Tiga hari setelah acara pertunangan Kakak laki - laki dengan calon Kakak Iparnya, Juni beserta teman - temannya sudah berada di dalam Perpustakaan. Setelah pelajaran Matematika selesai, Bu Zaina selaku guru mapel tersebut, ia hanya memberikan sebuah catatan berisikan satu halaman saja. Murid kelas XII-A langsung dilanda pergabutan, ketika Bu Zaina hanya memberikan sebuah catatan, ia mengumumkan bahwa guru yang akan mengisi pelajaran selanjutnya tidak masuk melainkan seluruh guru - guru akan mengadakan rapat dengan sekolah lain. Maka dari itu Juni dan kawan - kawannya pergi ke Perpustakaan untuk menemani Juni membaca buku. Juni melihat - lihat rak buku bergenre umum, ia memang suka membaca buku dengan genre apapun. Untuk sekedar menambah ilmu, Juni sering pergi ke Perpustakaan bila waktu jam pelajarannya kosong. Teman - teman Juni hanya menunggu di ruang baca, mereka tak ada berniat untuk membaca buku di ruangan ini. Kecuali Lyanna, Lyanna sama seperti Juni, ia berbeda dengan Bianca dan Melda. Entah mengapa, Bianca dan Melda sangat anti dengan persoalan membaca. Sebenarnya, mereka tak ingin berada di ruangan ini, hanya saja mereka ingin menemani Juni dengan Lyanna, mereka pun bersedia untuk menemaninya walaupun dengan sangat terpaksa.Juni memilih buku bercover abu - abu, ia mengambilnya dan mulai membaca kalimat pembuka pada lembar halaman pertama. Ketika ia sudah membacanya, ia pun membawanya untuk pergi ke ruang baca. Sebelum ia melangkahkan kakinya, ponsel Juni bergetar dan sedikit berbunyi yang menandakan ada sebuah pesan masuk. Ia merogoh saku baju seragamnya, menyalakan ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan kepadanya. Dahinya berkerut, ia dibuat bingung dengan sebuah pesan yang tercantum di layar utama sebelum membuka kunci ponselnya. Dengan penasaran, Juni membuka aplikasi whatsapp.
< +62817756924××
Gimana, udah ketemu jawabannya?. Gue masih nunggu jawaban dari lo nih, gue tunggu ya :). | 11:21 PM
"Nomor siapa dah?." Gumamnya penasaran dengan nomor yang mewhatsapp dirinya
Juni melihat bio kontak tersebut, tidak ada nama diujung dekat foto profilnya, melainkan hanya beberapa huruf yang justru tidak ketahui. Dengan penasaran, ia mulai membalas pesan tersebut.
Siapa ya?, lo dapet nomor gue dari mana?. | 11: 25 PM
Setelah Juni sudah membalasnya, Juni menghampiri Bianca dan Melda yang menungguinya di ruang baca. Juni menghempaskan tubuhnya di kursi yang sudah disediakan oleh sekolah ini. Terlebih dahulu, ia mulai membacanya mulai dari daftar isi. Ia melihat seluruh daftar isi yang menjumlahkan beberapa langkah halaman. Setelah ia sudah membaca daftar isi, ia membuka halaman berikutnya. Membuka bab pertama dan mulai membacanya.
Tring
Nada pesan tersebut mengganggunya, cepat - cepat ia mengambil ponselnya sebelum nada singkat tersebut berubah menjadi nada panggilan yang akan mengganggu ketenangan di ruang Perpustakaan ini. Lagi - lagi nomor itu mengirimkan balasan pesan kepadanya.
< +62817756924××
Gue yang kemarin minta nomor lo bareng Aleta, Galen, Ketua Osis. | 11:28 PM
Galen, siapa Galen. Batinnya
Ia pun mulai membalasnya,
Galen, siapa Galen. Gue nggak kenal, lagian juga lo dapet nomor gue dari siapa sih?. | 11:30 PM
"Nggak jelas banget si ni orang." Juni meruntuknya kesal, ia mensilent ponselnya agar nomor tersebut tidak mengganggungnya kembali
Bianca yang berada di samping Juni, ia bisa mendengarkan Juni ngedumel pada dirinya sendiri "Ngapa lo Ni, sehat?." Ucapnya dengan raut muka bingung

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Teen Fiction(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...