Beberapa hari kemudian...
Di kediaman Agatha,
Arkan-Agatha yang telah menyudahi acara sakral mereka, keduanya tengah berfoto ria bersama keluarga besar. Arkan yang mengucap syukur karena acara ini berjalan lancar ketika ia mengucapkan beberapa kata dengan menjabat tangan Papahnya Agatha. Agatha pun sama, ia berucap syukur karena Arkan begitu lantang serta lancar ketika jabatan tangan Papahnya langsung dikatakan 'tunai'. Mereka yang tampak bahagia, Arkan sendiri tak lupa mencium kening sang istri didepan keluarga maupun para tamu undangan. Seusai pertukaran cincin dan menandatangi surat nikah, kedua mempelai ini dipersilahkan duduk ditempat yang telah disediakan khusus untuk pengantin. Tak lupa mereka berterima kasih kepada kedua orang tua yang sudah merestui hubungan mereka yang terjalin beberapa tahun dan saat ini masih diberikan takdir baik untuk menikah.
Juni yang sangat haru, ia mengusap air matanya yang terus saja berjatuhan. Entah mengapa setelah Kakak laki - lakinya mengucapkan suara lantang tadi dan dinyatakan 'sah', ia sudah sah pula ditinggal dengan Kakak satu - satunya itu. Ingin sekali rasanya Juni menghampiri untuk memeluknya erat - erat, tetapi ia takut merusak suasana kebahagian Kakaknya sendiri di hari berharga ini. Ia melihat Kakaknya dengan Kakak iparnya begitu tampak bahagia ketika mengatupkan tangan untuk menyalimi tamu undangan yang memberikan mereka ucapan selamat. Terukir jelas senyum bahagianya dari posisi yang tak jauh dari atas panggung, Juni merasakan ada hal sedih yang dicampur bahagia menjadi satu pada hatinya.
Teman - teman Juni maupun Juli datang diacara pernikahan Kakaknya ini, tak tanggung - tanggung Juni juga mengundang beberapa guru sekolahnya untuk menghadiri acara Kakaknya ini. Bagaimanapun juga, Arkan lulusan SMA Cendrawasih yang lulus dengan nilai kompetitif sehingga Arkan disayangi oleh banyak guru. Maka dari itu Arkan meminta Juni untuk mengantarkan undangan untuk guru - gurunya seperti mana yang ia kenal. Banyak juga teman - teman Arkan dari SMP, SMA dan teman Kuliahnya. Arkan sendiri tak pernah lupa dengan rupa teman - temannya dulu yang sampai saat ini masih Arkan ingat. Di atas panggung, Nadine dan Arkan yang menemani Arkan, mereka juga tampak bahagia dengan moment ini.
Gue udah sendiri, bener - bener sendiri. Batinnya dalam hati dengan tatapan melihat penjuru gedung pernikahan yang ramai ini
Juni menoleh ke arah belakang, dimana teman - temannya dengan teman Juli tengah menikmati minuman dan makanan yang mereka pegang. Disana ada Kyra dengan Juli juga yang ikut bergabung dengan mereka. Entah kenapa, hati Juni merasa tidak enak ketika melihat Kyra yang tertawa lepas bersama mereka. Akan kah keberadaan Kyra akan menggantikan Juni disana?, mengapa hal ini begitu menyakitkan bagi dirinya.
Kenapa Abang cepet banget si pisah dari gue, padahal gue sendiri belum sepenuhnya ngajak dia jalan.
Juni pergi dari tempat, berjalan menuju ke tempat minuman. Mengambil beberapa gelas yang berisikan air merah, lalu meneguknya sampai tandas. Ia sempat kerepotan menggunakan dress panjang ini. Awalnya ia menolak untuk mengenakan dress ini, tetapi Nadine terus memaksanya dengan alasan 'untuk membahagiakan Arkan'. Mau tak mau demi acara Kakaknya, ia pun rela mengenakan dress panjang ini dengan kedua sisi lengan berada disamping. Juni sendiri bingung harus melakukan apa sekarang, tidak ada teman ngobrol ataupun orang yang ia kenal selain teman - temannya sendiri. Ia hanya melihat tamu undangan yang berlalu lalang mengambil makanan.
"Kenapa hidup gue gini - gini banget sih..." Gumamnya yang menyender sambil memegang segelas minuman
Seketika ia memikirkan Juli yang tengah asik bersama Kyra disana. Mengapa Juli selalu peka terhadap Kyra dan tiba - tiba melupakannya lagi?, kenapa Juli gampang sekali mengabaikannya dan langsung peka terhadap Kyra.
"Gue heran sama lo Li, kenapa lo gampang banget samperin Kyra dan bahagia sama dia. Disaat lo tertawa bahagianya bukan sama gue, gue ngerasa gue perempuan yang palik buruk takdirnya." Juni semakin tak berdaya dengan dirinya sendiri. Hanya menatap orang - orang yang menyimpulkan senyumannya lalu tertawa lepas

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA JUNI & JULI [END]
Teen Fiction(mohon maaf jika penulisan nama JUNI / JULI, masih suka ketuker ya)... Semua telah usai. Dari awal hingga akhir, perjalan kisah cinta ini memang tidak untuk disatukan. Bila kalian ingin mengingat, jangan dipersamakan dengan pembuka kata, untuk peman...