Usia kandungan Raya saat ini sudah menginjak dua bulan. Tak mudah bagi Raya menghadapi semua. Terkadang ia tak nafsu makan, hingga selalu merasa mual. Dan terkadang Raya bertengkar dengan Mondy hanya karena hal kecil.
Tentang Megan, sudah 2 bulan ini tak ada yang mendengar kabarnya. Megan benar-benar pergi. Raya maupun teman teman Anak Jalanan, mencoba menghubungi Megan beserta keluarganya. Namun semuanya tak dapat dihubungi.
Raya pernah mencoba bertanya dan meminta untuk Mondy mencari Megan. Namun jawaban Mondy tetap sama. Ia ingin tetap bersama Raya.
Mondy memutuskan untuk benar-benar menjauhi Megan dan ingin bersama Raya. Ini merupakan keputusan Mondy sendiri. Bahkan ia rela tak bersama orang yang ia cintai demi berada disamping Raya. Walaupun itu seumur hidupnya.
...
"Mondy? ?" Panggil Raya setelah ia membuka pintu rumahnya. Ia baru saja pulang dari rumah Reva.
"Hmm.. Belum pulang kayaknya.." gumam Raya karna tak mendengar jawaban Mondy.
Raya pun berjalan menuju kamarnya."Ehh?" Langkah Raya terhenti saat ia melewati ruang keluarga. Ia pun masuk ke dalamnya. "Huffttt Mondy..!! Berantakan banget sih! Ck!" Raya terlihat lelah.
Raya menghela napas panjang sebelum mulai beres-beres ruang keluarga. Dengan telaten, dia merapikan bantal-bantal sofa yang sebelumnya berserakan, mengatur posisi kursi agar simetris, dan membersihkan debu yang menempel di meja. Setelah itu, dia menyapu lantai, memastikan tak ada remah-remah yang tertinggal. Setiap sudut ruangan diperhatikannya dengan cermat, tak ingin ada yang terlewat. Dia menyalakan lilin aromaterapi di atas meja, memberikan sentuhan akhir yang membuat ruangan terasa lebih segar dan nyaman. Ketika semuanya tertata rapi, Raya tersenyum puas, menikmati suasana tenang yang kini memenuhi ruang keluarga.
"Hufft.. akhirnya selesai juga," ucap Raya lega kala ruang keluarga telah selesai ia bereskan.
Raya pun keluar dan melangkah menuju kamarnya. Rasa penat dan gerah kini menyelimutinya.
Cklekk
"Hah? Astaga Mondy!!!" Raya menggertakan giginya kesal. Ketika ia melihat keadaan kamarnya yang juga cukup berantakan.
"Mondy gimana sih. Kan gue udah suruh dia beresin kamar ini sebelum dia pergi kerja. Kok ini malah kayak tambah berantakan sih. Ah tu anak nambah kerjaan gue aja!" Omel Raya.
Ia pun melangkahkan kakinya dengan kesal. Lalu mulai membereskan kamarnya.
"Ugh! Kayaknya dia emang gak bisa biarin kamar ini beres dikit aja. Selalu aja bisa dia---"
"Raya Raya! Ray??"
Omelan Raya terhenti ketika ia mendengar Mondy memanggilnya. Tak lama kemudian Mondy berlari menghampiri Raya dengan wajah cemas.
Namun Raya tak mempedulikannya. Raya malah terlihat kesal karena Mondy.
"Ray serius lo ma.... tunggu tunggu tunggu. Kok lo kayak lagi BT gitu? Kenapa?"
"Duhh, Mon. Lo tuh kalau gak mau bantuin gue beres-beres ya jangan bikin berantakan dong," keluh Raya.
Mondy pun mengedarkan pandangannya melihat keadaan kamarnya yang memang cukup berantakan.
"Oh iya. Tadi gua nyariin jas ini gak ada. Ya karna udah siang juga ya gue acak-acakin aja. Mana sempet beresin semuanya lah. Lagian, lo pagi-pagi udah pamit aja. Belum juga gue bangun.""Lho kok jadi nyalahin gue sih?"
"Ya dari pada gak ada yang salah?"
"Apaan coba? Yang salah itu lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Comes Too Late [TAMAT]
Fiksi PenggemarCast : ~Mondy Caesar Hito ~Raya Nurfitri Rahmadiana ~Revalina Putri ~Boy Wirawan ~Haykal ~Cindy ~Melly ~Megan ~Iyan Perhatian : Bisa saja muncul pemain baru dalam cerita. Punya pertanyaan? Anda bisa melontarkannya lewat kolom komentar pada salah sat...