Part 3

1.9K 118 7
                                    

Keluarga Raya tentu saja tengah mengobrol dengan Keluarga Mondy. Mulai dari menceritakan kehidupan anak mereka masing-masing, sampai merencakan pernikahan anak-anak mereka.

"Ada baiknya nih ya, kalian saling mengenal dulu." ucap Papa Mondy.

"Raya.. ajak Mondy ke taman sana. Biar kalian saling kenal." ucap Papa Raya.

"Iya, Pah." jawab Raya. Pasrah.

"Sana, Mond. Ikutin Raya." ucap Mama Mondy.

"Tapi,mahh.."

"Udah sana."

"Mah, kaki Mondy lagi sakit. Mondy gabisa jalan." Mondy mengeluh. Namun Mama Mondy malah tersenyum mendengar itu. Karena ia tau Putra kesayangannya itu tengah berbohong.

"Yaudah. Mama panggilin dokter ya?" Bisik Mama Mondy. Membuat Mondy ketar-ketir.

"Udah nggak sakit kok." jawab Mondy.

"Nah. Yaudah sana sama Raya."

Mondy pun berdiri dari duduknya. Lalu Raya membawa Mondy keluar. Menuju taman di halaman rumahnya.

Lalu Raya duduk dibangku taman. Diikuti Mondy.

"Jadi lo nerima perjodohan ini?" Tanya Mondy memulai percakapan setelah beberapa saat terjadi keheningan diantara mereka.

"Sebenarnya sih ogah. Tapi gue gak bisa nolak bokap gue." jawab Raya kemudian menunduk.

"Kita harus pikirin caranya biar pejodohan ini dibatalkan." ucap Mondy.

"Caranya?"

"Ya makanya kita cari tau." ucap Mondy.

Raya diam.

"Lo punya pacar?" Tanya Mondy.

Raya kaget dan langsung melihat Mondy. "Hah?"

"Enggak nggak.. maksudnya.. bi..biar.. gue pikirin caranya. Bukan maksud gue mau sama lo." Jelas Mondy.

"Oh. Iya gue punya. Dan gue yakin lo juga pasti punya." jawab Raya.

"Kata siapa. Orang gue gapunya kok." elak Mondy. Sedikit bangga nampaknya.

Raya hanya tersenyum tanpa rasa. Maksudnya terpaksa.

"Yaudah.." lalu Mondy berdiri. "Gue mau pulang dulu. Bosen gue disini." ucap Mondy.

"Hah?"

"Bodoamat gue mau pulang." Lalu Mondy pergi meninggalkan Raya.

"Tu anak aneh banget sih. Serius gue harus nikah sama dia?" Kesal Raya.

"Yaudah.. berhubung mereka ngira gue sama dia lagi ngobrol sedangkan dia udah pulang, gue ke kamar aja deh." Lalu Raya melangkah menuju kamarnya lewat pintu belakang. Karna kalau lewat pintu depan, sudah pasti melewati ruang tamu.

Saat melewati Dapur, tidak sengaja Raya berpapasan dengan Pembantunya.

"Lho? Neng Raya disini?"

"Em.. hehe.. udah,bi. Bibi pura-pura gak tau aja. Aku mau ke kamar. Anggap kita gak ketemu disini. Oke?" lalu Raya berlari menuju kamarnya.

Setelah berada di kamarnya, Raya mengunci pintu kamarnya.

Tak lama kemudian hp Raya berdering. Ada panggilan masuk dari Haykal. Rayapun menjawabnya.

"Iya, kal?"

"Lagi ngapain nih?"

"Lagi... lagi baca buku sih." jawab raya lalu ia berbaring diatas Ranjangnya.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang