Tibalah saatnya beli pulang berbunyi, siswa-siswi langsung berhamburan menuju parkiran untuk mengambil kendaraannya dan bergegas pulang ke rumah. Setiap hari bahkan tak pernah lupa, kali ini jadwal giliran piket di hari Senin sedang membersihkan ruang kelas XII A. Mereka yang ditugaskan membersihkan ruang kelas, saat itu juga harus membersihkannya. Tetapi kalau tidak, salah satu siswi yang melihat temannya kabur dari tanggung jawabnya, hari itu juga ia membuat catatan untuk diberikan kepada sang Wali kelas yang tak ada senyumannya sama sekali. Maka dari itu, siapa yang hari ini bertanggung jawab untuk membersihkan ruang kelas, hari ini juga kelas harus dengan kondisi bersih dan wangi.Adriel yang terbagi tugas di hari Senin, ia sedang menaikan kursi seluruh teman - temannya yang dibantu oleh siswa yang lain. Bianca yang bertugas piket di hari yang sama seperti Adriel, ia sedang menyapu barisan paling pojok dimana tempat duduk Marsel Jordan yang suka ia jadikan perkumpulan bersama teman - temannya yang lain. Dengan biasa juga, Juni Juli serta yang lainnya menunggu Adriel dan Bianca bertugas piket, mereka menunggu Adriel dan Bianca di luar kelas. Juni yang tengah menyenderkan punggungnya, ia menoleh ke arah Juli yang sedari tadi tidak berbicara kepadanya. Bingung bukan main, pasalnya Juli tidak berbicara kepadanya sejak jam istirahat telah usai. Mengapa Juli bersikap aneh kali ini?, ah sayangnya ia tak pandai menebak pikiran Juli.
Lyanna dan Melda tengah asik memainkan ponselnya serta Liam dan Naufal sedang mengobrol, entah mengobrolkan apa, Juni tidak mengerti bahasa laki - laki kalau sudah berbicara. Juni menghembuskan nafasnya, sembari memainkan jari jemarinya, ia juga memainkan kedua kakinya yang menurut dirinya sangatlah tak enak. Ia menoleh ke arah Juli, Juli yang sibuk memainkan ponselnya, pandangannya sedikit tak mau menoleh ke arahnya. Adriel yang baru saja keluar dari kelas, ia menepuk bahu Juli.
"Ayo Bang, gue udahan nih." Ucapnya menyadarkan Juli yang tengah fokus memainkan gadgetnya
Juli mendongak, ia pun mengangguk, "Yaudah. Li, Fal, ayo buruan." Balas Juli sambil memasukan ponselnya ke dalam saku celananya
Liam dan Naufal menoleh, mereka beranjak dan mengambil tas punggungnya.
"Kita tunggu di parkiran ya Ibu negara." Cicit Naufal yang tengah berbicara kepada Juni
Juni mengangguk, "Iya tunggu disana aj-"
"Nggak perlu, kita langsung balik duluan." Sinis Juli menjawab dengan tatapan tak menoleh sedikit pun, ia memotong pembicaraan Juni kepada Naufal
Naufal yang melihat tingkah Juli barusan, ia mengerutkan dahinya "Lah, kenapa Bang? Bukannya kita masih nunggu Bianca dulu." Balas Naufal bingung
Juli menggeleng, "Kalo lo mau nunggu, yaudah gue balik duluan." Setelah itu, Juli pergi meninggalkan teman - temannya
Naufal yang semakin bingung dengan tingkah laku Juli, ia menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal. Ia menoleh ke arah dua temannya, dan mereka pun hanya mengidikan bahunya yang menandakan 'tidak tahu'.
"Aduh Ibu negara, gimana ya, kita balik duluan nggak papa?." Tanya Naufal sedikit ragu
Juni tersenyum, ia pun mengangguk sambil menepuk - nepuk bahu Naufal "Nggak papa Fal, lo susul Juli sana, gue takut dia ngambek sama kalian. Nanti gue bisa pesen taxi online ko."
"Makin nggak enak nih gue, yaudah gue balik duluan ya. Hati - hati Jun, lo lo pada juga hati - hati." Tutur Naufal memperingati Juni dan yang lainnya
Juni kembali mengangguk, "Iya Fal, kalian juga hati - hati." Sahut Juni
Naufal melambaikan tangannya kepada Juni dan yang lainnya, mereka pun pergi meninggalkan Juni dan tidak pulang bersama. Juni kembali menjatuhkan tubuhnya ke kursi panjang. Lyanna dan Melda menatap Juni dengan tatapan aneh, mereka berdua saling tatap dan kembali menolek ke arah Juni.
![](https://img.wattpad.com/cover/160344418-288-k894079.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Teen Fiction(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...