Part 50

1.1K 146 29
                                    

"Ray??"

Waktu menunjukkan pukul 20.25 Wib. Mondy baru saja pulang. Ia pun melangkahkan kakinya mencari Raya. Namun tak ia temukan juga. Rumahnya pun terasa sepi.

"Raya? Vio?" Tak ada jawaban.

Dengan segera, Mondy berlari menuju kamarnya. Dan disana pun tak ada siapa-siapa.

Mondy pun mengeluarkan ponselnya dan langsung menelpon Raya.

"Ckk gak aktif lagi"

Mondy pun pergi menuju kamar Viola. Disana, ia sedikit terkejut melihat Viola yang tengah tertidur dengan nyenyak sambil memeluk boneka pemberiannya.

"Rayaa?"

Mondy pun berlari keluar rumah untuk mencari Raya. Bersamaan dengan itu, Mondy melihat Raya yang tengah menutup pintu gerbang rumah mereka.

"Hufft.. Ray lo dari mana sih?" Tanya Mondy dengan wajah terlihat sedikit lega.

"Ehh? Emm..." Raya pun berjalan menghampiri Mondy. "Udah.. pulang lo?"

"Ray. Gue kan udah pernah bilang. Jangan tinggalin Vio sendirian. Itu kalau nanti Vio bangun terus nangis gimana?"

"Emm.. iya. Maaf," jawab Raya.

"Dari mana sih?" Tanya Mondy.

"Abis beli susu buat Vio," jawab Raya pelan sambil menunjukkan barang belanjanya.

"Kenapa gak telpon gue aja? Kan gue bisa bawain," ucap Mondy.

"Gue gak mau ganggu lo," jawab Raya masih dengan pelan.

"Ck ganggu gimana sih. Yaudah masuk," ucap Mondy. Raya hanya mengangguk. Dan mereka pun masuk kedalam rumah.

"Mondy," panggil Raya.

Mondy pun membalikkan badannya menghadap Raya.

"Lo laper? Mau gue angetin makanan?" Tawar Raya.

"Oh gak usah deh. Gue udah makan di luar. Lagian gue udah ngantuk," jawab Mondy.

"Ohh," Raya pun mengangguk mengerti.

Skip

Raya terbangun dari tidurnya karena merasa Mondy yang tertidur tak tenang seperti biasanya. Ia pun berbalik menghadap Mondy.

"Kenapa?" Tanya Raya.

Mondy pun membuka matanya. "Gak tau. Badan gue kayak gak enak gitu," jawab Mondy.

Mondy juga terlihat sedikit menggigil dan berkeringat. Raya pun bangun dan langsung meletakkan tangannya diatas kening Mondy.

"Kayaknya lo lagi demam. Mau ke dokter?"

"Gak usah. Gue mau tidur aja," jawab Mondy lalu mulai memejamkan matanya.

Raya memperhatikan wajah Mondy sejenak. Ia pun menghela nafasnya dan menutup kedua wajahnya dengan telapak tangannya.
"Mondy... ada apa lo sama Karin? Kenapa lo tadi bohong?"

"Hufttt.."

Raya pun beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke dapur mengambil air beserta kain untuk mengompres Mondy.

...

Raya pun kembali. Ia langsung menempelkan kain itu diatas dahi Mondy.
Bagaimana pun juga, sudah menjadi tugas seorang istri untuk menjaga dan merawat suaminya. Apalagi ketika suaminya sedang sakit.

Skip

Mondy membuka matanya perlahan. Ia merasakan sesuatu menempel diatas dahinya. Mondy pun mengambilnya.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang