Part 6

1.4K 109 9
                                    

Tok tok tok

Raya mengetuk pintu kamar Papanya sebelum akhirnya Raya membuka pintunya.

"Papa manggil Raya?" Tanya Raya.

"Iya. Kamu dari mana?" Tanya balik Papanya.

"Abis ketemu sama Boy,pah" jawab Raya.

"Duduk sini" ucap Papanya sambil menepuk kasurnya agar Raya duduk disampingnya.

Rayapun menghampiri Papanya dan duduk disampingnya.

"Mama Papa dan Orang tua Mondy udah sepakat kalau Kalian(Raya&Mondy) akan tinggal di Rumah yang Orang tua Mondy pilih" ucap Papa Raya.

Raya hanya mengangguk pasrah.
"Padahalkan Raya maunya tinggal disini sama Papa" Raya mengucapkan kalimatnya dengan nada yang pelan. Namun masih dapat didengar oleh Papanya.

"Raya. Kamu nikah sama Mondy aja papa udah senang. Gak usah pikirin Papa. Cukup Pikirin pernikahan kamu aja"

Raya hanya kembali mengangguk sebagai jawabannya.
"Oh iya Mama mana?" Tanya Raya.

"Mama kamu lagi bikin Undangan sama Mama Mondy" Jawab Papa Raya.

"Ohh" Raya mengangguk.

?

"Hahh? Lgi bikin undangan? Undangan siapa??" Entah mengapa Raya baru bisa mencerna jawaban Ayahnya.

"Iya. Undangan buat pernikahan kalianlah" jawab Papa Raya.

"Eh???? Em.. nggak.. tunggu2. Maksudnya.. Raya bakalan nikah sama Mondy?"

"Eh kamu gimana sih? Kan kamu juga yang setuju" Jawab Papa Raya.

"Nggak maksudnya... tanggal.. pernikahan Raya udah ditentuin?" Tanya Raya memastikan.

"Iya. Hari Minggu ini kalian nikah. Mondy udah kasih tau kamu kan,Ray?" Jawab Papa Raya.

"Minggu??"

"Iya lebih cepat lebih baik. Kita khawatir kalau salah satu dari kalian ada yang kabur. Tunggu! Jangan bilang Mondy gak ngasih tau kamu. Papa tadi nyuruh dia ngasih tau kamu" Ucap Papa Raya.

"Nggak kok,Pah" ucap Raya.
"Ohh jadi ini maksud dia percuma. Sialan tu anak. Kabar sepenting ini dia gak ngasih tau gue"

"Pah,, kapan kalian bicarain ini sama orang tua Mondy?" Tanya Raya.

"Tadi Pagi mereka ke sini. Tadinya mau nelpon kamu. Cuma kayaknya kamu pergi sebentar. Makanya Papa gak nelpon kamu" jawab Papa Raya.

"Haykal" Tiba tiba Raya teringat pada Haykal Pria yang sesungguhnya ia cintai. Ia masih mencintainya walaupun ia sudah tau yang sebenarnya. Karena tidak semudah itu melupakan seseorang. Apalagi kekasih hati.

"Kayaknya gue mesti bicara lagi sama dia"

"Ray, ada apa?" Papa Raya bingung melihat Putrinya diam. Ia khawatir mungkin saja Raya berubah pikiran setelah mendengar keputusannya.

"Emm.. nggak,Pah. Raya ke kamar dulu ya" Papa Raya membalasnya hanya dengan anggukan kepalanya diiringi senyuman. Lalu Raya pergi ke dalam kamarnya.

Raya Menutup Pintu kamarnya lantas mengeluarkan HPnya. Raya pun menelpon Haykal.

Namun Haykal tak kunjung mengangkatnya. Membuat Raya semakin ingin bertemu dengannya.

"Haykal...?"

*****


Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang