Bab 74

651 46 14
                                        

Kalian tahu, apa yang paling pahit dalam hidup?. Ketika berharap kepada manusia memang itu terasa pahit, maka tinggalkanlah. Tetapi tidak dengan perempuan berkelahiran tahun sembilan puluh-an ini, ia nampak enggan berpindah hati ke laki - laki lain 'dan masih menaruh harapan besar untuk laki - laki yang akan siap mempersunting teman masa kecilnya dulu.

Semua keluarga besar sudah mengetahui mengenai tunangan yang akan diselenggarakan pada beberapa hari lagi, dengan mendapatkan berita bahagia ini, tiap - tiap keluarga terus berdatangan ke rumah Juli beberapa hari sekali. Tampil merasa tidak memperdulikan satu perempuan yang tidak menginginkan ini semua, mereka semua bahkan keluarga sendiri pun tidak mengetahui bagaimana perasaan hati kecilnya ini.

Mengenai persoalan tunangan nanti, semua yang nantinya akan diperlukan di acara, mereka sudah menyusunnya dari jauh - jauh hari. Karena ini hanya mendatangkan kerabat dekat saja, mereka memang sengaja mengadakan acara penting ini di kediaman rumah Kyra yang lokasinya hanya bersebrangan dengan rumah Juli.

"Gimana soal bunga yang kamu inginkan, warna apa yang kamu suka Ra?." Tanya Ashana, Mamah Kyra yang menunjukan foto - foto bunga kepada putri tunggalnya

Kyra tampak menimang - nimang pilihannya, ia menscroll foto - foto tersebut untuk mencari bunga yang pas untuk acara nanti.

"Juli kalau kasih kamu bunga, biasanya bunga apa memang?."

"Ya yang formal aja sih Mah, mawar tentunya." Kyra yang terus menscroll foto - foto tersebut, ia menyebutkan salah satu bunga yang pernah dihadiahi oleh Juli

Ashana mengangguk - angguk, "Oh mawar, sosweet dong ya..." Godanya pada Kyra

Kyra yang digoda oleh Mamahnya, pipinya pun bersemu merah, "Ih Mamah, apaan sih. Malu tau digituin."

Ashana menggeleng - gelengkan kepala, "Dasar kamu ini."

Kyra menunjukan satu foto bunga dengan pilihannya, "Ini aja Mah, bagus." Katanya yang menunjukan jejeran foto bunga lily kepada Mamahnya

"Yaudah, Mamah mau bilang ke tukang dekorasinya dulu ya sayang." Setelah mengambil ponselnya dari Kyra, Ashana pergi ke taman belakang rumahnya

Kyra Queensha, perempuan berdarah Indonesia-Canada ini akan segera memperlangsungkan acara yang sangat berarti didalam hidupnya. Dengan nanti akan memakai sebuah cincin perak, yang disematkan oleh laki - laki manis yang ia cintai. Begitu tak sabar menunggu beberapa hari yang sudah disepakati oleh semua keluarga, ia hanya senyum - senyum sendiri ketika mengingat hari penting nantinya.

Waktu berjalan begitu cepat. Menghukum seseorang yang belum ia ketahui mengenai laki - laki yang akan mempersunting dirinya, ia belum mengetahui bahwa ada seorang perempuan yang sangat mencintai calon tunangannya. Ia dengan Juni berteman baik dari dulu. Mereka selalu bersama - sama, tetapi tidak ketika ia berpindah ke negara berjulukan The Big Smoke dengan usia yang masih sangat muda.

Ting

Ada sebuah pesan masuk dari ponselnya, Kyra langsung melihat siapa yang mengirimkan sebuah pesan kepadanya. Melihat dengan seksama, dengan kening berkerut hebat, ia begitu terlihat sedikit kaget ketika melihat pesan tersebut.

"Juni, ngapain dia ngajak gue ketemuan." Gumamnya dengan rasa penasaran. Ia pun membuka pesan tersebut, dan mulai membalasnya

< Juniatha

Ra, kita bisa ketemuan bentar nggak. Ada yang pengen gue omongin sesuatu sama lo. Dan, gue udah ngajak Juli juga ko. | 2:10 PM

Dimana Ni?. | 2:12 PM

Selesai ia membalasnya, ia memainkan kuku jarinya sambil menunggu balasan dari Juni lagi. Selang beberapa menit, ponselnya kembali berbunyi.

CERITA JUNI & JULI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang