Part 65

1K 133 21
                                    

"Gua pergi dulu. Sampai nanti," pamit Mondy.

Al mengangguk. Lantas Mondy pun pergi memasuki mobilnya. Melihat Mondy pergi dengan seperti itu, entah mengapa membuat Al merasa bersalah.

Mondy pun mulai melajukan mobilnya keluar dari kawasan rumah sakit. Kini ia harus benar-benar belajar melupakan Raya.

Mondy menatap lurus ke depan sambil menyetirkan mobilnya. Tiba-tiba terlintas apa yang dikatakan Al beberapa hari yang lalu saat ia tak sengaja mendengarnya.

"Mah bukan sembarang orang bisa donorin kornea matanya. Itu hanya bisa didapat dari calon pendonor yang udah meninggal."

Mondy menajamkan tatapannya, lantas melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sangat tinggi. Hingga....

Ciiiitttt

.....

Disisi lain, Raya tengah bersiap untuk pulang sambil dibantu oleh Mamanya sementara Al membereskan barang-barang Raya. Setelah itu, Mama Raya membantu Raya turun dari kasurnya.

Memang setelah beberapa hari kemarin menjalani perawatan ketat di rumah sakit, kondisi Raya mulai membaik, meskipun dunianya tak lagi terang. Dukungan Mama Raya dan Al memotivasi Raya untuk tetap kuat.

Tok tok tok

Ceklekk

Setelah pintu itu terbuka, masuklah seorang dokter menghampiri mereka. Raut wajahnya menunjukkan seolah ia membawa kabar baik.

"Dokter, ada apa?" Tanya Al.

"Mohon maaf mengganggu. Saya baru saja mendapatkan kabar, bahwa ada pendonor yang bersedia mendonorkan kornea matanya untuk ny.Raya," jawab dokter.

"Benarkah? Jadi,, anak saya bisa melihat lagi?" Tanya Mama Raya.

"Jika kita segera melakukan operasi untuknya," jawab dokter. "Jika kalian setuju, kami membutuhkan tanda tangan kalian. Agar kami dapat melakukan operasi dengan segera untuk ny.Raya."

Raya dan Mamanya tersenyum bahagia. Begitu pula dengan Al. Akhirnya Raya dapat melihat kembali.

"Baiklah.. lakukan apa yang terbaik," ucap Al. "Sayang,, kamu siap untuk dioperasi kan?" Tanya Al.

Raya tersenyum bahagia. "Iya," jawabnya. Bagaimana tidak? Kini dunianya akan kembali terang.

"Ray. Kamu akan bisa melihat lagi," ucap Mama Raya lalu memeluk Raya. Al pun tersenyum bahagia melihat kedua wanita yang disayanginya bahagia.

"Oh iya, Dok. Apa kita bisa bertemu dengan keluarga pendonor? Kita harus berterima kasih" ucap Al.

"Mohon maaf. Pendonor ingin identitasnya beserta keluarga dirahasikan," ucap Dokter.

"Ah sayang sekali."

"Kalau begitu, kita harus segera melakukan operasi ini. Karena operasi ini tidak mempunyai banyak waktu. Kita harus melakukannya sesegera mungkin," ucap dokter. "Dokter Al, mari ikut bersama saya untuk menandatangani beberapa surat izin," sambung dokter.

"Iya, dok." jawab Al.

Lalu dokter itu pergi bersama Al. Selang beberapa menit kemudian, masuklah 2 orang suster dengan baju hijau operasi serta suster yang lainnya mendorong sebuah brankar.

Raya masih tak percaya. Sebuah Keajaiban terjadi dalam sekejap. Sebentar lagi ia akan bisa melihat.

"Kenapa disaat saat seperti ini gue mau ada Mondy?? Gue mau Mondy tau gue akan bisa melihat lagi. Huftt.. tapi bahkan Mondy gak pernah jenguk gue lagi."

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang