Tok tok tok
Sebuah ketukan pintu bercat hitam ini, menggema sampai ke dalam ruangan. Ketukan yang terus saja terketuk, membuat pemilik rumah ini sedikit berlari 'untuk segera membuka pintu itu dan melihat siapa yang mengunjunginya hari ini.
"Iya sebentar." Katanya yang sedikit berteriak, agar yang mengetuk tahu 'bahwa pemilik rumah ini ada di dalam
Setelah bersikeras untuk sampai di depan pintu, ia pun mengulurkan tangannya untuk menarik handle pintu 'lalu membukanya.
"Selamat siang." Ucap perjumpaan mereka, saat pemilik rumah sudah membukakan pintunya
Nampak sedikit kikuk, ia pun mengangguk dan mengulas senyumannya, "Eh ada tamu-selamat siang juga, silahkan masuk." Balasnya dengan mempersilahkan tamu itu masuk
"Ngomong - ngomong, tau dari mana rumah gue disini?." Tidak untuk bermaksud untuk menyinggung, hanya saja ia penasaran dengan kedatangan mereka 'yang ia sendiri bingung, kenapa alamat rumahnya bisa mereka ketahui
"Disuruh duduk dulu kali, jangan langsung main tanya aja." Katanya yang berucap begitu datar
Ia menggaruk - garuk tengkuknya yang tidak terasa gatal, "Hahaha, sorry bro. Yaudah, silahkan duduk. -Btw, mau minum apa?."
"Kopi susu boleh?." Usul seseorang
Ia mengangguk, "Yaaa boleh dong, masa tamu ngusul minuman, nggak dibolehin... Sebentar, -sayang 'tolong buatin kopi susu dua ya!." Teriaknya sambil menyebutkan minuman yang akan ia berikan oleh tamunya
"IYA! MAU PAKE ES APA ENGGAK?." Sahut seseorang dari arah dapur ikut berteriak
Ia menatap kedua para tamunya, "Gimana, mau pake es-atau jadi panas aja?."
"Pake es aja, nggak papa kan?."
Ia mengangguk, "IYA, PAKE ES AJA KATANYA!." Balasnya lagi
Setelah berteriak untuk membuatkan hidangan, laki - laki ini kembali melihat kedua tamunya dengan tatapan yang sedikit aneh. Bukannya apa - apa, hanya saja ia begitu bingung 'dengan kedatangan mereka, yang membuatnya begitu sangat kaget.
Berpikir keras untuk menjawab kedatangan mereka. Dahinya berkerut hebat, setelah kedua matanya menangkap sebuah kertas panjang yang begitu elegan.
"Jadi, kedatangan lo berdua kesini 'ada apa?." Tanyanya lagi, yang masih dirujung rasa penasaran
"Iyaaa, maksud kedatangan kita-maksudnya 'gue sama Kyra itu, karena gue pengen ngomong sama Juni. Yaaa sebenernya nggak ada masalah apa - apa sih, cuma ada sedikit kendala aja."
Oh ternyata mereka, yang datang mengunjungi rumah ini. Entah apa maksud dan tujuan mereka, mengunjungi rumah ini 'dengan niat untuk membicarakan masalah sesuatu, yang pemilik rumah ini pun tidak mengetahui apa - apa.
"Tapi lo, nggak ada maksud buat nyakitin lagi kan?."
Juli menggeleng cepat, "Yaaa kaga lah. Lagi juga gue sama Kyra, mau nerusin hubungan kemarin... Jadi nggak ada sejarahnya lagi, kalo gue bakal sakitin perempuan kesayangan lo itu." Juli masih sama, yang mana masih begitu datar kepada laki - laki di hadapannya itu
"... Iya, kita berdua kesini cuma mau ngomong sama Juni ko. Nggak ada maksud buat ngapa - ngapain, apalagi nyakitin dia lagi." Sambung Kyra ikut memberitahu
Ia mengangguk. Menerima penjelasan dari mereka berdua, membuat dirinya agak sedikit tenang dengan kedatangannya ke rumah ini.
"Kenzo... Es kopinya aku buatin tiga, sekalian buat kamu juga. Emangnya ada tamu siapa sih, ya-" Kalimatnya seketika berhenti, setelah melihat pemandangan di depannya
![](https://img.wattpad.com/cover/160344418-288-k894079.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Подростковая литература(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...