Kedatangannya cukup membuat banyak orang yang kaget. Penerbangan London-Jakarta ini cukup terbilang cepat sampai di kediaman Aldebaran. Bersama dengan keluarganya, Kyra Queensha Elvano benar - benar banyak yang membuat seisi rumah ini kagum dengan penampilan sekarang. Putri tunggal dari keluarga Elvano ini memang cukup banyak perubahan pada dirinya. Waktu berumur sepuluh tahun yang lalu, Kyra bersama kedua orang tuanya pergi ke London dengan alasan perusahaan Papahnya dipindahkan untuk beberapa tahun ke depan di negeri the big smoke itu. Sebelum keluarga berpamit pergi, Kyra lebih dulu menemui Juli untuk mengucapkan selamat tinggal dan meminta izin agar Juli mau menerimanya pergi dari Ibu Kota ini. Sebelumnya, Juli tidak menyetujui Kyra untuk ikut bersama kedua orang tuanya. Tetapi kedua orang tua Kyra tidak menyetujui pula bahwa putri satu - satunya tinggal di berbeda negara dan tidak mendapatkan pengawasan dari keduanya. Maka dari itu, Kyra terpaksa ikut bersama kedua orang tuanya dan melanjutkan sekolah di negeri the big smoke itu.Juli yang begitu bahagianya bertemu dengan teman masa kecilnya, ia tampak tak mau lepas dari Kyra. Kyra sudah menduga sebelum ia datang ke rumah ini, bahwasannya Juli akan begitu senang bahkan tampak seperti dulu bila ia sudah menemuinya lagi. Ia juga berpikir bahwa Juli akan marah kepadanya, pasalnya dulu sebelum ia pergi ke London, ia sudah berjanji kepada Juli bahwa ketika Juli menginjak usia tujuh belas tahun, Kyra harus sudah didekatnya. Tetapi Kyra mengingkar janjinya kepada Juli, ia tidak diperbolehkan kembali ke kota kelahirnyanya sebelum Papahnya telah menyelesaikan tugasnya yang belum selesai. Akhirnya, Kyra kembali setelah Juli menginjak umur sembilan belas tahun saat ini. Dan yang paling Kyra mengucapkan terima kasih, Juli tidak marah kepadanya melainkan ia hanya bercuap - cuap seperti Ibu-ibu komplek saja. Seenggaknya, Kyra masih menyimpan bendera putih di dalamnya dikarenakan Juli tidak melebihi amarahnya setelah ia sudah mengingkari janjinya yang telah ia buat bersama Juli.
Di ruang tengah, semua keluarga berkumpul ramai. Acara semalam berjalan dengan sesuai rencana Juli dan Juni. Mamah dan Papah Juli pun sangat berterima kasih kepada putra tunggalnya dan anak perempuannya karena sudah mau membuat pesta kecil - kecilan yang mengingatkan keduanya dengan usia pernikahan mereka. Bi Iyem yang dibantu dengan Bi Surti, kedua asisten rumah tangga ini tampak kerepotan mengayomi keempat keluarga yang tengah berbincang - bincang. Untungnya Agatha mau merelakan dirinya untuk membantu Bi Iyem dan Bi Surti menyajikan jamuan kepada orang tua mereka. Dengan pekerjaan cepat, para wanita seperti: Farah, Nadine, Hara dan juga Ashana selaku orang tua dari Kyra, mereka semua ikut membantu agar Bi Iyem dan Bi Surti tidak terbebani dengan jamuan yang terlalu banyak.
"Bi Iyem, Bibi simpan bumbu - bumbu dapur dimana?." Tanya Nadine yang tidak mengetahui akan keberadaan bumbu dapur di rumah Farah
Bi Iyem yang tengah memotong sayuran, ia menoleh dan berjalan ke arah tempat yang biasa ia simpan bumbu dapur "Ini Bu disini, Ibu perlu bumbu apa emang?." Balasnya dengan menanyakan keperluan yang Nadine cari
"Aku mau buat sayur sop iga buat Juni Juli Bi." Sambung Nadine dengan mencuci kentang potong yang dibarengin dengan wortel
Bi Iyem mengangguk, ia pun mengambil bumbu - bumbu sop dari dalam toples yang ia simpan disana "Ini Bu bumbu buat sop." Jawabnya menyerahkan bumbu sop kepada Nadine
Nadine mengangguk, "Simpan didekat panci aja Bi, aku masih cuci ini." Katanya menunjukan kentang dan wortel yang tengah ia cuci
Bi Iyem pun mengangguk juga, ia meyimpan bumbu itu sesuai dengan intruksi dari Nadine.
Semua yang berada di dapur tampak bahagia ketika mereka bisa memasak bersama - sama. Setelah beberapa masakan telah selesai, Bi Iyem dan Bi Surti membawanya ke taman belakang sesuai dengan permintaan tuan rumah. Mengapa disana?, karena meja makan kediaman Aldebaran ini hanya cukup untuk enam orang saja. Saat ini, keempat keluarga kumpul semua sehingga semuanya harus makan di taman belakang dengan menggelar karpet untuk duduk. Suasana inilah yang membuat keharmonisan semakin terjaga, seperti sedang piknik, moment inilah yang paling berkesan bagi tiap - tiap kepala keluarga.

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Teen Fiction(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...