Part 17

1.3K 122 16
                                    

Malam yang begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari, sayup sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan.

Raya membuka matanya. Tak sengaja, ia melihat Mondy yang tengah berbaring menatap langit langit kamar. Membuat Raya bangun dan duduk diatas kasurnya.

"Mondy, lo belum tidur?" Tanya Raya. Kemudian ia melihat Jam di dinding kamarnya. "Ini udah jam 2 pagi lho" sambung Raya.

"Emm.. gue kebangun dan gak bisa tidur lagi" jawab Mondy.

"Gak bisa tidur? Lo,, lo bisa matiin lampunya. Gue pindah ke kamar lain aja" ucap Raya.

Mondy kemudian duduk "eh gak usah. Gue cuma kepikiran masalah pekerjaan. Bentar lagi juga tidur. Lo lanjut tidur aja" ucap Mondy menolak.

"Tapi--"

"Udah gak papa. Ayok tidur" ucap Mondy. Kemudian Raya mengangguk pasrah lalu kembali berbaring dan mulai tertidur.

Mondy pun ikut berbaring. Ia kembali menatap langit langit kamarnya. "Apa gue putusin Megan itu keputusan yang tepat? Ck! Dia pake nangis segala lagi. Kan jadinya gua gak tega" Batin Mondy.
"ARRGHHH.." Mondy lalu mengacak rambutnya frustasi. Membuat Raya kaget dan terbangun.

"Mondy!! Ck yaudah gue pindah" ucap Raya lalu beranjak dari kasurnya.

"Eh eh gak usah" ucap Mondy menahan Raya.

"Ya gue mana bisa tidur kalau lo berisik? Udah ah" ucap Raya kemudian pergi ke kamar lain meninggalkan Mondy.

"Yaudah terserah lo" gumam Mondy. Kemudian ia mematikan Lampu kamarnya. "Ahh! Syukurlah gua bisa ngerasain tidur di kamar yang gelap lagi" ucap Mondy. Kemudian ia pun memejamkan matanya dan mulai tertidur.

Skip

Tok tok tok

"Raya? Mondy??" Panggil Mama Raya sambil mengetuk pintu. Namun tak ada jawaban.

"Raya? Mondy??" Panggil Mama Raya sekali lagi namun tak ada jawaban.
"Oh iya" Mama Raya pun mengambil kunci cadangan rumah Ramon yang diberikan Mama Mondy. Ia pun membuka pintunya lalu masuk mencari Ramon.

"Raya? Mondy??" Panggil Mama Raya.

"Kamar mereka dimana sih?" Lantas Mama Raya pun menaiki tangga mencari kamar Ramon.

Cklekk

"Ya Allah,Raya. Jam segini kamu masih tidur? Bangun! Raya!" Ucap Mama Raya yang kaget saat melihat Raya yang masih tertidur. Lalu Mama Raya berjalan membuka gorden kamar hingga cahaya masuk membuat Raya terbangun.

"Lho? Mama? Mama disini?"

"Jam segini masih tidur. Itu Gak baik buat seorang istri,Ray. Banyak pekerjaan rumah yang harus kamu kerjain. Ini malah enak2an tidur" ucap Mama Raya.

"I,,,iya,mah. Soalnya tadi malam Raya tidur telat" ucap Raya.

"Ya gak harus sampai jam segini juga kamu tidurnya" ucap Mama Raya.

"Iya iya,mah. Aduhh.." Raya menggaruk tengkuknya mendengar omelan Mamanya.

"Apa setiap hari kamu bangun jam segini? Gimana sama pekerjaan rumah? Gimana sama suami kamu yang harus berangkat kerja?Ray...." Ucap Mama Raya sambil menggelengkan kepalanya.

"Emm..Mah Mama udah sarapan belum? Raya masakin ya? Kalau gitu kita ke dapur ya" ucap Raya yang tak mau mendengar omelan Mamanya. Lantas Raya pun mendorong Mamanya keluar dari kamar.

"Tapi Mama udah makan,Ray" ucap Mama Raya.

"Ya.. ya gak papa. Udah ayo" Raya pun menarik tangan Mamanya untuk menuruni tangga.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang