Part 35

1.4K 139 25
                                    

Beberapa hari kemudian...

Mondy meletakkan sebuah paper bag diatas meja makan. Lantas ia pun duduk di sana sambil menopang dagunya. Wajahnya terlihat sedikit tidak bersemangat. Membuat Raya yang tengah mencuci piring bingung.

"Kenapa? Bawa apa itu?" Tanya Raya tanpa melihat pada Mondy.

"Seragam lo," jawab Mondy sedikit malas. masih dengan posisi yang sama.

"Oh yaa?" Raya terlihat antusias mendengarnya. Ia pun mencuci tangannya lalu mengeringkan tangannya. Ia pun mendekat pada Mondy. "Padahal mau gue ambil nanti malam lho," ucap Raya lalu membuka paper bag itu.

"Ray. Kayaknya emang gak us--"

"Yaahh.. warnanya merah lagi. Hmm.. Tapi lucu juga sih," ucap Raya setelah ia membuka paper bagnya.

"Huffttt.. lo yakin mau kerja juga?" Tanya Mondy.

"Iya," jawab Raya mengangguk.

"Terus, kapan mulai kerjanya?" Tanya Mondy.

"Emm.. besok kayaknya," jawab Raya sambil tersenyum. Raya pun berdiri dan mengambil paper bagnya lalu pergi ke kamarnya.

"Hufft.. Raya," gumam Mondy yang pasrah akan Raya yang tetap ingin bekerja untuk mengisi waktu luangnya walaupun ia tengah mengandung.

..

Tiba-tiba Raya kembali menghampiri Mondy setelah beberapa saat meninggalkan Mondy.

"Mondy Mondy.. lo gak akan kemana-mana kan? Lo luang kan?" Tanya Raya.

"I.. iya. Kenapa emangnya?"

"Ah kebetulan. Lo mau bantuin gue gak?"

"Bantuin apa?"

"Beliin salad buah dong. Tiba-tiba pengen makan salad buah nih," pinta Raya.

"Hah? Nggak ah. Ntar kayak waktu itu lagi. Udah gue beliin lo nya malah tidur. Ujungnya gak lo makan malah gue yang cape," tolak Mondy.

"Ihh orang sekarang masih siang kok. Gue gak bakalan tidur sekarang. Lagian yang mau bukan gue tau," ucap Raya sedikit cemberut.

"Tapi janji ya. Lo habisin makanannya," ucap Mondy.

Raya mengangguk dan tersenyum. "Iya."

Mondy pun pasrah lalu pergi membeli salad buah yang Raya inginkan.

Keesokan harinya...

"Raya udah bangun belum ya?" Gumam Mondy.

Pagi ini Mondy bangun tidur lebih awal. Ntah apa yang membuatnya terbangun. Ia juga telah siap dengan seragamnya untuk pergi ke kantornya.
"Kayaknya kalau gue buatin Raya nasi goreng boleh juga tuh," ucap Mondy.

Mondy pun bergegas menuju dapur untuk membuatkan Raya sarapan.

"Eh tunggu! Gue mau buatin Raya sarapan? Gak salah tuh?" Mondy tiba-tiba bingung dengan apa yang akan ia lakukan.


Mondy pun terlihat berpikir.

"Emm.. siapa juga yang mau buatin Raya sarapan. Orang gue mau bikinin sarapan buat anak gue kok," sambung Mondy. Lalu Mondy berjalan menuju dapurnya.

...

"Aaaa.. kok gue bisa kesiangan sih ah," Raya tengah bersiap untuk pergi dengan terburu-buru.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang