Part 24

1.2K 144 23
                                    

Hari pun berganti. Kini Waktu menunjukkan pukul 19.25 Wib. Dan semua orang pun tengah berkumpul melingkari api unggun.

"Oh iya. Ada yang mau gua kasih tau sama kalian." ucap Boy.

"Apa?" Tanya mereka.

"Yaahhh.. kalian akan dapat keponakan." jawab Boy. Sontak membuat mereka kaget.

"Serius??"

"Waah Boy lu tancap gas betul ya." ucap Iyan.

"Iyalah. Karna gua mau di rumah gua tuh rame." jawab Boy.

"Eh ini serius Reva hamil?" Tanya Raya yang masih tak percaya.

"Iyaa, Ray." jawab Reva.

"Aaaaa gak sabar mau gendong dede bayinyaaaa." ucap Melly heboh.

"Waahh sumpah ini kabar baik banget. Selamat ya Re." ucap Cindy.

"Iya selamat ya Re, Boy. " ucap Melly.

"Nah. Pasangan yang baru aja menikah beberapa minggu yang lalu udah mau punya anak aja. Terus yang nikahnya udah hampir 4bulan kapan ya?" Ucap Iyan dengan nada seperti sedang menyindir.

Sementara Ramon, hanya terlihat kesal dengan ucapan Iyan. Bagi Ramon yang menikah karena perjodohan, tentu sangat tidak mungkin bagi mereka mempunyai anak secepat Reboy.

"Iya nih. Gua aja yang denger Reboy akan jadi orang tua, gua jadi pengen punya anak." ucap Dado sambil mengelus perutnya yang bulat.

"Eh makannya cepet kawin. Jangan mikirin mantan mulu." ucap Baon. Dan berhasil membuat Dado terlihat sedih. Membuat semua orang yang melihatnya tertawa. Kecuali Ramon. Mereka diam.

Mondy melihat kearah Megan yang tengah tertawa bersama. Megan pun tak sengaja mendapati Mondy yang tengah melihat kearahnya. Lalu Megan menautkan kedua alisnya seolah bertanya 'apa?'
Dan Mondy menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Eh main game yuk. Gabut gak sih cuma ngobrol makan gini doang?" Ucap Oky.

"Wah boleh juga tuh." Setuju Willy.

"Game apa dulu nih? Truth or Dare lagi?" Tanya Jacky.

"Jangan. Gue gak mau dikasih tantangan dan pertanyaan aneh-aneh." Tolak Melly.

"Terus apa?" Tanya Jacky.

Baon tersenyum jahil. Lalu ia pun menawarkan ide permainannya. "Gimana kalau kita bergiliran menceritakan sebuah cerita pendek, tapi ceritanya harus horror." Usulnya.

"WHATTT??" Megan dan Melly kompak terkejut.

"Gak! Gue gak setuju. Yang lain aja!" Tolak Cindy.

Namun nampaknya memang itu niat Baon. Membuat para ciwi merasa takut. "Udah ini aja. Dimulai dari gue. Dengerin, ada orang yang namanya Lisa. Dia lagi ada di lantai 3 dan dia selalu mendengar ketukan dari jendelanya. Pas di liat, gak ada apa-apa di sana. Tiba-tiba hp dia bunyi ada panggilan masuk. Pas di angkat, ada suara yang bilang (Aku sudah di dalam)."

Ceritanya tentu saja membuat sebagian yang mendengarnya terutama para perempuan berteriak merinding.

"BAON CUKUP GUE GAK MAU DENGER LAGI PLISSS.." rengek Melly ketakutan.

"Baon gak lucu sumpah." Protes Megan.

"Lu bisa diem gak?" Cindy melemparkan pop corn pada Baon.

"Udah, yang lain aja deh." Sambung Reva.

Dan Raya? Raya hanya diam. Namun, tangannya berulang kali mengusap tengkuknya tanda rasa takut yang menyelimutinya. Mondy yang duduk disampingnya tentu menyadari hal itu.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang