Part 52

1.2K 161 53
                                    

Malam hari...

"Bunda???"

Viola baru saja diantar pulang oleh Boy yang lantas pergi tanpa mampir. Viola pun langsung mencari Raya.

"Bunda???" Panggil Viola.

Mondy yang tengah diam didalam kamarnya, terkejut mendengar suara Viola. Mondy pun berlari menghampiri Viola.

"Ayah udah pulang?" Tanya Viola setelah melihat Mondy.

Tanpa menjawab, Mondy langsung memeluk Viola. Ia memeluknya dengan sangat erat.

"Ayah. Ayah tenapa?" Tanya Viola. Mondy masih diam.
"Ayah. Bunda mana? tata Bunda, Bunda peginya bental. Kok lama? Vio nuguin Bunda" ucap Viola.

"Iya. Maaf ya sayang" ucap Mondy setelah melepaskan pelukannya.

"Bundanya mana?"

"Emm.. Bunda gak ada. Kamu sama Ayah ya" jawab Mondy.

"Temana?"

"Gak tau. Kamu sama Ayah ya sayang" ucap Mondy lalu kembali memeluk Viola.
Hatinya terasa sakit saat ia melihat Viola.
Ia juga bingung harus seperti apa Mondy menjelaskan pada Viola, Bahwa orang tuanya akan berpisah.

"Kamu,, udah makan?" Tanya Mondy.

"Udah" jawab Viola pelan. Mondy pun melepaskan pelukannya.

"Kalau gitu, kamu cuci tangan, cuci kaki abis itu langsung tidur ya" ucap Mondy lalu tersenyum.

"Bundanya mana?" Tanya Viola.

"Aemm.. hari ini Bunda gak pulang" jawab Mondy. Viola pun menundukkan kepalanya persis seperti Raya. Ini mengingatkan Mondy tentang kejadian tadi.

"Iya" jawab Viola.  Mondy tersenyum. ia pun mengantarkan Viola ke kamar mandi lalu membawanya tidur.

Skip

Keesokan harinya...

Waktu menunjukkan pukul 06.25 Wib. Dan Mondy baru saja terbangun dari tidurnya.

"Lho? Udah jam segini?" Mondy pun bangun lalu mengucek matanya.

"Ck, Raya kenapa gak bangunin gue sih?" Dumelnya

"Ray? Raya?!!" Panggil Mondy. Namun tak ada jawaban.

"Ck, kemana lagi tu anak" Mondy pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

....

Mondy keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk.

"Raya!!" Panggil Mondy.

"Ck! Raya kemana sih?" Mondy pun membuka lemarinya.

Deg

Mondy melihat tidak ada baju Raya dalam lemari itu. Ia pun akhirnya ingat dengan kejadian kemarin.

Mondy mengacak ngacak rambutnya frustasi. Wajahnya kembali memancarkan kemarahan.

"Apa ini? Kenapa gua lupa dengan hal sebesar ini?!!"

....

Ceklekk

Mondy membuka pintu kamar Viola. Ia melihat Viola masih tertidur. Mondy  menatap Viola dengan hati yang terluka. Jauh di lubuk hatinya, ia tidak bisa tinggal bersama Viola jika memang harus berpisah dengan Raya. Mondy tidak tega jika harus melihat Viola selalu merindukan Raya nanti.

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang