Bab 80

589 37 11
                                        

Jangan salahkan bila tidak mau. Seperti perempuan yang menolak paksa kedatangan sang Kakak, ia tak ingin melihat wajah angkuhnya lagi 'hanya karena sang Kakak sudah tidak melindunginya dan juga membela dirinya lagi. Bersih keras untuk membujuk hati yang sudah tertutup rapat, butuh waktu yang lama agar ia bisa menerima sang Kakak untuk kembali ke dekapannya 'walaupun dengan kutip dua, itu sangat menguras tenaga.

Setelah malam itu Juni melayangkan tangannya ke permukaan pipi sang Kakak, ia langsung menutup dan mengunci pintunya rapat - rapat. Kesedihan yang menimpanya pun, mulai kembali seperti lalu - lalu yang belum lama ia rasakan. Sekarang dimulai kembali, seperti mana ia baru saja memohon kepada Kenzo agar tidak meninggalkannya di percakapan malam kemarin.

Tubuhnya begitu gemetar. Sebisa mungkin ia berusaha tenang dengan apa yang ia lakukan semalam, ia benar - benar tidak bisa melupakannya. Apa yang harus ia lakukan sekarang, bahkan, ia tidak mampu untuk menampilkan wajahnya didepan sang Kakak. Ketika ia berlari ke kamar, ia melihat wajah Kenzo yang terlihat sendu dan tidak bisa ditebak. Ia mulai takut akan Kenzo yang mendengarkan ucapannya kepada sang Kakak. Bagaimana ini, ia terus merutuki keegoisannya sekarang.

"Kenzo nggak akan ninggalin gue, gue yakin." Gumamnya yang begitu percaya diri. Tubuhnya terus gemetar, dengan menautkan kedua jari - jarinya, ia tidak bisa merilekssasikan sedikit saja

Semangkuk bubur ayam yang sudah sangat berair, bahkan sudah dikatakan basi, kini masih berada di atas nakas. Semalam, Juni sudah memakannya 'walaupun hanya setengah. Dengan kondisi yang benar - benar tidak enak, Juni telah berbohong kepada Bi Surti dan juga Kenzo 'mengenai ia akan menghabiskan bubur itu semalam.

Sebuah ponsel yang terus menampilkan notifikasi, ia mulai mengambil benda pipih yang tergeletak di lantai. Melihat sebuah lockscreen, pasword ponsel, semua itu sudah ia ganti berdasarkan yang ia mau. Setelah pasword sudah berhasil terbuka, ia menekan satu sosial media berbasis chat. Men-scroll chat yang tertera dilayar, ia melihat satu buah grup begitu ramai sekali. Dengan sangat penasaran, ia menekan subjek tersebut dan melihat isi pesan dari teman - temannya.

< Hug Me Pliss

|HARI INI|

Arrayandhan.

Juni, Juni, Juni, Lyanna... Eh salah, maksudnya Juniii!!!. | 12:15 PM

Alvaroargi

Juni, Juniatha kesayangannnya babang Kenzo!!!. | 12:16 PM

Devan Abhimanyu

Kakak Juni, dipanggilnya nih, sombong:(. | 12:18 PM

Abelintang

Juni beneran sombong, ayo dong bales. | 12:20 PM

BiancaRianaPrana

Tau nih, Juni semenjak nggak main² lagi jadi sombong-_-. | 12:22 PM

Meldahivana_

Kayak udah nggak inget sama temen:3. | 12:23 PM

Zaidankev

Yah ketauan sombongnya ini mah. | 12:25 PM

Lyannannindira

Juni, nggak boleh kayak gitu tau. Kan Lyanna nggak ngajarin Juni untuk jadi temen yang sombong>_<. | 12:27 PM

Ketika Juni membacanya dari atas, dahinya berkerut hebat. Ini anak - anak pada kenapa deh, perasaan gue nggak sombong, nggak apa. Ada apa sih, kenapa perasaan nggak enak gini ya. Batinnya dengan memegang dada

CERITA JUNI & JULI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang