"Sayangggg."
"Apa sih, Cas! Tengah malam ngevc ganggu orang tidur aja." dengus Gaby sesaat setelah wajah tak jelas Lucas muncul di layar hpnya.
Waktu masih menunjukkan pukul 1 dini hari saat ponsel Gaby tiba-tiba berdering, ia tau itu panggilan video dan tanpa melihat siapa yang menelpon Gaby sudah bisa menebaknya.
"Sayang, aku takut. Disini mati lampu."
Pantas saja wajah Lucas tidak jelas, ternyata sedang mati lampu. Dan Gaby pun baru sadar kalau di rumahnya juga mengalami hal yang sama.
"Disini juga mati lampu."
"Tapi muka kamu masih keliatan cantik biar gelap-gelap gitu, by."
Gaby merotasikan bola mata. "Ini kamu nge-video call cuman buat gombalin aku doang?"
"Enggak kok, ini aku kebelet pipis" meski gelap, Gaby masih bisa liat wajah gelisah Lucas disana.
"Terus?"
"Aku takut turun ke bawah, makanya nge-vc kamu buat nemenin."
"Idih, males banget. Masa iya aku liat kamu pipis sih!"
"Yakan aku nggak bilang kamu boleh liat, aku cuman minta temenin doang. Yatapi kalau kamu mau liat sih aku nggak keberatan." Lucas nyengir lebar, kelebaran malah.
"Nggak deh, makasih"
"Temenin ya, by. Kebelet parah ini"
"Yaelah, pipis ya tinggal pipis, Lucas. Ribet amat sih!" Gaby nyaris kehilangan kesabaran menghadapi tingkah pacarnya itu. Terlebih lagi matanya kini kian sayu karena terlalu mengantuk tapi Lucas justru membuatnya emosi.
"Takut."
"Yaudah di iket aja"
"Apanya?"
"Anu kamu"
"Ih sayang, kok jahat sih. Nanti kalau lecet gimana?"
"Bodoamat, Cas."
Lucas cemberut, wajah tengil yang biasanya terlihat berubah menjadi layaknya wajah anak kecil yang abis di zholimi. Hal itu sedikit banyak membuat Gaby tak tega.
"Yaudah aku temenin"
Cowok itu langsung sumringah. "Bener ya, jangan dimatikan lho"
"Iya, bawel! Buruan ini aku ngantuk pingin lanjut tidur"
"Bentar, By. Elah, baru juga mau buka pintu."
"Yaudah cepet!"
Setelahnya Lucas tak lagi bicara, ekspresinya juga terkesan berhati-hati dan sesekali melihat ke bawah. Bisa Gaby duga kalau saat ini Lucas pasti sedang menuruni anak tangga karena kamarnya memang berada di lantai dua, sedangkan toilet berada di lantai dasar. Hal itu butuh waktu beberapa menit hingga membuat Gaby nyaris terlelap.
"By, jangan merem. Nanti ketiduran."
"Ngantuk, Cas"
"Aku nyanyiin lagu mau? Biar nggak ngantuk"
Gaby hanya membalas dengan deheman. Sedangkan Lucas mulai bernyanyi.
"Bintang kecil dilangit yang biru.. amat banyak meng--- "
"Cas..."
"Ya?"
"Sekali lagi kamu nyanyi mungkin aku udah masuk ke alam mimpi."
Lucas meringis mendengarnya, cowok itu nyengir kemudian. Si Lucas emang doyan banget nyengir, udah kek kuda.
"Ganti lagu deh ya?"
"Yang semangat tapi, jangan lagu yang bikin ngantuk"
"Okeoke" Lucas terlihat menarik napas dalam-dalam sebelum mulai bernyanyi dengan penuh semangat. "INDONESIA.. TANAH AIR KU.. TA---"
"LUCAS!"
"Loh, by. Kok aku dibentak?" Mulai deh ini si Lucas pasang muka sok terzholimi-nya.
"Ya maaf, lagian nyanyi nggak usah pake teriak. Ini masih dini hari nanti kalau tetangga kamu denger terus kebangun gimana?"
"Ehe, iya juga" Lucas menggaruk tengkuknya. "Tapi kamu udah nggak ngantuk lagi kan? Buktinya semangat banget tadi bentak akunya"
Gaby udah jengah padahal, tapi masih mau-mau aja ngeladenin pacarnya meskipun dia bisa aja mutusin sambungan video kemudian lanjut tidur. Tapi nyatanya hal itu tidak ia lakukan.
"Udah nyampe belum sih? Lama banget"
"Ini udah nyampe toilet kok. Jangan dimatiin ya?"
"Iya"
"Beneran?"
"Sekali lagi kamu nanya aku matiin nih." ancam Gaby tak main-main.
"Okeoke"
Lucas meletakkan ponselnya di atas wastafel, sehingga yang terlihat di layar ponsel Gaby hanya warna hitam saja. Sedangkan Lucas sepertinya sudah masuk ke toilet untuk menuntaskan hajatnya tersebut.
Detik demi detik berlalu, kesunyian yang menyergap Gaby membuat cewek itu terpejam. Ia hampir menyentuh dasar mimpi kalau saja suara Lucas tidak membangunkannya.
"By?"
"Hah?" Gaby terlihat mengucek matanya yang setengah terbuka. "Udah pipisnya?"
Lucas merespon dengan anggukan. "Ini juga udah nyampe kamar"
"Bagus deh, soalnya aku ngantuk banget ini."
"Aku nyanyiin lagu pengantar tidur ya?"
"Nggak usah, tanpa dinyanyiin juga aku bakalan tidur."
"Bukan gitu, ini tuh sebagai ucapan terimakasih karena udah nemenin aku video call."
"Yaudah terserah"
"Oke." Lucas berdehem sebentar, lalu mulai bernyanyi.
"Lingsir wengi... sepi du---"
"LUCAASSS!!! HARUS BANGET LAGU LINGSIR WENGI?!"
Vote dan commentnya jangan lupa 😉
Rabu, 23 Januari 2019
With Love ❤️
-ApriLyraa-
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa