Part 13

1.2K 118 12
                                    

Tok tok tok

"Iya bentar," ucap Raya saat mendengar ketukan pintu rumahnya. Raya pun membuka pintunya.

"Lama banget sih. Lagian kok tumben pintunya dikunci," ucap Mondy setelah Raya membukakan pintu.

"Dari mana? Kok pulang malem-malem gini?" Tanya Raya tanpa menjawab ucapan Mondy tadi.

"Terserah gualah," jawab Mondy lalu langsung berjalan meninggalkan Raya. Ntah kenapa Mondy menjadi Lesu seperti ini.

"Mondy jangan bilang lo pergi sama cewek-cewek?" ucap Raya berhasil membuat langkah Mondy terhenti. Mondy berbalik menghadap Raya.

"Kenapa lo bilang gitu?" Tanya Mondy.

"Yaa.. ini lo pulang jam berapa coba?" Ucap Raya. Mondy melihat jam tangannya. Waktu menunjukan pukul 23:10.

"Terus? Gue pulang malam bukan berarti gue jalan sama cewek diluar sana kan?" Ucap Mondy.

"Iya sih." jawab Raya. Mondy langsung pergi meninggalkan Raya dan masuk ke kamarnya.

"Dia kenapa sih? Padahal tadi siang kita masih baik-baik aja dah." gumam Raya. "Hufftt.. emang susah ditebak tu anak." ucap Raya. Lalu ia mengunci pintu Rumah mereka.

Mondy duduk di tepi ranjangnya. Ia benar-benar terlihat mempunyai beban. Mondy meremas rambutnya frustasi. Ia memejamkan matanya.
"Apa yang harus gua lakukan? Satu sisi gue pengen sama Megan. Tapi disisi lain gue pengen coba berbakti sama orang tua gue. Argghh" Batin Mondy.

"Lalu apa maksud ucapan Boy suatu saat gue juga akan menyakiti Raya? Apa maksudnya?" Mondy masih bertanya tanya tentang apa maksud ucapan Boy tadi siang. Ternyata itu yang sedari tadi ia pikirkan.

Ckleek

Raya masuk ke dalam kamar. Lalu Raya langsung berbaring diatas kasur miliknya. Raya memiringkan badannya membelakangi Mondy. Mondy melihat kearah Raya.

"Ray." panggil Mondy.

"Hmm?" Sahut Raya.

"Kok lo belum tidur?" Tanya Mondy.

"Nunggu lo." jawab Raya.

"Kok nunggu gue?" Tanya Mondy(lagi)

Raya berbalik menghadap kearah Mondy.
"Ya kalau gue tidur dan lo pulang pas gue tidur siapa yang bukain pintu? Lo kan gak bawa kunci cadangan rumah ini. Dan kalau misal pintunya nggak gue kunci, ntar kalau ada maling atau penjahat masuk gimana?" Jawab Raya.

"Iya sih. Maaf ya." ucap Mondy.

"Hah?"

"Kenapa?"

"Nggak. Tumben aja gitu lo bilang maaf sama gue." jawab Raya.

"Gak boleh gitu?" Tanya Mondy.

"Ya bolehlah. Eh. Lo belum jawab pertanyaan gue. Abis dari mana lo sampe pulang jam segini?" Tanya Raya.

"Pulang dari basecamp gue langsung ke rumah Mama. Disana gue ketiduran makanya lupa harus pulang." jawab Mondy.

"Bener?"

"Iyalah. Ngapain bohong." jawab Mondy.

"Oh," Raya hanya ber-oh ria.

"Yaudah. Tidur gih." ucap Mondy lalu ia berbaring.

"Iya." jawab Raya. Lalu ia berbalik membelakangi Mondy kembali.
"Sumpah aneh banget tu anak. Tiba-tiba berubah sok manis kayak gini. Tadi aja dia kayak dingin gitu sama gue." batin Raya.

Skip

Keesokan harinya...

Mondy membuka pintu kamarnya. Disana, terdapat Raya yang tengah memilih baju. Mondy bingung melihatnya. Apa Raya akan pergi?

Love Comes Too Late [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang