Acaranya pun dimulai,Semuanya tamu yang telah diundang oleh Juli sudah berkumpul di taman belakang ini. Rekan - rekan kerja orang tua Juli pun sudah datang sesuai jam yang telah di tentukan oleh putra tunggal yang telah mengadakan acara ini. Sebelumnya, kedua orang tua Juli belum mengetahui kalau putra semata wayangnya mengadakan acara anniversarry untuk Farah dan Mahardika. Juli sudah mengirimkan pesan kepada Mang Dedi untuk menanyakan perihal kedatangan untuk sampai di rumahnya jam berapa. Mang Dedi pun membalasnya bahwa sebentar lagi mobil yang ditumpangi oleh kedua orang tuanya akan sampai dalam waktu dekat. Juli pun langsung mempersiapkan dirinya yang ditambah Juni sudah memegang satu bouqet bunga untuk Mamah Farah nanti.
Juni dan Juli langsung bersiap - siap menunggu kedatangan kedua orang tuanya di ambang pintu menuju taman belakang ini. Lampu yang semula menyala, kini dipadamkan terlebih dulu agar kedua orang tuanya tidak menyurigai akan perihal ini. Sekiranya semua sudah siap, Bi Iyem memberitahu bahwa orang tua Juli sudah sampai. Cepat - cepat Bi Iyem membukakan pintu depan dan meminta kedua orang tuanya untuk segera ke taman belakang dengan alasan bahwa putra semata wayangnya tidak mau tidur di dalam. Sebenarnya dengan alasan yang Bi Iyem ini membuat kedua orang tua Juli sedikit bingung. Dengan susah payah Bi Iyem membujuknya, akhirnya kedua orang tua Juli pun mau mengikuti intruksi darinya.
"Kenapa sama Juli Bi, ko bisa dia nggak mau tidur di dalam?." Farah terus bertanya yang membuat dirinya bingung dengan perkataan Bi Iyem
Bi Iyem sedikit gugup dengan pertanyaan dari majikannya secara berturut - turut seperti ini, "Ngg- nggak tau Bu, saya udah suruh Aden masuk, tapi Aden nggak mau."
"Bibi udah coba panggil Juni?." Kini Dika yang bertanya
Bi Iyem mengangguk, "Udah Pak, tapi Aden tetap nggak mau masuk. Katanya Aden nggak mau tidur kalau Mamahnya belum pulang juga, gitu." Dengan sebisa mungkin, Bi Iyem terus memberi alasan yang logis agar kedua majikannya mempercayainya
"Putramu tuh Mah, manja sekali sama kamu." Cibir Dika
Farah menggeleng - gelengkan kepalanya, "Aku sendiri juga bingung." Balas Farah sedikit terkekeh
Sesampainya di ambang pintu menuju taman belakang, Farah dan Dika dibuat bingung dengan apa yang mereka lihat. Mereka tidak menemukan Juli di taman ini, melainkan mereka hanya melihat kegelapan yang tak ada cahaya penerang disana.
Farah menoleh ke arah Bi Iyem, "Mana Julinya Bi, kenapa malah gelap semuanya?." Tanya Farah bingung
"SATU, DUA, TIGA, NYALAKAN LAMPUNYA!." Teriak seseorang memberi aba - aba
Semua lampu yang semula padam, sekarang berhasil menyala dengan terangnya. Farah dan Dika terkejut dengan apa yang ia lihat di depannya. Banyak lampu - lampu yang menggantung menghiasi taman belakang mereka, banyak juga kue - kue yang terpampang di peti putih yang didekor oleh Juli tadi. Disamping mereka, terlihat Juli dan Juni yang membawa sebouqet bunga ditangannya.
Juni menyerahkan bunga itu kepada Farah, "Selamat hari jadi pernikahan Mah, Pah." Ucap Juni dengan senyuman yang terukir dikedua sudut bibirnya
Farah mengambil bunga itu dan memeluk Juni, "Makasih kesayangannya Mamah."
"Sama - sama Mah." Balas Juni
Setelah berpelukan dengan Farah, Juni beralih kepada Dika yang tersenyum kepadanya "Selamat hari jadi pernikahan ya Pah." Katanya sekali lagi
Dika mengelus puncak kepala Juni, "Makasih Atha kesayangannya Ano."
Ketika Juni sudah memeluk kedua orang tua Juli, kini Juli yang bergantian memeluk kedua orang tua kebanggannya. Juli merentangkan kedua tangannya lebar - lebar untuk memeluk kedua orang tuanya sekaligus.
![](https://img.wattpad.com/cover/160344418-288-k894079.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Teen Fiction(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...