Part 48

1K 126 17
                                    

Malam hari....

"Bobo ya, sayang. Besok kita main lagi," ucap Mondy sambil menyelimuti Viola yang baru saja tertidur.

Mondy tersenyum melihat putrinya. Tak menyangka, kini dirinya telah menjadi seorang ayah. Ia mencium pipi Viola sebelum beranjak pergi.

Drrtt drrtt drrtt

Sebuah handphone bergetar di atas meja nakas. Itu bukan ponsel Mondy, melainkan milik Raya. Mondy meraihnya dan pergi mencari Raya untuk menyerahkan ponselnya.

Tak lama, Mondy bertemu dengan Raya di tangga yang sedang menuju ke kamar mereka.

"Telpon nih," ucap Mondy sambil menyerahkan ponsel itu.

"Dari siapa?" tanya Raya.

"Baon," jawab Mondy santai.

Raya menerima handphonenya sambil mengangguk. "Gue tidur duluan ya. Udah ngantuk banget."

"Ok," jawab Raya singkat.

Mondy langsung melangkah ke kamar, sementara Raya menerima panggilan itu.

"Hallo?"

"Hai, Ray. Sorry nih malam-malam gini ganggu," suara Baon terdengar di seberang.

"Eh, nggak apa-apa. Ada apa? Tumben telpon malem-malem."

"Sebenernya gue cuma mau ngobrol bentar. Lo ada waktu?"

"Iya, santai aja. Ngomong aja, ada apa?"

"Lo bisa keluar sebentar nggak? Gue udah di depan rumah."

"Kok lo di depan rumah? Serius?"

"Iya, serius. Cepetan keluar."

Raya sedikit terkejut, tapi tanpa banyak berpikir, dia langsung menuju ke depan rumahnya. Di sana, Baon sudah menunggu dengan senyum kecil di wajahnya.

"Hai, Ray," sapa Baon.

"Hai, kenapa tiba-tiba kesini?" tanya Raya heran.

"Hehe, gue cuma butuh ngobrol aja. Nggak ganggu kan?"

"Nggak, santai aja. Lo mau minum sesuatu?"

"Nggak usah, gue cuma sebentar kok."

"Oh, yaudah duduk dulu," ucap Raya sambil mengarahkan Baon ke kursi teras.

Setelah duduk, Baon mulai bicara. "Vio udah tidur kan?"

"Udah, kenapa emang?"

"Kalau Mondy? Dia udah tidur juga?"

"Mungkin udah tidur sekarang. Kenapa sih nanya-nanya gitu?" tanya Raya penasaran.

Baon terdiam sejenak, ragu sebelum melanjutkan. "Gue nggak enak kalo nggak ngasih tau lo. Jadi, tadi sore gue ngeliat Mondy jalan sama cewek lain di mall."

Raya terkejut, tapi berusaha tetap tenang. "Serius? Salah liat kali."

"Nggak, gue nggak salah liat. Gue bahkan sempet foto mereka berdua," jawab Baon sambil membuka galeri ponselnya. Dia menunjukkan foto Mondy yang sedang makan bersama seorang perempuan.

Raya melihat foto itu dengan seksama, dan sosok perempuan itu tak asing baginya.

"Baon, lo bikin gue kaget aja," ucap Raya.

"Lho, kenapa?"

"Itu Karin, temen sekolah gue dulu. Dia sekarang sekretarisnya Mondy, dan mereka emang temen lama."

"Serius? Gue nggak tau," jawab Baon sambil mengangguk.

"Iya, nggak papa kok. Gue yang minta dia jadi sekretaris."

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang