"Karin. Kalau lo beneran cinta sama Mondy, gue yakin lo akan setuju. Karna cinta gak selamanya harus memiliki kan? Gua mohon sama lo. Bantu gue mempersatukan mereka lagi," pinta Al.
Karin memejamkan matanya lalu menarik nafas dalam dalam. Untuk Mencoba menenangkan dirinya sendiri.
"Maafkan saya Tuan Al. Sebaiknya anda pergi dari sini. Masih banyak yang harus saya selesaikan di sini," ucap Karin yang mencoba tenang.
"Gua dengar,,, dulu lo temenan sama Raya. Kalian berteman baik. Apa lo gak ingat masa masa indah itu?" Tanya Al tanpa mempedulikan ucapan Karin yang baru saja mengusirnya.
"Pintu keluar sebelah sana tuan Al," ucap Karin yang sudah tak tahan.
"Hei.. apa lo ngusir gua? Ck! Karin. Gua akan pergi. Tapi setelah lo mengerti hal ini" ucap Al. Ia kemudian berjalan mendekat pada Karin. Memperpendek jarak diantara mereka.
"Karin. Sebenernya Lo itu cantik. Juga baik. Masih banyak diluar sana cowok yang gua yakin bisa mencintai lo. Tapi sayangnya hati lo bertolak belakang dengan paras cantik lo," ucap Al dengan nada lembut.
"Apa maksud lo?"
Al tersenyum. "Iya. Bagaimana bisa, lo menyakiti,, mengambil orang yang dicintai, dan berniat menghancurkan keluarga teman lo sendiri?" Ucap Al pelan sambil mengusap pipi sebelah kiri Karin dengan jarinya.
"Menghancurkan? Maaf. Saya Tak ada niat sedikitpun untuk menghancurkan keluarga Raya, bukannya keluarga mereka emang udah hancur?" ucap Karin dengan tegas.
"Kalau begitu jangan biarkan Mondy pergi dari sini. Biarkan mereka bersama," ucap Al lalu tersenyum. "Lo bisa lakuin itu kan?"
"Pikirkan baik baik. Dan jangan lupa pada gadis kecil yang selalu bermimpi keluarganya berkumpul dengan lengkap," sambung Al. Disaat itulah, Karin mengingat dengan Viola. Yang selalu mendambakan Raya dan Mondy bersama.
"Cinta tak harus memiliki," ucap Al sekali mengingatkan.
Karin mendorong Al. Ia meremas rambutnya dengan nafas yang terdengar tak beraturan.
"Sebaiknya anda pergi dari sini, Tn Al," ucap Karin yang sekali lagi mencoba mengusir Al."Ya, tentu saja. Gua akan pergi. Lagi pula, gua rasa tugas gua disini udah cukup," Ucap Al.
"Pergi dari sini!" ucap karin yang kali ini dengan suaranya yang bergetar.
Al tersenyum. "Sampai jumpa," pamit Al. Lalu Al pun melangkahkan kakinya keluar meninggalkan Karin.
Karin mencoba menenangkan dirinya sendiri. Namun tidak bisa. Ia begitu marah namun juga sedih. Membuat kakinya tak kuasa menahan tubuh Karin hingga membuatnya jatuh terduduk dilantai.
"Apa-apaan semua ini??!"
Skip
Cklekk
Al membuka pintu apartemennya. Ia baru saja pulang. Setelah pergi dari kantor Mondy, Al memutuskan untuk menenangkan diri sejenak dengan pergi berbicara dengan Reva.
"Al?? Kamu dari mana aja sih? Pergi kok gak bilang bilang aku.. aku khawatir tau nggak," omel Raya setelah melihat suaminya yang baru saja pulang setelah pergi tak berpamitan dengan Raya.
"Hah?? Eeem.. aku abis ketemu sama Reva hehe. Aku lupa bilang sama kamu," Jawab Al.
"Ya ampun, Al. Aku kira kamu kemana.. yaudah masuk yuk. Mama lagi bikinin kita makan siang," ucap Raya.
"Em, Ray. Vio mana? Dia udah tenang kan?" Tanya Al.
"Dia udah tidur. Mungkin,, capek abis nangis seharian ini," jawab Raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Comes Too Late [TAMAT]
FanfictionCast : ~Mondy Caesar Hito ~Raya Nurfitri Rahmadiana ~Revalina Putri ~Boy Wirawan ~Haykal ~Cindy ~Melly ~Megan ~Iyan Perhatian : Bisa saja muncul pemain baru dalam cerita. Punya pertanyaan? Anda bisa melontarkannya lewat kolom komentar pada salah sat...