Setelah kejadian saat itu, malamnya Yuki langsung menghubungi Lucas dan mengajaknya untuk bertemu. Cewek itu menceritakan semuanya pada Lucas, tentang pelecehan yang ia alami saat SMP, percobaan bunuh diri yang beberapa kali ia lakukan sampai akhirnya terpaksa dimasukkan ke rumah sakit jiwa, bagaimana keluarganya memperlakukan Yuki dengan kurang baik sampai akhirnya Yuki menjadi seperti sekarang ini. Semuanya, tanpa terkecuali.
Lucas tentu saja terkejut mendengarnya. Ia sama sekali tidak menduga kalau semua hal buruk itu terjadi pada Yuki, mengingat cewek itu terlihat baik-baik saja saat bertemu dengannya untuk pertama kali setelah delapan tahun. Yuki tidak pernah menunjukkan tanda-tanda mencurigakan sebelumnya, dia tetaplah seperti Yuki yang Lucas kenal semasa SD.
Kecuali fakta bahwa akhir-akhir ini memang ada yang berbeda dari cewek itu. Seperti apa yang Yuki katakan padanya malam itu,
'pada akhirnya aku cape berpura-pura baik-baik aja'
Tingkah Yuki pun mulai berubah. Dari emosinya yang kadang tidak stabil, tiba-tiba menangis dan mengatakan hal-hal aneh, sampai menolak untuk makan dan banyak mengurung diri di kamar.
Cewek itu sudah melewati banyak kesakitan seorang diri, itu tentu saja berat untuknya. Lucas senang Yuki mau berbagi bebannya, menceritakan semua masa lalu yang tidak ia ketahui karena dengan begitu, Lucas merasa berguna sebagai teman.
Lucas sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga Yuki sebisanya dan memastikan cewek itu tidak sendirian lagi sekarang. Setidaknya Yuki punya seseorang untuknya berbagi kesedihan, akan ada Lucas yang siap memberinya pelukan juga semangat jika dibutuhkan.
Lucas ingin selalu ada buat Yuki.
"Akhir-akhir Gaby sama Winwin makin akrab aja"
Celetukan Mark berhasil membuyarkan lamunan Lucas tentang Yuki.
"Hah?"
Mark mendengus menunjuk sesuatu dengan dagunya.
Disana Gaby dan Winwin sedang menunggu antrian untuk memesan makanan. Mark benar, mereka berdua nampak sangat akrab sekarang. Winwin bahkan dengan entengnya mengacak rambut cewek itu yang dibalas Gaby dengan pukulan ringan. Padahal setau Lucas, Winwin bukanlah orang yang senang bercanda seperti itu. Lelaki itu cukup dingin, cenderung pendiam dan tidak banyak bicara. Membosankan.
Tapi lihat sekarang, Winwin bahkan berhasil membuat Gaby tertawa bahagia disana sedangkan dirinya justru hanya bisa membuat cewek itu menangis.
Sakit.
Biasanya tawa itu Lucas yang ciptakan, tapi kali ini posisinya mungkin sudah tergantikan.
"Nggak mau disamperin?" tanya Mark yang lantas dibalas helaan napas dari Lucas.
"Biarin aja"
"Udah putus lo?"
Lucas diam.
"Kalau belum lo kesana dong, samperin, labrak mereka. Bukan cuma diem disini sambil ngeliatin mereka pake tatapan nelangsa begitu!" suara Mark agak meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa