Semangat bacanya sayang-sayangnya akuu🤍 gak berasa udah mau end🤏
_____________________________________________
Mondy terdiam. Matanya tertuju pada baju baju yang sudah ia lipat dan dimasukkan ke dalam koper miliknya. Pikirannya terasa kacau.
Ia terus saja berpikir, apakah pergi dari Indonesia itu adalah pilihan yang tepat?
"Mondy..." panggil Mama Mondy yang tak lama kemudian menghampiri Mondy dengan koper berwarna pink yang dibawanya.
"Mah. Ada apa?" Tanya Mondy.
"Gimana keadaan kamu? Udah baikkan?" Tanya Mama Mondy sambil menutup koper milik Mondy.
"Iya, Mah," jawab Mondy pelan.
"Ini baju baju Vio. Mau kamu atau Mama yang anterin ke Raya?" Tanya Mama Mondy lagi sambil menunjukkan koper baju Viola yang tadi ia bawa.
"Emm.. biar Mondy aja, Mah. Sekalian mau pamitan sama Vio," jawab Mondy.
"Oke," ucap Mama Mondy. Kemudian ia menatap Mondy. Mondy menjadi lebih banyak diam.
Mama Mondy pun duduk di samping Mondy. Diusapnya rambut putra semata wayangnya itu.
"Boleh Mama tanya sesuatu?"
"Apa?"
"Kamu masih cinta sama Raya?"
Mendengar itu membuat Mondy melihat wajah Mamanya sejenak. Kemudian kembali memandang lurus ke depan.
"Mungkin," jawab Mondy.
"Kok mungkin??"
"Mungkin akan tetap selamanya seperti itu. Mondy gak bisa lupain Raya," sambung Mondy.
"Boleh Mama berpendapat?"
"Apa?"
"Kayaknya Mama,, kayaknya Mama udah gak setuju kamu sama Raya. Dan,,, Kamu pasti bisa lupain Raya," Jawab Mama Mondy.
Terkejut? Tentu. Bukannya dulu Mama Mondy sendiri yang menginginkan Mondy menikah dengan Raya? Lalu ada apa dengannya sekarang?
"Kenapa?" Tanya Mondy.
"Yah. Kamu liat sendiri. Mama kecewa sama Raya. Dia pergi ninggalin kamu bertahun tahun tanpa kabar. Dan saat dia muncul, dia sudah menikah dengan pria lain. Sekarang, dia mau bawa Viola pergi," jelas Mama Mondy.
"Mah. Maafin Mondy. Ini semua karena kesalahan Mondy. Kalau saja Mondy bilang sama Raya kalau Mondy udah cinta sama Raya lebih dulu, mungkin kejadiannya gak akan begini. Tapi sayang. Cinta itu Mondy sadari saat Raya sudah benar benar pergi. Mah. Kalau boleh Mondy minta, Mama jangan sampai membenci Raya. Dia gak salah. Dia hanya korban dari kesalahan Mondy," ucap Mondy.
"Lihat? Akibat dari ini semua adalah kamu berani menyalahkan diri kamu sendiri," ucap Mama Mondy.
"Emang Mondy yang salah, Mah," ucap Mondy.
"Ah oke oke. Kamu yang salah. Semua salah kamu. Raya mulai cinta sama pria lain juga salah kamu," ucap Mama Mondy yang mulai mengalah. Ia berdiri kemudian tersenyum. "Udah. Kamu harus ketemu Vio kan? Sana," sambung Mama Mondy.
Mondy pun ikut tersenyum. "Iya," jawab Mondy.
"Abis ketemu Vio, kamu langsung ke kantor ya. Papa kamu udah di sana dan kamu harus segera ngurusin perpindahan kamu," ucap Mama Mondy.
"Emm... sebelum ke kantor, Mondy mau ke pengadilan dulu. Mau... lanjutin proses perceraian Mondy sama Raya," jawab Mondy lalu tersenyum.
Mama Mondy tersenyum lalu ia memeluk Mondy dan mencium rambut anaknya beberapa kali.
"Kamu anak baik, Mon. Semua yang terjadi sama kamu, adalah sebuah pelajaran berharga buat kamu untuk jadi lebih baik lagi. Mama sayang sama Mondy," ucapnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Comes Too Late [TAMAT]
FanfictionCast : ~Mondy Caesar Hito ~Raya Nurfitri Rahmadiana ~Revalina Putri ~Boy Wirawan ~Haykal ~Cindy ~Melly ~Megan ~Iyan Perhatian : Bisa saja muncul pemain baru dalam cerita. Punya pertanyaan? Anda bisa melontarkannya lewat kolom komentar pada salah sat...