Hari Senin,
Dengan rutinitas biasa SMA Cendrawasih melakukan upacara sang saka, bendera merah putih. Setiap komando diambil alih oleh masing - masing pemimpin barisan disebelah kanan mereka. Upacara yang begitu khidmat ini, berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan apapun. Amanat yang biasanya tersampaikan begitu panjang, sekarang tidak. Untung saja Bapak Kepala Sekolah tidak mengikuti upacara kali ini, sehingga siswa-siswi langsung mengelus dada ketika melihat yang menaiki mimbar ialah Pak Alex Biyantyo, selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Cendrawasih. Pak Alex tak suka berbicara panjang lebar kalau yang dibicarakan selalu persoalan yang sama. Maka dari itu ia hanya menyampaikan pesan - pesan penting untuk siswa-siswinya agar lebih giat belajar dan selalu menjaga kebersihan.
Setelah amanat dan pembacaan doa telah selesai, MC membubarkan barisan para dewan guru beserta jajarannya. Sekiranya sudah, MC memberikan aba - aba untuk setiap masing - masing pemimpin barisan untuk membubarkan barisannya. Siswa-siswi pun langsung meninggalkan lapangan upacara untuk kembali ke kelasnya masing - masing. Yang terbiasa pula, sebagian siswa-siswi berbelok ke arah kantin untuk membeli minuman serta makanan. Waktu yang diberikan oleh sekolah hanya lima belas menit untuk beristirahat sebelum memasuki jam pelajaran pertama. Hari Senin ini memberikan siswa-siswi jam istirahat sebanyak dua kali, maka dari itu walaupun diseling oleh upacara yang menurut mereka membosankan, para dewan guru memberikan waktu lima belas menit untuk pergi ke kantin terlebih dulu.
Juni and Girl Gang, mereka berdiam di kelasnya dan sibuk mengibaskan tubuhnya yang begitu terasa gerah. Walaupun tersedia empat buah kipas yang bertengker di dinding, yang namanya sehabis upacara, kipas angin ini tidak bisa menyegarkan tubuh mereka secara langsung. Entah mengapa, rasanya harus dipasang AC juga kalau seperti ini. Ya beginilah, ketika mereka sudah dipapar oleh sinar matahari, tubuh mereka terasa panas dari ujung kepala sampai ujung kaki. Padahal sinar matahari dipagi hari sangat bagus bukan, mereka tetaplah mereka, yang sedikit tidak menyukai sinar matahari. Botol minum yang mereka bawa masing - masing, langsung setengah tandas. Dahaga mereka begitu mengering setelah satu jam lebih upacara bendera tadi.
"Hai Kak, ada titipan nih buat Kak Juni sama temen - temennya." Seorang perempuan datang menghampiri Juni dan kawan - kawan
Mereka semua menoleh ke sumber suara, "Siapa ya?." Tanya Melda yang di samping perempuan itu
"Aku Kinara Kak, anak XI - B. Ini aku diminta buat kasih ini ke kalian." Katanya sambil menyerahkan satu kantung plastik hitam ke Melda
Melda mengerutkan keningnya sambil menerima kantung plastik hitam itu, "Dari siapa De?." Tanyanya penasaran
"Dari Kak Kenzo sama temen - temennya Kak, katanya Kak Kenzo tadi nggak ngeliat Kak Juni ke kantin makanya dia minta tolong sama aku buat kasih ini." Balasnya memberitahu siapa pengirim aslinya
Juni yang berada di belakang bangku Melda, ia menaikan satu alisnya "Kenzo?, maksud kamu Kenzo ketua basket itu De?." Ujar Juni menebak pemikirannya
Kinara mengangguk, "Iya Kak."
"Aduh jadi nggak enak gini dibawain makanan sama cowok ganteng, merasa terbang lho gue hahaha." Sahut Bianca yang memuji Kenzo dan yang lainnya
Kinara sedikit terkekeh dengan ucapan Bianca barusan.
"Kalo gitu tolong sampein ke dia ya De, makasih buat makanan sama minumannya." Tutur Juni sambil menyunggingkan senyumannya
Kinara mengangguk, "Iya Kak, Kak Kenzo juga pasti seneng liat pemberiannya diterima sama Kakak. Yaudah, kalo gitu aku balik ke kelas ya Kak." Ia berpamit, melengkah pergi dan meninggalkan kelas XII A ini
Juni melihat punggung Kinara yang sudah pamit pergi dari sana. Ia membuka kantung plastik ini, ia melihatnya dan ternyata isinya empat buah sari roti dan empat botol niu green tea disana. Ia mengambilnya satu persatu untuk ia bagikan kepada teman - temannya. Teman - temannya pun langsung menerima pemberian dari Juni dan memakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Genç Kurgu(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...