Juni bergegas membereskan buku - bukunya, ditemani dengan Lyanna, Melda dan juga Bianca, mereka bertiga menunggu Juni yang baru saja sampai di dalam kelasnya. Juni benar - benar terlambat untuk sampai ke rumahnya, pasalnya Juni sehabis dari ruang keorganisasian karena dirinya diminta untuk ajang perlombaan mengenai olimpiade Matematika. Juli lebih dulu pulang ke rumahnya untuk mempersiapkan segala keperluan untuk malam nanti. Sekiranya buku - buku Juni sudah masuk semua ke dalam tas, ia melihat kolong mejanya untuk mengecek apakah barangnya ada yang tertinggal atau tidak. Dikarenakan ketiga teman - temannya tahu akan persoalan ini, mereka ikut bersama Juni untuk membantunya. Mereka pun langsung lari terbirit - birit untuk sampai ke depan gerbang sekolah. Tidaklah mudah untuk sampai di depan gerbang, harus menuruni dua tangga sekaligus dengan tenaga ekstra mengenai persoalan ini. Sesampainya di depan gerbang, mereka langsung lari menuju taxi online yang sudah menunggu sejak beberapa menit yang lalu. Untung saja Bianca sudah memesan taxi ini agar lebih menghemat waktu untuk sampai di rumahnya. Setelah sudah di dalam taxi, Juni memberitahu kemana tujuan yang akan mereka pergi."Lo kenapa lama si Ni, sekarang liat ni jam berapa." Melda menggerutu kepada Juni yang duduk di samping kemudi
Juni menghela nafas, "Iya iya sorry, gue tadi lagi ngerundingin juga sama Galen."
"Seenggaknya lo tau waktu, pasti Juli kelamaan nunggu dan perlu banyak bantuan juga disana." Melda terus menyerang Juni
Di depan sana, terlihat kendaraan banyak yang berbaris rapih. Lampu merah terpampang jelas di atasnya dengan menghitung waktu mundur yang tertera di layar besar di bawahnya. Juni menggerutu setelah melihat waktu yang baru saja menghitung mundur. Kalau saja ia menunggu waktu tersebut untuk berlama - lama di dalam taxi ini, lebih baik ia berlari untuk segera sampai di rumahnya. Tak apa persoalan debu, sinar matahari dan polusi udara akan menyerangnya. Pilihannya cuma dua: lebih baik ia berlama menunggu lampu merah yang menyebabkan macet panjang atau lebih baik ia berlari dan berperang dengan segala udara yang sudah tercampur oleh polusi tetapi lebih cepat untuk sampai di rumah. Ia memilih opsi kedua, sebelum itu ia menguncir rambutnya dan menggendong tas punggungnya. Melihat jam di tangannya, jam tersebut benar - benar sudah menujukan waktu yang sudah terbuang sia - sia. Membuka pintu taxi ini, dan berlari secepat mungkin.
"Eh lo mau kemana Ni!." Teriak Bianca
"Gue duluan, takut Juli kemalaan nunggu!." Balasnya yang terus menguatkan lariannya
"Temen lo bener - bener ya, pusing deh gue." Celetuk Melda yang di samping Bianca
"Kayak lo nggak tau Juni aja Mel." Sahut Lyanna
Akhirnya mereka bertiga pun setia untuk menunggu lampu lalu lintas itu sampai berubah warnanya menjadi hijau. Mereka tak senekat temannya yang sudah pergi dari tempat yang macet ini. Mereka tetap akan menunggu dan lebih menghemat tenaganya agar tidak susah payah untuk sampai di rumah Juli.
Kembali ke Juni,
Untung saja ia begitu hafal dengan jalan kecil seperti ini. Setelah menempuh jalan besar yang begitu banyak polusi, ia berhasil untuk sampai di jalan kecil seperti ini. Entah mengapa, ia begitu nekat dengan menerobos lalu lintas dengan cara berlarian seperti ini. Bisa saja ia memesan ojek online atau menaiki ojek yang berpangkal ditempat yang sering ia lihat diujung jalan sana. Tetapi ia lebih memilih jalan kaki dengan acara berlari untuk sampai di rumahnya. Bukankah caranya yang seperti ini akan membuat lebih banyak membuang - buang waktu bukan?, ah benar - benar aneh perempuan satu ini.
Ia melihat jam yang melingkar ditangannya, jarum jam terus berputar sesuai intrupsinya. Benar - benar sangat terlambat, jam sudah menunjukan waktu setengah tiga sore sekarang. Selama ini kah ia berbicara di ruang Osis tadi?, sampai - sampai ia terlalu lupa untuk acara nanti malam. Ya Tuhan, harus dengan cara apa agar ia sampai cepat di rumahnya. Kalau memang karpet ajaib ada di jaman sekarang dengan bantuan botol gosok yang ada ditangannya, ia akan meminta jin itu dengan menggosoknya untuk membuat dirinya cepat sampai di rumahnya dan tidak dengan cara seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/160344418-288-k894079.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Fiksi Remaja(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...