"Sumpah ya Ni, lo tuh nyebelin parah!." Belum juga menyelesaikan pekerjaan rumah, tiba - tiba pengantin baru datang dengan sendirinya dan membawa sebuah paper bag kecil
Juni yang tengah memegang penyedot debu, langkahnya terus dihantui oleh perempuan itu, "Apaan sih Ra. Gue itu udah baik hati sama lo, lagian apa salahnya sih Ra 'itu hadiah yang paling berkesan kan?."
Entah apa yang mereka perdebatkan, Kyra terus saja membawa - bawa paper bag itu, dengan menyamai langkahnya pada Juni yang tengah membersihkan rumahnya.
Kyra menarik paksa penyedot debu yang berada di tangan Juni, "Ihhh, dengerin gue dulu. Maksud gue tuh," Mengambil isi yang berada di dalam paper bag tersebut, lalu memperlihatkannya pada Juni, "Gue malu tau nggak sih, pas pake ini didepan Juli. Stress lo Ni, sumpah."
Juni yang melihat reaksi Kyra, ia terkekeh geli. Pasalnya bukan main. Kyra membawa sebuah hadiah, yang ia kirimkan untuk paket spesial malam pertama pengantin baru. Diam - diam Juni membeli ini untuk Kyra, dan membeli sebuah boxer mini untuk Juli.
Tidak kalah menarik, setelah ia melihat yang lebih leluasa untuk dipakai dimalam pertama mereka. Maka dari itu, dengan sepengetahuan Kenzo, mereka berdua menghadiahkan pakaian dalam serta boxer mini untuk pengantin baru itu.
Kenzo pun tidak kalah terbahak - bahaknya. Bahkan Kenzo lah yang menyarankan Juni, untuk membelikan sebuah boxer mini bergambar kartun doraemon dibagian depannya. Benar - benar begitu lucu, kepada kedua pengantin baru ini.
"Ehhh ada Kyra, udah lama? Hmmm, Julinya dimana, nggak ikut kesini?." Kenzo datang dari lantai atas. Melihat kedatangan Kyra dengan sebuah pakaian, membuat senyumnya ia tahan agar tidak menyinggung hatinya
"Kenapa lo, puas lo berdua ngerjain gue? Emang dasar ya, temen laknat!." Lagi lagi Kyra bergerutu pada Juni maupun Kenzo
Kenzo yang menyadari letak kesalahannya, ia ikut duduk berdekatan dengan kekasihnya, "Kan suka - suka yang ngasih kado ya yang. Masa mau ngasih kado, harus nanya dulu sama pengantinnya sih 'kan nggak lucu ya yang. Hahahaha."
"Makanya, aneh tuh si Kyra. Udah kita kasih hadiah yang bagus juga ya, masa malah marah marah." Sahut Juni yang sama - sama berpihak pada kubu yang benar
Gelak tawa kembali pecah, ketika Kenzo dan Juni masih menggoda Kyra dengan pakaian itu.
Kyra pun terus terheran - heran dengan perilaku kedua manusia itu, yang masih saja menggoda dirinya sampai tersipu malu. Ia pasrah, tidak ada yang membela dirinya ataupun berpihak kepadanya. Dan lagi lagi, Kyra diserang oleh sekelompok orang, yang menginginkan dirinya dengan Juli untuk segera melakukan malam pertamanya.
Kenzo mengelus puncak kepala Juni, "Udah sana, buatin Kyra minum dulu. Kasian tuh, dari tadi dia kita godain terus. Hehehehe."
Juni yang merasa iba dengan gestur Kyra, ia mengangguk dan berjalan ke arah dapurnya.
"Tapi gimana, sukses kan malem pertamanya 'Ra?." Kembali dengan sebuah pertanyaan aneh. Kenzo menyerang Kyra lagi, dengan rasa penasaran dirinya
Pertanyaan Kenzo pun semakin menjadi. Kyra benar - benar malu dengan pertanyaan itu, dan berusaha keras untuk menyembunyikan rona merah pada kedua pipinya.
"Kan seharusnya, yang bangun belakangan itu istri—tapi kenapa suami yang baru bangun jam segini... Duh, kenapa saya jadi ambigu gini yaaa." Kenzo terus saja menyerang Kyra. Ia melihat Juli yang baru saja datang dengan matanya yang begitu sayup
Kyra menatap kedatangan suaminya, "Ehhh kesini juga, tadi aku ajak kamu, kamunya malah nolak."
Juli yang masih terlihat mengantuk, ia mengucek - ngucek kedua bola matanya dan menyambar bantal sofa untuk bantalan kepalanya, "Aku nggak denger kalo kamu mau kesini, jadi aku nolak ajakan kamu tadi. Tapi serius, aku masih ngantuk..."

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Novela Juvenil(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...