Berkumpul bersama, dimana suatu moment yang sudah lama tidak terbayar dengan indah, maka hari ini akan terbayar semuanya 'tanpa ada hutang sedikitpun.
Saat ini, semua orang yang datang di halaman belakang kediaman Revano's, tengah menatap satu sama lain dan setengah dari beberapa mereka ada yang sedang berbisik 'mengenai mengapa mereka berkumpul di rumah ini.
Reuni kecil tengah mereka nikmati. Sebuah waktu, yang sudah lama belum direncanakan, kini terjadi dengan begitu dadakan. Entah apa yang sebenarnya akan terjadi disini. Mereka hanya mengharapkan yang terbaik, dan akan selalu menjadi yang baik.
"Anjay, makin lengket aja lo berdua. Siapa yang buang permen karet duluan, diantara kalian 'hm?. Hahahaha." Ucap Rayyan, yang terkenal dengan kebiasaan mulut recehnya, dan entah mengapa ia begitu to the point dalam setiap berbicaranya
Zaidan yang duduk di sebelah Rayyan, satu kepalan tangannya berhasil menjitak kepala Rayyan, "Ray, kalo mau ngomong, liat situasi dulu kenapa. Lo nggak liat, disini selain ada kita tuh, ada bocahnya Juli juga." Tegasnya menekankan ucapannya
Rayyan yang mendengarkan komentar dari Zaidan, matanya langsung menyapu keadaan sekitarnya yang terasa mencekam, "Santai aja sih, kita semua kan temen. Yakan Bro." Satu tangan Rayyan menepuk bahu Adriel
Adriel yang berada tak jauh dari tempat duduk Rayyan, satu tarikan pada sudut bibirnya, berhasil menghangatkan jarak antara kelompok dirinya dengan kelompok Rayyan.
Memang begini, sifat dan tingkah laku dari laki - laki yang begitu terasa humble kepada siapapun. Entah kepada musuh dari ketuanya, maupun sekelompok orang yang menurutnya bersifat asing.
Teman - teman Juli, maupun teman - teman Kenzo, keduanya berhasil berhadapan langsung, dihadapan Juni sendiri. Begitu pun, dengan kehadiran para ketua dari kedua kubu yang berbeda.
Mereka masih begitu angkuh, untuk menatap keadaan sekitar, yang menurut mereka begitu sangat biasa - biasa saja. Dan mungkin, mereka hanya menginginkan satu objek, yang menurut mereka hanya terpenting daripada hal yang lain.
Juni dan Juli. Keduanya mampu menyita perhatian semua orang yang berada di rumahnya ini. Mata intens mereka saling bertemu, dan terjadi kontak mata yang begitu hebat. Hal yang paling mereka rindukan ialah satu. Bagaimana bisa, mereka akan bersama - sama kembali, sedangkan seseorang yang kembali hadir dari kehidupan keduanya, kini telah bertemu lagi.
"Udah lama nggak ketemu ya. Apa kabar?." Bisik Juli, yang memulai percakapan diantaranya
Juni yang masih aktif, untuk mendengar sapaan dari Juli, ia menyimpulkan senyuman untuk membalaskan suasananya, "Baik. Sendirinya gimana?." Balas Juni, ikut menanyakan pertanyaan Juli tadi
Juli mengangguk pelan, "Baik juga."
Juni mengangguk juga. Matanya melirik ke suatu objek, yang sedari tadi hanya diam di tempat dan seperti menahan rasa malu.
Dahinya pun berkerut hebat, dengan kedua alis yang saling bertabrakan. Hatinya mendadak risau, setelah ia mulai menebak satu pertanyaan untuk seseorang itu. Akan tetapi, bagaimana cara ia untuk bertanya, sedangkan orang itu hanya menundukan kepala dan tidak memulai pembicaraannya sampai sekarang.
"Ini sebenernya, kita mau ngapain sih bep. Daritadi pihak pertama, cuma diem aja, nggak ngomong - ngomong." Bisik Kenzo bertanya kepada Juni
Juni yang berada disisinya, seketika tubuhnya mendekat untuk mendengarkan perkataan Kenzo tadi, "Kan, udah aku bilang dari tadi Zo, dia tuh ngedrama terus. Mending ada pasangan dramanya, lah ini aja nggak ada." Balas Juni yang mulai mencibir orang disana
"Apaan sih mbil, kamu kalo ngomong udah kayak lambe turah deh. Jangan nyiyir terus ah, nggak baik tau."
"Sebutan apa lagi itu, mbil. Kamu kalo panggil aku, banyak banget sebutannya deh. Kadang bep, yang, mbil, si kurus, bunny, dan apalagi aku nggak tau."

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Roman pour Adolescents(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...