4. Hari Kasih Sayang

4.8K 430 14
                                    

Siang ini baik Lucas maupun Gaby sudah tidak ada mata kuliah lagi, maka dari itu keduanya memutuskan untuk langsung pulang ke rumah masing-masing. Lucas sih sebenarnya mau ngajak Gaby muter-muter dulu soalnya dia nggak ada kerjaan sepulang ngampus, berbeda dengan Gaby yang masih harus belajar buat Final test besok pagi.

"Kita makan dulu ya, By." tawar Lucas dengan suara agak keras, soalnya mereka pake motor jadi biar suaranya terdengar sampai ke telinga Gaby makanya Lucas mengeraskan suaranya.

"Langsung pulang aja deh, aku sibuk habis ini."

"Yah.. Aku laper, By." Lucas membalas kecewa.

"Bungkus aja kalau mau, makannya di rumah."

"Aku kan maunya makan bareng kamu."

"Yaudah ntar delivery aja, makannya di rumah aku."

Lucas cuman ngangguk -ngangguk aja dibalik helm, sedangkan Gaby menyandarkan kepalanya di punggung pacarnya itu. Akhir-akhir Gaby kurang tidur karena tugas kuliah, ditambah final test untuk beberapa mata kuliah bikin cewek itu juga rada stres. Lucas sebenarnya sama, cuman bedanya cowok itu nggak terlalu memusingkan tugas-tugas kuliahnya dan cenderung lebih santai.

Namanya juga Lucas.

Gaby merapatkan pelukannya di tubuh Lucas, matanya kian memberat saking mengantuknya. Tapi cewek itu berusaha keras untuk tetap terjaga, karena tidur di motor seperti ini jelaslah berbahaya.

Awalnya Gaby mengira Lucas tidak akan bersuara hingga mereka sampai di depan rumah. Ia hampir melupakan fakta kalau pacarnya itu bakalan sariawan kalau sehari aja nggak bacot dan nggak bikin dia pusing.

"By, kamu team bubur diaduk apa nggak diaduk?" tanya Lucas random.

Meski begitu, Gaby tetap menanggapi.
"Diaduk."

"Kok diaduk? Enakan nggak diaduk loh, By. Aku aja suka."

"Tapi aku sukanya diaduk."

"Yaudah deh, suka-suka Gaby aja." Balas Lucas kalem. Tapi setelahnya kembali mengemukakan pertanyaan tidak kalah random.

"Gaby lebih suka dicintai apa mencintai? Terus lebih milih diselingkuhi atau menyelingkuhi? Sama lebih suka cowok romantis apa humoris?"

"Cas..."

"Kamu suka warna biru apa merah, By?" Kemudian Lucas buru-buru meralat. "Ah iya, kamu kan lebih suka biru." Lucas nyengir lalu kembali bersuara. "Aku ganti pertanyaan aja deh ya."

"Lucas Arya Bimasena."

"Iya, Gabriella Swastamita."

"Bisa diem nggak? Aku pusing loh denger kamu bacot mulu daritadi."

"Maaf." Lucas langsung mingkem sesuai instruksi Gaby.

Namun tidak bertahan lama, karena setelahnya cowok itu kembali buka suara.

"Kita mampir toko bunga dulu ya, By."

"Mau ngapain?"

"Beli cilok."

"Emang ada?"

"Nggak ada."

"Lah, terus?"

"Kalau orang ke toko bunga ya jelas mau beli bungalah Gaby-nya Lucas tersayang." Lucas tuh kadang suka gregetan sendiri sama pacarnya, tapi ditahan soalnya Gaby tuh sensian. Salah dikit bisa runyam masalahnya.

"Yaudah, tapi jangan lama."

"Iya, By."

Lucas kemudian memarkirkan motornya di depan toko, lalu keduanya masuk dan langsung disambut lonceng yang berbunyi saat pintu terbuka.

[1] Boyfriend { Bobrok } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang