Part 23

1.4K 159 19
                                    

Dalam perjalanan seru menuju destinasi camping, tujuh motor meluncur beriringan di jalanan yang dikelilingi pepohonan hijau, sementara satu mobil yang mengangkut perlengkapan berada di depan. Suara mesin yang menggelegar menambah semangat, dan tawa teman-teman yang duduk di atas motor mengisi suasana.

Raya yang tengah dibonceng Haykal, pun tak luput melepaskan senyuman menikmati perjalanan yang menyenangkan ini. Sampai...

"Ukhuk... Uhuk..." Mendengar Raya terbatuk, Haykal nampak khawatir. Terlihat jelas karena ia langsung menepikan motornya.

"Kenapa, Kal?" Tanya Raya dengan suaranya yang sedikit serak.

"Lah?? Lo kenapa? Sampe batuk-batuk gitu, lo gak papa kan?" Tanya Haykal setelah melepas helmnya.

"Eh? Nggak gue gak papa kok." jawab Raya.

"Minum dulu." ucap Haykal. Namun ia teringat botol minum miliknya berada di tas yang saat ini ada di mobil Mondy.

"Duh airnya di mobil. Mana Mondy udah jauh di depan." Haykal menyesal.

"Nggak papa, Kal. Serius. Gue gak papa." ucap Raya.

"Kita cari minimarket di depan aja deh." usul Haykal yang lalu kembali mengenakan Helmnya bersiap melanjutkan perjalan sambil mencari minimarket.

"Kal. Serius gak usah deh. Mending kita--"

Brum brum..

"Ada apa, Ray? Kal?" Tanya Otang dan Dado yang baru saja menghentikan perjalanan saat melihat Haykal dan Raya menepi.

"Tang, Do. Kalian bawa air minum?" Tanya Haykal.

"Yaaah.... baru aja gue abisin, Kal" jawab Otang.

"Gue ada. Tapi di mobil sih." jawab Dado.

"Nah. Punya gua juga di mobil." keluh Haykal.

"Mana mobil udah jauh banget keknya." ucap Otang.

"Yaudah kita cari minimarket aja, Kal. Sekalian gue juga haus." saran Dado.

"Oke ayo!"

"Tapi,kal..." Raya menyela.

"Udah, Ray. Gak papa." ucap Haykal. Lalu kedua motor itupun melajukan kembali motor mereka sekaligus mencari minimarket terdekat.

Disisi lain Mondy tengah menyetir ditemani Megan yang duduk disampingnya.

"Masih sakit?" Tanya Mondy.

"Udah nggak, Mon." jawab Megan.

"Mau makan sesuatu?" Tawar Mondy.

"Nggak usah. Aku gak laper kok." jawab Megan. Namun nampaknya Mondy tak memperdulikan jawaban Megan. Buktinya Mondy langsung memberikan sebuah roti pisang pada Megan.

"Aku tau kamu suka roti pisang. Makan ini. Gausah nunggu laper." ucap Mondy sambil fokus menyetir.

Membuat Megan tersenyum dan mengangguk untuk memakan roti pemberian Mondy.

Tin tin tiiiinnn

Suara klakson itu membuat Mondy menatap spion, melihat siapa yang membunyikannya.

Dan ternyata itu adalah Boy. Seakan memberi tanda pada Mondy untuk menepi. Lalu Mondy pun menepikan mobilnya.

Mondy membuka kaca jendela mobilnya. Lalu motor Boy berhenti di sampingnya. Diikuti motor member AJ yang lain berhenti dibelakang mobil Mondy.
"Anak-anak bilang mereka belum liat Motor Dado sama Haykal. Kayaknya mereka ketinggalan jauh. Kita tunggu mereka disini." ujar Boy.

"Hah? Kok bisa? Mereka gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Mondy.

"Nah itu dia kita gak tau. Mending kita tunggu disini." jawab Boy.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang