41. Talk with Him

1.8K 253 210
                                    

Maaf kalo banyak typo aku udah ngantuk bgt ngetiknya. Moga kalian suka ya.

Happy reading guys

_____________True Love______________

Viki telah menceritakan segala yang terjadi antara Jeki dengan Sheren tiga bulan belakangan ini. Semuanya tanpa ada yang ditutupi sedikitpun, ia juga menceritakan kondisi Jeki sekarang ini yang sedang terbaring lemah di rumah sakit. Menyisakan gundah di hati kecil Una, namun ia juga tidak bisa meninggalkan ayahnya disini, Kak Agus juga sedang repot mengurusi perusahaan ayahnya di Jakarta.

Duhh jadi dilema.

"Na, Una" Viki menggoyangkan tangannya di depan wajah Una

"owh iyah kenapa? Ada yang mau dibicarain lagi Vik?"

Pria tampan itu memandang cemas lawan bicaranya, gadis di depannya kelihatan sangat lelah.

"emmm, gue Cuma minta pengertian lo aja, maaf udah bikin rumah tangga kalian renggang kaya gini. Gue mungkin udah egois karena melibatkan Jeki dalam masalah ini. Cuma gue nggak tahu harus minta tolong siapa lagi selain Jeki, karena Cuma dia kunci dari segala ingatan Sheren, dan sekarang Sheren udah sembuh dia juga udah bisa nerima segalanya, jadi lo nggak usah khawatir soal mereka, gue bisa jamin diantara mereka udah beneran selesai"

Una tersenyum maklum, sangat paham dengan sikap Viki yang mungkin terlalu mencintai Sheren. dia pun bisa mengerti namun bukan itu yang menjadi masalah utama keretakan hubungan rumah tangganya bersama Jeki.

"iyah gue bisa ngerti tapi bukan Cuma itu masalahnya, gue Cuma kecewa aja karena Jeki nggak jujur dari awal. Lo juga udah saranin Jeki buat cerita sama gue kan tapi kenapa dia milih diam. Itu yang bikin gue nggak paham, gue rasa Jeki masih nggak bisa seterbuka itu sama istrinya ya gue paham kita masih dalam tahap perkenalan, karena pernikahan ini begitu tiba-tiba. Masih butuh adaptasi lebih lanjut, makanya gue milih fokus sama kesehatan bokap gue sekaligus memeikirkan gimana kelanjutan hubungan kita nanti, karena sekarang prioritas gue adalah ayah"

Viki mengangguk memaklumi, "OK kalo emang itu keputusan lo, tapi setidaknya gue harap lo mau jengukin Jeki ke Jakarta. Dia butuh lo Na, setidaknya lo bisa suruh dia jaga dirinya selama lo nggak ada"

"gue usahain ya Vik, soalnya ayah juga nggak ada yang rawat disini"

"loh memang nyokap lo kemana, dia nggak bantu rawat ayah lo?"

Una hanya tersenyum pahit, "Ibu gue pergi sejak gue lahir, jadi selama gue hidup gue Cuma punya ayah sebagai orang tua tunggal"

Seketika wajah Viki berubah, kaget sekaligus merasa bersalah "upss, sorry Na gue nggak tahu" matanya benar-benar memancarkan rasa bersalah yang tulus, membuat Una justru tersenyum maklum.

Jika diperhatikan Viki ini, orangnya sangat Unik, di awal pertemuan pria ini terlihat dingin, namun begitu mereka bicara Viki menjadi dewasa dan bijaksana, lalu sekarang Una melihat sosok anak kecil di dalam dirinya. Sosok anak kecil yang benar-benar tulus meminta maaf dan semua perkataannya begitu jujur, tak ada kepura-puraan sama sekali.

"Iyah nggak apa-apa, gue udah baik-baik aja kok"

Akhirnya Viki bisa tersenyum lega, selesai sudah tugasnya, semoga setelah ini Una mau berbaikan dengan Jeki. Tak lama Jimi dan Seje pun keluar dari ruang ICU, dengan kondisi mata Seje yang sedikit sembab.

"lo kenapa Je?" tanya Una

"kelilipan" sahutnya asal

udah jelas-jelas sedih lihat kondisi ayah,ini anaknya pake nanya kenapa lagi dasar nggak peka. Dumelnya dalam hati.

TRUE LOVE (Sequel Kawin Kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang