ada di list Una. Wanita itu memang sudah menyiapkannya dari jauh-jauh hari. Banyak tempat yang ingin ia datangi bersama jeki, dan hari ini Una tidak akan melewatkannya sedikitpun.

Dimulai dari mengunjungi berbagai galeri karya seni, lanjut berkunjung ke pasar tradisional. Seperti orang kerasukan Una belanja ini-itu, memborong hampir 3 kantong plastik besar. Tangan jeki hampir kebas rasanya membawa kantong-kantong belanjaan tersebut berkeliling pasar. Jangan lupakan Una itu negosiator ulung, acara tawar-menawar yang cukup alot, membuat acara belanja mereka semakin lama dan jeki semakin lelah.

pria itu berkali-kali kedapatan, memiringkan kepalanya dan mengibas-ngibaskan tangannya setiap Una mampir ke satu toko. Seandainya mereka ada di supermarket, Jeki tidak akan susah begini, ia akan melenggang santai sambil mendorong troli. Namun kali ini ia harus mengandalkan otot lengannya yang kekar untuk menenteng seluruh belanjaan istrinya.

"udah belum yang?" tanyanya frustasi, pada Una yang sedang memilih beberapa furniture antik.

"sebentar, aku lagi cari oleh-oleh buat mamah"

"lagian ngapain beli oleh-oleh sekarang, kamu kan baliknya tiga bulan lagi"

"ngapain nunggu tiga bulan, aku kan bisa titip sama kamu, nanti kamu kasihin ya ke mereka," jawabnya enteng, dan jeki ingin sekali berteriak bahwa ia LELAH.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang